44
dengan temannya dengan suara yang keras, sehingga suasana kelas menjadi kurang fokus.
3. Usaha Mengatasi Hambatan
Usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah: 2 Sebelum memberikan layanan bimbingan mahasiswa praktikan berusaha
mengecek terlebih dahulu persiapan media dan materi yang akan disampaikan. 3 Mahasiswa praktikan berusaha mempersiapkan atau mengkondisikan peserta
didik untuk mampu menerima materi yang akan disampaikan. 4 Mahasiswa praktikan berusaha untuk membuat peserta didik memperhatikan
materi yang disampaikan dengan memberikan pertanyaan yang dapat memancing keadaan yang interaktif. Selain itu juga dapat menegur peserta didik yang kurang
memperhatikan. 5 Dalam melakukan bimbingan, mahasiswa praktikan selalu berusaha menekankan
pada materi inti dan memaksimalkan waktu yang ada agar materi dapat disampaikan dan peserta didik dapat memahaminya.
6 Mahasiswa praktikan menyadari sepenuhnya bahwa peserta didik memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga tidak hanya terpaku
duduk di kursi dan menjelaskan materi, tetapi juga selalu berkeliling kelas dan menanyakan hal yang kurang dimengerti oleh peserta didik saat mengisi atau
mengerjakan tugas. 7 Memberikan perhatian atau pengertian yang lebih kepada 2 anak inklusi, yaitu di
kelas X Seni Lukis 1 karena mereka mengalami gangguan pada pendengaran tuli dan gangguan mental. Dapat diberikan materi layanan dengan
liriknyapembicaraan jika materi berbentuk video.
45
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan program Praktek Pengalaman Lapangan PPL merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan pengembangan dirinya sebagai calon tenaga
pendidik yang profesional dan berkompeten, terutama sebagai calon guru pembimbing yang profesional dalam menangani peserta didik tidak hanya dengan teori tetapi secara
langsung terjun ke lapangan dan memperoleh pengalaman yang nyata dalam mengatasi permasalahan peserta didik maupun saat mengajar di kelas. Mahasiswa juga dapat
mengetahui kondisi nyata yang ada di sekolah baik dari tenaga pendidik, peserta didik, konsep pembelajaran, sosialisasi dengan masayarakat di sekolah, dan mengetahui kondisi
dunia pendidikan secara nyata. Pelaksanaan program PPL oleh mahasiswa program studi Bimbingan dan
Konseling UNY di SMK N 3 Kasihan Bantul SMSR Yogyakarta yang dimulai tanggal 01 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014, secara umum dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Hal ini dapat dilihat dari semua program kerja PPL yang tertulis dalam matrik program kerja PPL yang telah terlaksana. Semuanya itu juga tidak terlepas dari dukungan
teman satu program studi, guru pembimbing, DPL PPL, pihak sekolah, dan teman-teman KKN-PPL dari jurusan lain.
Berdasarkan pelaksanaan program PPL di SMK N 3 Kasihan Bantul SMSR Yogyakarta yang telah ditempuh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Pada umumnya pelaksanaan program PPL berjalan dengan baik dan lancar sehingga program kegiatan PPL dapat direalisasikan dengan baik.
b. Mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman yang belum tentu didapat di bangku perkuliahan.
c. Proses selama kegiatan PPL sangat memberikan suatu pengalaman yang berharga dan nyata sehingga dapat membandingkan kondisi di lapangan
dengan kajian teoritik yang diterima di bangku kuliah. d. Pelaksanaan layanan program Bimbingan dan Konseling akan berjalan dengan
sukses apabila adanya kedekatan antara guru Bimbingan dan Konseling