Sub - Tema : Energi Angin

40 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025

D. Peningkatan Kompetensi dan Center Of Excelence

1. Kajian pola Pembinaan SDM Panas bumi untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia yang sesuai dengan standar kompetensi internasional Tersedianya pola pembinaan SDM Panas bumi Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar internasional untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia sesuai kebutuhan sebesar 6000 MW Lebih dari 90 SDM yang menangani pengembangan dan pemanfaatan panasbumi sebesar 6000 MW dilakukan oleh SDM panasbumi Indonesia. Tersedianya pola pembinaan SDM Panas bumi Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai dengan standar internasional untuk mendukung pengembanan dan pemanfaatan panasbumi di Indonesia sesuai kebutuhan sebesar 9500 MW. 2. Kajian penyiapan lapangan panasbumi dan fasiltas di Lapangan Kamojang menjadi center of excelencce panasbumi di Indonesia Terbentuknya lapangan panasbumi dan fasiltas di Lapangan Kamojang sebagai center of excelencce panasbumi di Indonesia Tersedianya data-data pendukung lapangan dan fasilitas kegitan dan operasi panasbumi sebagai center of excelencce Dapat dikembangkannya lapangan- lapangan panasbumi di Indonesia secara optimal dan peningkatan kompetensi, serta pemberdayaan dalam negeri.

1.2 Sub - Tema : Energi Angin

A. Survei Potensi Energi Angin dan Studi Kelayakan Pemanfaatan Sistem Konversi Energi Angin SKEA 1. Inventarisasi, pengolahan dan evaluasi data potensi energi angin, di lokasi potensial Pengumpulan data dan informasi mengenai potensi energi angin di lebih dari 50 lima puluh titik tambahan lokasi terpilih potensial di seluruh Indonesia Tersedianya data dan informasi mengenai potensi energi angin di lebih dari 200 lokasi terpilih potensial di seluruh Indonesia, termasuk informasi data pendukung berupa potensi pengguna dan sarana lainya. Berfungsinya data base dan sistem informasi data potensi energi angin nasional 2. Pembuatan peta potensi energi angin Nasional dan per wilayah berdasarkan data pengukuran dan data pendukung lainya Diselesaikan pembuatan peta potensi energi angin Nasional dan wilayah di 20 kabupaten potensial terpilih Tersedianya peta potensi energi angin Nasional dan wilayah di 20 kabupaten potensial terpilih sesuai dengan data potensi angin di wilayah Terwujudnya peta potensi energi angin per wilayah provinsi kabupaten di lokasi terpilih di berbagai wilayah 41 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025 3. Studi dan kajian kelayakan pemanfaatan SKEA di berbagai lokasi kabupaten Diselesaikan kegiatan studi dan kajian kelayakan pemanfaatan SKEA pada grid mikro, interkoneksi jaringan PLN atau terisolir Tersedianya dokumen hasil studi yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi SKEA Tersedianya dokumen hasil studi dan kajian kelayakan pemanfaatan SKEA dengan jaringan PLN di lokasi terpilih.

B. Pengembangan Teknologi Sistem Konversi Energi Angin SKEA

1. Pengembangan dan penyempur- naan prototip SKEA kecil sd 10 kW, terutama RD aerodinamika rotor, sistem kontrol dan material SKEA sd 10 kW yang dpt beroperasi pada regim kecepatan angin rendah dan biaya terjangkau Meningkatnya jumlah prototip SKEA 10 kW yang terpasang di lapangan SKEA 10 kW diproduksi secara massal dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakatpengguna dengan kehandalan tinggi dan harga terjangkau 2. Rancang bangun teknologi SKEA skala kecil-menengah 20 sd 100 kW SKEA 20, 50 dan 100 kW dapat beroperasi dan berfungsi baik sesuai dengan kondisi angin di Indonesia Tersedianya prototip SKEA 20 sd 100 kW dan dapat berfungsi dengan baik sesuai rancangan SKEA daya 20 sd 100 kW dapat digunakan oleh masyarakatpengguna dengan sistem hibrid di lokasi potensial 3. Rancang bangun teknologi SKEA skala besar 300 kW sd 750 kW, untuk interkoneksi dengan jaringan Terwujudnya dokumen teknis dan prototip SKEA 300 kW, dan doktek detail desain SKEA 750 kW SKEA 300 kW dapat beroperasi sesuai dengan rancangan SKEA 300 kW sd 750 kW dapat dioperasikan dengan jaringan yang ada PLN lokal 4. R D aerodinamika rotor advanced airfoil, sistem kontrol hibrid dan interkoneksi Terwujudnya rotor SKEA yang beroperasi pada regime kecepatan angin rendah, kecepatan cut-in 2,5 ms dan kecepatan rated 9 ms Turbin angin telah dapat berputar dan menghasilkan energi di kecepatan angin 2,5 ms. Terwujudnya rotor SKEA beroperasi pada regime kecepatan angin rendah, 5. R D material ringan dan tahan karat serta material khusus untuk magnet Ditemukan komposisi material ringan dan kuat serta tahan cuaca tropis untuk pembuat sudu , serta material pembuat magnet digunakan komposisi material ringan pembuat sudu dan magnet permanen dapat dibuat lokal Terwujudnya komposisi material ringan, kuat tahan cuaca tropis untuk pembuat sudu, serta material pembuat magnet permanen buatan industri nasional 42 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025

