36 pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal, yaitu sebuah
program pendidikan luar sekolah sebagai upaya mengoptimalkan potensi lokal.
C. Kerangka Berpikir
Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan potensinya, akan tetapi penduduk buta aksara pada tahun 2011 usia 15-59 tahun masih berjumlah 7.546.344
orang yang sebagian besar tinggal di pedesaan. Desa Bejiharjo yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Gunungkidul tercatat 712 penduduk yang masih buta aksara,
di desa tersebut banyak sekali potensi alam khusnya pertanian yang melimpah, akan tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Keaksaraan Fungsional adalah sebuah
usaha pendidikan luar sekolah dalam membelajarkan warga masyarakat penyandang buta aksara agar memiliki kemampuan menulis, membaca, berhitung juga
keterampilan. Melihat berbagai pembelajaran yang dilakukan dalam keaksaraan fungsional, maka perlu adanya keterpaduan kebutuhan warga belajar dengan apa yang
diajarkan. Program keaksaraan fungsional dapat terlaksana dengan baik apabila sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah atau lokalitas. Dalam program
keaksaraan berbasis potensi lokal yang dilakukan di PKBM Cahaya agar warga belajar mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu yang diberikan. Pembelajaran
yang seperti itu diharapkan akan memberikan makna yang lebih mendalam bagi warga belajar dalam mengikuti proses pembelajaran dan apa yang di dapatkan
mampu di aplikasikan ke dalam kehidupanya. Program Keaksaraan Fungsional berbasis potensi lokal, dalam penyelenggaraan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan
37 seperti persiapan, proses, evaluasi dan dalam menyelenggarakan program-program
tersebut dapat ditemukan faktor-faktor pendukung serta faktor-faktor yang menghambat program. Program tersebut juga dilihat bagaimana peran program
keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal dalam memberantas buta aksara juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan potensi lokal.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Potensi lokal yang melimpah
tapi belum optimal