Kepemimpinan Atasan TINJAUAN PUSTAKA

E. Kepemimpinan Atasan

Menurut Dessler 1997 kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan semangat kerja dan memotivasi bawahan. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi prestasi suatu organisasi karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama dimana tujuan organisasi dapat tercapai. Sedangkan menurut Yukl 1998 Kepemimpinan merupakan sebuah proses mempengaruhi, yaitu mempengaruhi interpolasi mengenai peristiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerjasama dan team work, serta perolehan dukungan dan kerjasama dari orang-orang yang berada diluar kelompok atau organisasi.

1. Pengertian Kepemimpinan

Fungsi dan peran seorang pemimpin sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam banyak literatur dari berbagai hasil penelitian yang ada baik yang lama maupun kontemporer kepemimpinan didefenisikan dengan cara yang berbeda bergantung pada masing-masing sudut pandang seseorang. Kepemimpinan adalah memberi contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpinlah yang menentukan jalannya bisnis, sasaran-sasaran yang ingin dicapai baik internal maupun eksternal, aset dan skill yang diperlukan, serta kesempatan dan resiko yang dihadapi. Pemimpin adalah ahli strategi perubahaan sosial, inovasi teknologi dan meningkatnya Universitas Sumatera Utara kompetensi yang merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pemimpin, oleh karena itu sangat dituntut bahwa pemimpin hendaknya memiliki talenta yang tinggi Subair, 2008. Istilah kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang berarti bimbing atau tuntun sedangkan dari bahasa sehari-hari berarti seseorang yang memiliki kemampuan memimpin artinya kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya Wirawan, 2003. Beberapa pendapat dari para ahli mengenai definisi kepemimpinan seperti yang dikemukakan oleh Hemphill Coons, 1957 yang mengatakan bahwa kepemimpinan adalah sikap pribadi yang memimpin pelaksanaan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama Rauch Behling, 1984. Ada penjelasan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi, kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu Tannebaum, 1961. Ivancevich 2000 mendefinisikan kepemimpinan sebagai ability to influence through communication the activities of others, individually or as group to ward the accomplishment of worth while meaningful and challenging goals. Sedangkan, Terry 2003 mendefinisikan kepemimpinan sebagai the relationship in which one person the leader influence others to work together willingly on related tasks to attain goals desired by the leader and group. Universitas Sumatera Utara Dari dua teori kepemimpinan tersebut, dapat dikatakan bahwa hakekat kepemimpinan sebenarnya terletak dari cara bagaimana seorang pemimpin mampu mempengaruhi bawahannya dalam mencapai suatu tujuan Maxwell 2001. Menurut Handoko 2001 kepimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar bersedia untuk bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi Hasibuan, 2003. Hoyt 2002 menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia serta kemampuan untuk membimbing seseorang. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung kepada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan, bahkan kiranya dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan. Yasin 2001 mengemukakan bahwa keberhasilan kegiatan usaha pengembangan organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan atau pengelolanya dan komitmen pimpinan puncak organisasi untuk investasi energi yang diperlukan maupun usaha pribadi pimpinan. Pemimpin merupakan kunci keberhasilan utama dalam suatu organisasi. Pemimpin yang memberikan penghargaan seperti pujian, pengakuan akan kinerja pegawai akan memberikan Universitas Sumatera Utara kepuasan kerja secara non finacial instrinsic rewards atas kinerja pegawai yang diberikan kepada organisasi. Berdasarkan uraian di atas maka kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi pikiran, perasaan, tindakan dan tingkah laku pegawai untuk digerakkan ke arah tujuan dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Aspek-aspek Kepemimpinan Atasan Siagian, 2002

b. Memiliki misi c. Seorang pemimpin mempunyai ciri seorang master pengubah yang menciptakan masa depan yaitu mengantisipasi kebutuhan dan perubahan produktif yang memimpin d. Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan e. Seorang pemimpin menggunakan kekuasaannya secara bijaksana f. Seorang pemimpin berkomunikasi efektif

6. Persepsi Bawahan terhadap Kemampuan Pemimpin Atasan

Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpin dituntut untuk memilih bawahan dengan secermat mungkin. Adapun situasi menurut Hersey dan Blanchard 1992 adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pemimpin berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Universitas Sumatera Utara Dalam satu situasi misalnya, tindakan pemimpin pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pemimpin, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan itu sendiri.

7. Prinsip Dasar Kepemimpinan

Stephen 2002 menyatakan bahwasannya terdapat karakteristik dari seorang pemimpin sebagai berikut: 1. Seorang yang belajar seumur hidup. Tidak hanya melalui pendidikan secara formal tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi dan mendengar. Memiliki pengalaman yang baik maupun buruk sebagai sumber belajar. 2. Berorientasi pada pelayanan. Seorang pimpinan tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberikan pelayanan, pimpinan seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. 3. Membawa energi yang positif. Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik maka seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka Universitas Sumatera Utara waktu yang lama dan kondisi yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti: a. Percaya pada orang lain. Seorang pimpinan harus dapat mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya sehingga mereka dapat mempertahankan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian. b. Keseimbangan dalam kehidupan artinya seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri. c. Sinergi artinya kerja kelompok dan memberikan keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, sinergi adalah satu kerja kelompok dimana memberi hasil yang lebih efektif daripada bekerja secara perorangan. Seorang pimpinan harus dapat bersinergis dengan setiap orang. d. Latihan mengembangkan diri sendiri yakni seorang pemimpin harus dapat memperbaharui dirinya sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi, dia tidak hanya berorientasi pada proses saja.

F. Motivasi Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 8 140

PENGARUH BUDAYA ILMIAH, DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 41

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 14

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 1 1

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 27

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 13

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Definisi Komitmen - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemimpinan atasan dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen affective Pegawai pada Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam

0 0 10

SAKIT UMUM DELI SERDANG LUBUK PAKAM (The Influence of Superior Leadership and Job Motivation to the Affective Commitment of Employee at General Hospital of Deli Serdang Lubuk Pakam)

0 0 17