C. Diseminasi dan Pemanfaatan Teknologi SKEA

1. Pemanfaatan SKEA pembangkit listrik di perdesaan, lokasi terpencil dan pulau serta untuk nelayan Terwujudnya pemanfaatan berbagai tipe dan kapasitas SKEA di berbagai lokasi terpilih NTT, NTB , Maluku dan Sulawesi Meningkatnya jumlah desa wilayah yang memanfaatkan teknologi SKEA skala kecil untuk pembangkit listrik maupun pemompaan air Terwujudnya pemanfaatan SKEA kecil untuk perahu nelayan dan bagan penangkap ikan di berbagai wilayah. Terwujudnya pemanfaatan SKEA di : Maluku Tenggara, Halmahera Tengah, Rote, Madura, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nias, NTB dan Kepulauan Seribu dan Karimunjawa Tersedianya SKEA dengan harga yang terjangkau Tersedianya sistem hibrida angin– diesel, angin-pv dan sumber energi lainnya. 2. Pemanfaatan SKEA inter-koneksi dengan grid jaringan PLN Sistem hibrid Angin-PV-Diesel di NTT, NTB, Maluku dan Sulawesi Meningkatnya jumlah turbin angin yang dimanfaatkan dengan teknologi SKEA skala menengah besar Pemanfaatan SKEA dengan jaringan PLN di NTT, NTB, Maluku, Sulawesi Utara dan Selatan serta Jawa. Sistem interkoneksi grid mikro di Bali, NTT, Sulawesi , Maluku dan Jawa Harga energi listrik yang dibangkitkan menurun dan dapat kompetitif dengan energi terbarukan lainya 1.3 Sub - Tema : Energi Surya - PV A. Pengembangan Teknologi Sel Surya Lapisan Tipis Thin Film dan Komponennya 43 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025 1. RD struktur sel surya lapisan tipis a-Simikro-kristal Si, CIGS dan CdTe Diperoleh Sel surya lapisan tipis dengan biaya produksi yang lmurah Sel surya lapisan tipis dengan biaya produksi sebesar USD1W atau kurang Sel surya dengan harga komersil USD 1W atau kurang 2. Studi material dasar sel surya lapisan tipis lainnya, terutama gaslogam feedstock, TCO dan gelas. Pembuatan komponenmaterial dasar sel surya lapisan tipis dalam negeri Adanya resep fabrikasi teknologi pembuatan gas feedstock, TCO dan gelas Komponen gaslogam feedstock, TCO dan gelas produksi dalam negeri.

