Metode Pengumpulan Data Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

terpilih Dokter Umum Gigi 20 20 X 179 323 11 Farmasi 16 16 X 179 323 9 Tenaga keperawatan 145 145x179323 80 Bidan 15 15 X 179 323 8 Tenaga kesehatan lain Pisio Terapis,Gizi,Ketehnisian Medis 77 77 X 179 323 43 Tenaga non kesehatan sarjana biologi,kimia,akutansi,hukum,SMU sederajat 50 50 X 179 323 28 Total 323 179

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian memiliki tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel penelitian Azwar, 2009. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode self report laporan diri, yaitu berupa skala. Skala merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek. Skala merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individuyang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi-situasitertentu yang sedang dihadapi Azwar, 2009. Menurut Hadi 2001, skala merupakan suatu metode pengumpulan data yang merupakan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis. Skala mendasarkan diri pada laporan pribadi self report memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut : 2. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. 3. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Universitas Sumatera Utara 4. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Penskalaan yang digunakan dalam skala ini adalah model Likert. Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai skalanya Azwar, 2009.

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Menurut Azwar 2000 tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. 1. Validitas Alat Ukur Validitas berarti ketepatan interpretasi atas hasil dari suatu tes atau pengukuran dan sesuai dengan tujuan pemberian tes Wiersma, 1986. Azwar 2003 mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dankecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur akan dikatakan valid jika hasil pengukurannya sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur Hadi, Universitas Sumatera Utara 2000. Teknik yang digunakan untuk melihat validitas isi dalam penelitian ini adalah professional judgement, pendapat profesional diperoleh dengan cara berdiskusi dengan dosen pembimbing. 2. Uji Daya Beda Item Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya sesuai selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan komputasi korelasiantara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusiskor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitemtotal r it yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteriapemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r h it ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r hit Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Pearson Product Moment. Formulasi koefisien korelasi Pearson Product Moment digunakan bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinyu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2005. Universitas Sumatera Utara dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 17. 0. 3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000. Uji reliabilitas adalah alat menunjukkan derajat konsistensi alat ukur yang bersangkutan jika diterapkan berulang kali pada kesempatan yang berlainan. Semakin tinggi reliabilitas alat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala, dan sebaliknya semakin rendah reliabilitas suatu alat pengukur maka semakin tidak stabil alat pengukur tersebut dalam mengukur suatu gejala Azwar, 2003. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konsistensi internal dengan teknik reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada Universitas Sumatera Utara sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

5. Hasil Uji Coba Alat Ukur a. Skala Skala komitmen

affektif Aitem yang diujicobakan dalam komitmen affektif sebanyak 24 aitem. Setelah dilakukan analisis, terdapat 22 aitem yang memiliki daya beda aitem tinggi r ix ≥ 0,30 dan 2 aitem yang gugur, yang memiliki daya beda aitem rendah r ix ≤ 0,30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0,307– 0,706. Hasil reliabilitas skala komitmen affektif dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx Tabel 3. 5 = 0. 739 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi aitem setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel berikut. Blue Print Skala Komitmen affektif No Aspek Indaktor Favorable Unfavorable Jumlah Aitem 1 Kesediaan bekerja lebih keras Berusaha sesuai kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi 1,5,8,11,14,17 - 6 2 Kesamaan nilai-nilai yang dimiliki organisasi Adanya tujuan bersama antara pegawai dengan organisasi 2,6,12,16,20,22 - 6 Universitas Sumatera Utara dengan yang dimiliki dirisendiri 3 Rasa bangga bagian dari organisasi Pegawai senang untuk bekerja dalam organisasi 3,7,9,15, 23,24 6 4 Rasa memiliki dan rasa keterikatan keterikatan pegawai dalam organisasi ditunjuhkan dengan tanggujawab dalam bekerja. 4,10,13,18,19,21 - 6 Total 22 2 24

b. Skala kepemimpinan atasan

Aitem yang diujicobakan dalam kepemimpinan atasan sebanyak 48 aitem. Setelah dilakukan analisis, terdapat 38 aitem yang memiliki daya beda aitem tinggi r ix ≥ 0,30 dan 10 aitem yang gugur, yang memiliki daya beda aitem rendah r ix ≤ 0,30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0,307– 0,706. Hasil reliabilitas skala kepemimpinan atasandengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx Tabel 3. 6 = 0. 747 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi aitem dapat dilihat pada Tabel berikut. Blue Print Skala Kepemimpinan atasan No Dimensi Indaktor Favorable Unfavorable Jumlah 1 Instruksi tugas Keputusan yang tepat 4,10,16,25,29,33 - 6 2 Pengamatan Melakukan pengawasan 1,5,17,41 11,48 6 3 Pengarahan Memberikan pengarahan 6,18,24,26,30 44 6 4 Dukungan Mendukung pegawai 7,19,34,38, 12,46 6 5 Kerja sama Bekerjasama dengan pegawai 2,20,31,35,42 13 6 6 Komunikasi Memberikan 8,23,27,39,21 45 6 Universitas Sumatera Utara dua arah kesempatan 7 Pendelegasian Membuat keputusan yang tepat 28,32,36,43 3,14 6 8 Melibatkan bawahan Pimpinan tidak sendirian dalam menjalankan tugas. 9,15,22,37,40 47 6 Total 38 10 48

c. Skala Motivasi kerja

Aitem yang diujicobakan dalam kepemimpinan atasan sebanyak 48 aitem. Setelah dilakukan analisis, terdapat 32 aitem yang memiliki daya beda aitem tinggi r ix ≥ 0,30 dan 16 aitem yang gugur, yang memiliki daya beda aitem rendah r ix ≤ 0,30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0,307– 0,706. Hasil reliabilitas skala kepemimpinan atasan dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil r xx = 0. 736 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi aitem dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 3. 7 Blue Print Skala Motivasi kerja No Aspek Indaktor Favorable Unfavorable Jumlah 1 Tanggung jawab Melaksanakan pekerjaan 7,12,32, 1,17,46 6 2 Kemajuan Bekerja dengan maksimal 8,27,36,39 2,13 6 3 Pekerjaan Bekerja dengan tekun 28,41,43,23 18,45 6 4 Pencapaian Berusaha dengan maksimal 26,33,24 3,9,14 6 5 Kebijakan organisasi Melaksanakan pekerjaan 19,29,40,22 42,48 6 Universitas Sumatera Utara 6 Gaji Adanya gaji tambahan 10,15,34,37 4,47 6 7 Hubungan antar pegawai Hubungan yang harmonis 5,20,30,31,38 44 6 8 Kondisi kerja Kondisi yang nyaman 11,16,21,25,35 6 6 Total 32 16 48

G. Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 8 140

PENGARUH BUDAYA ILMIAH, DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 41

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 14

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 1 1

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 27

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Definisi Komitmen - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

0 0 10

SAKIT UMUM DELI SERDANG LUBUK PAKAM (The Influence of Superior Leadership and Job Motivation to the Affective Commitment of Employee at General Hospital of Deli Serdang Lubuk Pakam)

0 0 17