Letak Geografis PKBM Cahaya
60 karena pada zaman dahulu masyarakat belum menjadikan pendidikan sebagai
kebutuhan, dan lebih mementingkan untuk langsung bekerja tanpa bersekolah, selain itu faktor ekonomi yang masih rendah sehingga mengakibatkan pada jumlah buta
aksara di desa Bejiharjo tercatat 712 warga, dan yang menjadi garapan PKBM Cahya baru 225 warga, maka program pendidikan keaksaraan fungsional masih sangatlah
diperlukan dalam upaya pemberantasan buta aksara dan meningkatnya kopetensi sumber daya manusia di desa tersebut, dalam keseharianya warga Bejiharjo bermata
pencaharian mayoritas tani, karena Desa tersebut terkenal luas dan masih banyak sekali lahan yang kosong dan dimanfaatkan warga untuk mencari nafkah dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sektor pertanian masih menjadi andalan warga bejiharjo, walaupun belakangan desa tersebut dikenal sebagai Desa Wisata, bertani
menjadi tumpuan bagi warga walaupun masih dikelola secara tradisonal, pemuda desa bejiharjo memilih untuk pergi merantau mencari pekerjaan di daerah lain dengan
harapan mendapatkan uang lebih di banding tinggal di Desanya. Sehingga perlu adanya pendidikan yang bisa memberikan ketrampilan bagi warga Bejiharjo agar
dapat mengotimalkan potensi yang ada di daerahnya.
3 Warga Belajar KF Berbasis Potensi Lokal
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa KF berbasis potensi lokal di PKBM Cahaya terdiri dari 10 warga belajar. Warga belajar KF berbasis potensi lokal
keseluruhan adalah perempuan, yang semuanya bermata pencaharian tani, mempunyai semangat yang kuat untuk belajar baik itu belajar baca dan menulis atau
belajar untuk bisa memperoleh ketrampilan baru khusunya dalam mengolah hasil
61 pertanianya. Dari niat dan semangat yang kuat untuk bisa belajar akhirnya mereka
selalu mempunyai semangat untuk mengikuti setiap proses pembelajaran keaksaraan fungsional yang diselenggarakan dengan memasukan kopetensi ketrampilan
mengolah hasil pertanian, terlihat dari pertisipasi dalam setiap proses pembelajaranya. Tabel 3. Daftar Warga Belajar KF Berbasis potensi lokal
NO Nama Jenis
kelamin alamat Umur
Pekerjaan
1 Sayem Perempuan
Sokoliman 54
th Tani 2 Sukinem
Perempuan Sokoliman
53 th Tani
3 Sumarsih Perempuan
Sokoliman 57 th
Tani 4 Sutini
Perempuan Sokoliman
51 th Tani
5 Jumilah Perempuan
Sokoliman 50 th
Tani 6 Tumi
Perempuan Sokoliman
55 th Tani
7 Tukiyem Perempuan
Sokoliman 53 th
Tani 8 Lasti
Perempuan Sokoliman
37 th Tani
9 Suparti Perempuan
Sokoliman 48 th
Tani 10 Warni
Perempuan Sokoliman
52 th Tani
Sumber: Data Primer PKBM Cahaya Berdasarkan data diatas warga belajar program keaksaraan berbasis potensi
lokal dengan usia antara 37-55 tahun, dengan semua warga belajar adalah perempuan. Meraka tampak bersemangat dengan adanya keterampilan dalam program keaksaraan