Program PKBM Cahaya Sarana dan Prasarana PKBM Cahaya
61 pertanianya. Dari niat dan semangat yang kuat untuk bisa belajar akhirnya mereka
selalu mempunyai semangat untuk mengikuti setiap proses pembelajaran keaksaraan fungsional yang diselenggarakan dengan memasukan kopetensi ketrampilan
mengolah hasil pertanian, terlihat dari pertisipasi dalam setiap proses pembelajaranya. Tabel 3. Daftar Warga Belajar KF Berbasis potensi lokal
NO Nama Jenis
kelamin alamat Umur
Pekerjaan
1 Sayem Perempuan
Sokoliman 54
th Tani 2 Sukinem
Perempuan Sokoliman
53 th Tani
3 Sumarsih Perempuan
Sokoliman 57 th
Tani 4 Sutini
Perempuan Sokoliman
51 th Tani
5 Jumilah Perempuan
Sokoliman 50 th
Tani 6 Tumi
Perempuan Sokoliman
55 th Tani
7 Tukiyem Perempuan
Sokoliman 53 th
Tani 8 Lasti
Perempuan Sokoliman
37 th Tani
9 Suparti Perempuan
Sokoliman 48 th
Tani 10 Warni
Perempuan Sokoliman
52 th Tani
Sumber: Data Primer PKBM Cahaya Berdasarkan data diatas warga belajar program keaksaraan berbasis potensi
lokal dengan usia antara 37-55 tahun, dengan semua warga belajar adalah perempuan. Meraka tampak bersemangat dengan adanya keterampilan dalam program keaksaraan
62 tersebut, yang dapat di aplikasikan dalam kehidupanya secara langsung, merupakan
alasan warga belajar tersebut selalu hadir disetiap jadwal pembelajaranya.
4 Tutor dan Narasumber Teknis
Program pembelajran keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal di PKBM Cahaya terdiri dari dua bidang untuk pendidiknya, yaitu:
a Tutor merupakan pendidik yang bertugas untuk mengajarkan warga belajar untuk
bisa membaca, menulis dan berhitung secara lancar dan sekaligus bertugas untuk memberikan motivasi warga belajar agar tetap bersemangat mengikuti program
tersebut, jumlah tutor dalam program keaksaraan tersebut yaitu 2 tutor yang masing-masing jenjang pendidikanya SMA , mereka di angakat menjadi tutor
sejak Tahun 2010 karena mempunyai pengalaman sebagai kader desa yang sudah
sering memberikan penyuluhan dan arahan juga terampil untuk mengkondisikan warga belajar, sehingga meraka mampu memberikan pembelajaran yang interaktif
dengan warga belajar, dengan pembagian jadwal mengajar sendiri-sendiri yang telah di tentukan oleh penggelola PKBM Cahaya. Mereka juga berdomisili di desa
Bejiharjo, sehingga menjadi kelebihan khusus untuk bisa memahami karakter masyarakat dan tentunya intensitas hadinya untuk mengajar tinggi, tutor tersbut
berasal dari kader desa yang dirasa mempunyai kemampuan untuk mengkondisikan masyarakat.
b Narasumber teknis yang bertugas sebagai pengajarmelatih warga belajar
ketrampilan, direkrut oleh PKBM Cahaya dalam pembelajaran KF berbasis potensi lokal adalah pengrajin atau penggelola produk pertanian yang merupakan