B. Pengembangan Teknologi Sel Surya Berbasis Dye dan Organik

1. Studi peningkatan efisien sturuktur sel surya dye dan organik Sel surya berbasis dye yang lebih efisien Sel surya berbasis dye dengan efisiensi 10 atau lebih Sel surya berbasis dye yang murah dengan harga kurang USD 1 W 2. Studi pengembangan komponen dye Pengembangan sumber dye lokal yang murah Adanya resep ekstraksi bahan dye lokal Penggunaan sel surya berbasis dye lokal dalam produksi massal C. Pengembangan Teknologi Sistem dan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Surya 1. Pengembangan teknologi Battery, inverter dan kontrol elektronik Pengembangan battery, inverter dan komponen elektronik lokal Tersedia battery, inverter dan komponen elektronik lokal Battery, inverter dan komponen elektronik dengan biaya produksi total kurang dari USD 1W 2. Kajian Tekno-ekonomi penggunaan sistem pembangkit tenaga surya skala besar, baik yang stand alone, grid-connected maupun hybrid Pengembangan sistem pembangkit tenaga surya skala besar solar farm Tersedianya sistem pembangkit tenaga matahari dengan kapasitas 100 kW atau lebih Sistem listrik tenaga surya dalam bentuk solar farm dengan kapasitas di atas 1 MW dan harga pembangkitan sebesar USD 1 sen kWh D. Pengembangan Industri Sel Surya 1. Kemitraan dengan sektor manufaktur nasional untuk komersialisasi hasil iptek energi Produksi masal sel surya Tersedianya pabrik sel surya berkapasitas 10MW atau lebih Tersedianya pabrik sel surya dengan teknologi dan komponen lokal, berkapasitas 100 MWthn atau lebih 2. Pabrikasi sel surya Proses pabrikasi sel surya Pembuatan sel photovoltaic dari Sel surya dengan efisiensi minimal 12 , dengan biaya produksi Pabrik solar cell polimono kristal dengan kapasitas 50 MWtahun. 44 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025 polikristal dan monokristal. Pembuatan thin film solar cell maksimal USD 2peak watt , serta cetak biru proses produksi dengan skala minimum 2 MW dapat dibuat. Thin film solar cell dengan efisiensi minimum 10 , dengan biaya produksi USD 1 peakwatt, dan cetak biru proses dengan skla minimum 2 MW dapat dibuat Pabrik thin film solar cell kapasitas minimal 50 MW telah berdiri. 3. Sistem PV-grid connected Sistem PV dalam skala besar Sistem control PV dalam skla besar Pengembangan sistem PV-grid connected Pengembangan sistem PV dalam skala besar Pengembangan komponen-komponen untuk sistem PV-grid connected Pengembangan komponen-komponen control PV Protipe sistem PV-grid connected dengan kapasitas minimal 10 kW Protipe sistem PV dengan skala minimal 100 kW peak Protipe komponen untuk sistem PV-grid dengan kemampuan minimal 10 kW Protipe komponen control untuk sistem PV Cetak biru teknologi PV-grid connected dengan kapasitas minimal 1 MW dapt dibuat dan dikuasai. Cetak biru teknologi sistem PV dengan kapasitas minimal 5 MW dapat dibuat dan dikuasai Cetak biru teknologi pembuatan komponen komponen control untuk sistem PV dapat dikuasai. 1.4 Sub - Tema : Energi Fuel Cell A. Pengembangan Teknologi Fuel Cell Pemfc 1. Pengembangan bahan membrane dan elektroda katalis fuel cell jenis PEMFC. Pembuatan stack PEMFC dengan kapasitas 5 kW Tersedianya modul stack PEMFC 5 kW dengan kandungan lokal hingga 70 Tersedianya sistem power palnt PEMFC dgn skala 5 kW Sistem power generator PEMFC kapasitas modular hingga 50 kW dapat dikuasi dan direkayasa. 2. Pengembangan komponen gas feeder monopolarbipolar dan kolektor arus. Tersedianya gas feeder monopolarbipolar dgn kandungan lokal Gas feeder dapat dibuat di dalam negeri 3. Pengembangan disain sistem stack fuel cell PEMFC dan kajian tekno ekonomi. Perencanaan disain stack dgn kapasitas 5 kW Tersedianya disain stack 5 kW Tersedianya disain sistem PEMFC plant kapasitas 50 kW 45 NO TOPIK TARGET 2014 INDIKATOR KEBERHASILAN 2014 CAPAIAN 2025 4. Pengembangan sistem kontrol untuk stack fuel cellgas, Pengembangan sistem kontrol dengan kapasitas stack 5 kW Prototip kontrol sistem PEMFC kapasitas 5 kW tersedia Tersedianya sistem kontrol modul PEMFC untuk kapasitas hingga 5 kW, dan kontrol sistem kapasitas hingga 50 kW

1.5 Sub - Tema : Energi Nuklir