124,33 X
≥ 124,33 Positif
148 83
Total 179
100 Berdasarkan Tabel 4.29 terlihat bahwa subjek penelitian yang
memiliki kepemimpinan atasan tinggi sebanyak 148 orang 83 dan subjek yang memiliki kepemimpinan atasan sedang sebanyak 31 orang 17. Hal
ini menunjukkan bahwa kepemimpinan atasan dalam mengatur pelaksanakan pekerjaan sudah tinggi.
12. Gambaran Motivasi kerja Subjek Penelitian
Berikut gambaran skor motivasi kerja berdasarkan nilai empirik dari subjek penelitian.
Tabel 4.30 Gambaran Skor Motivasi Kerja berdasarkan Nilai Empirik
No Item
Variabel Item yang
Favorable N
Mini mum
Maxi mum
Mea n
Std. Deviatio
n
1 Tanggung jawab
7,12,32,
179 6
15 10.78
2.37
2 Kemajuan
8,27,36,39
179 8
20 14.75
3.45
3 Pekerjaan
28,41,43,23
179 8
20 14.75
3.38
4 Pencapaian
26,33,24
179 6
15 11.05
2.52
5 Kebijakan
organisasi 19,29,40,22
179 8
20 14.10
3.41
6 Gaji
10,15,34,37
179 8
20 13.92
3.18
7 Pengaruh
antar
pegawai
5,20,30,31,38
179 10
25 18.83
3.99
8 Kondisi kerja
11,16,21,25,35
179 10
25 17.36
3.97
Total Motivasi Kerja 32
179 64
160 115.58
20.36
Berdasarkan Tabel 4.30 terlihat bahwa nilai mean hipotetik dari jumlah item sebanyak 8 dengan 32 pertanyaan dengan nilai minimum 44 dan
nilai maksimum 105 diperoleh nilai mean empirik sebesar 115,58 dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai minimum 64 dan nilai maksimum 160. Selanjutnya juga akan dilihat nilai hipotetik dari skala motivasi kerja sebagaimana terlihat pada Tabel 4.31
berikut:
Tabel 4.31 Gambaran Skor Motivasi kerja Berdasarkan Nilai Hipotetik
Variabel N
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Motivasi kerja
179 32
160 96
21,33 Valid N listwise
179 Berdasarkan Tabel 4.31 terlihat bahwa nilai mean hipotetik dari
jumlah aspek sebanyak 8 dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 32 maka nilai minimum = 32 x 1= 32, untuk nilai maksimum = 32 x 5 =160, untuk
nilai mean =160+32:2=96, untuk standar deviasi adalah 160 – 326 = 21,33.
Perbandingan nilai mean empirik dan mean hipotetik dari skala motivasi kerja adalah 115,58 dan 96, dimana mean empirik lebih tinggi
dibandingkan dengan mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki persepsi motivasi kerja yang tinggi.
Selanjutnya akan dilakukan pengelompokkan skor motivasi kerja sesuai dengan model distribusi normal untuk 3 jenjang dengan kategori
sebagai berikut :
Tabel 4.32 Norma Kategorisasi Motivasi kerja
Rentang Nilai Kategori
X -1 SD + M Rendah
Universitas Sumatera Utara
-1 SD + M ≤ X 1 SD + M
Sedang 1 SD + M
≤ X Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat diperoleh kategorisasi skor motivasi kerja dari subjek penelitian sebagai berikut :
Tabel 4.33 Kategorisasi Skor Motivasi kerja Subjek Penelitian
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Motivasi kerja
X 74,67 Rendah
14 8
74,67 ≤ X
117,33 Sedang
70 39
X ≥ 117,33
Tinggi 95
53 Total
179 100
Berdasarkan Tabel 4.33 terlihat bahwa tingkat motivasi kerja yang dialami subjek penelitian paling banyak berada pada kategori tinggi yaitu
sebanyak 95 orang 53 sedangkan pada kategori sedang sebanyak 70 orang 39 dan pada kategori rendah sebanyak 14 orang 8.
J. Pembahasan