6
Gaji
Adanya gaji tambahan
10,15,34,37 4,47
6 7
Hubungan antar
pegawai
Hubungan yang harmonis
5,20,30,31,38 44
6
8
Kondisi kerja
Kondisi yang nyaman
11,16,21,25,35 6
6
Total 32
16 48
G. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji asumsi dengan bantuan SPSS version 20. 0 For Windows. Ada beberapa uji asumsi yang harus dipenuhi
sebelum dilakukan pengujian hipotesis melalui analisa regresi berganda, yaitu:
6. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi berganda dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal
atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya Priyatno, 2012. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian ini menyatakan sebaran data berdistribusi normal jika p
≥ 0. 05 dan sebaliknya jika p
≤ 0. 05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakanuji Kolgomorov Smirnov.
7. Uji Linearitas
Universitas Sumatera Utara
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung, Selain itu uji linieritas ini
juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan tidak
signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah linier. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah jika
nilai probabilitas 0. 05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear. Sedangkan jika nilai probabilitas 0. 05, maka hubungan antara
variabel X dengan Y adalah tidak linear Hadi, 2001.
8. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara satu variabel error dengan variabel error yang lain. Uji autokorelasi digunakan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.
Metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut:
a Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hopotesis
nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. b
Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
c Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL,
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Universitas Sumatera Utara
9. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda Gujarati, 2003. Uji
multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat di antara variabel bebas yang diikutsertakan dalam pembentukan model.
Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF untuk
masing-masing variabel bebas, yaitu jika suatu variabel bebas mempunyai nilai VIF 10 berarti telah terjadi multikolinearitas.
10. Uji Heteroskedatisitas
Heteroskedatisitas adalah variansi dari error model regresi tidak konstan atauvariansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda
Widarjono, 2007. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan
Metode Glejser. Untuk mengetahui apakah pola variabel error mengandung heteroskedastisitas disarankan untuk melakukan regresi nilai mutlak residual
dengan variabel bebas. Jika hasil uji F dari model regresi yang diperoleh tidak signifikan, maka tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi
Widarjono, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN