15
kehidupan manusia secara utuh termasuk pertahanan dan keamanan negara, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup,
serta mengantisipasi dan menanggulangi bencana pada berbagai sektor dan pada tataran pemerintahan nasional maupun daerah.
2.3. Fungsi Agenda Riset Nasional
Sebagaimana diuraikan dalam Bab I, penyusunan dan implementasi Agenda Riset Nasional ARN mencakup aspek-
aspek: peningkatan sumbangan iptek dalam menjawab permasalahan pembangunan bangsa yang diuraikan ke dalam
bidang-bidang fokus ARN; pengembangan dan pemajuan disiplin- disiplin iptek mencakup ilmu-ilmu kealaman, teknologi dan ilmu-
ilmu sosial kemanusiaan baik secara mono-disipliner maupun lintas-displiner; pengembangan dan penguatan kelembagaan,
sumber daya dan jaringan iptek. Perencanaan iptek yang mencakup keseluruhan aspek-aspek tersebut diharapkan dapat meningkatkan
keselarasan antara kegiatan penelitian dan pengembangan iptek di satu sisi, dan kegiatan pemanfaatan iptek di sisi lain. Uraian
terdahulu di Bab II memberikan perspektif teoritis mengenai permasalahan difusi iptek dan perkembangan sistem inovasi.
Di samping posisi legal yang dimiliki ARN lihat deskripsi pada Gambar 1 di Bab I, patut pula ditinjau kondisi yang terdapat di
Indonesia pada dewasa ini, antara lain sangat terbatasnya anggaran untuk penelitian dan pengembangan. Dibandingkan PDB,
anggaran litbang tidak melebihi 0,1, yang dapat dibandingkan misalnya dengan Singapura yang sudah di atas 2. Di pihak lain,
koordinasi dalam pekerjaan riset masih lemah, seperti terungkap contohnya dari pemetaan kegiatan riset oleh DRN pada tahun
2006-2007. Sekaligus pada saat itu terdapat sebelas 11 pekerjaan riset tentang biofuel dari kelapa sawit dengan dana total sekitar Rp
15 milyar, tetapi satu sama lain tidak saling bekerjasama.
Jelas kiranya diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang lebih erat, dan untuk keperluan ini keberadaan agenda sangatlah
penting untuk menjadi acuan bersama, panduan ke arah pemusatan perhatian dan pemanfaatan dana yang amat terbatas
dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian secara keseluruhan, diharapkan kehadiran ARN dapat berfungsi sebagai:
i media untuk berinteraksi dan berkoordinasi antara berbagai pelaku iptek dan inovasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja
secara kolektif; dan ii
wahana untuk mengarahkan kegiatan penelitian, pengembangan, penyebarluasan, dan pemanfaatan iptek
menuju pemecahan permasalahan pembangunan bangsa.
Fungsi di atas diharapkan berlaku luas, sehingga ARN dapat menjadi acuan riset secara nasional. Dalam pelaksanaannya, ARN
telah menjadi kriteria utama pada aktivitas Insentif Kementerian Riset dan Teknologi. Namun lembaga riset dengan menggunakan
sumber pendanaan manapun seharusnya menggunakan ARN sebagai acuan dalam menyusun program lembaga.
BAB III
AGENDA RISET
“Teknologi yang kita cari dan pilih haruslah tetap relevan dengan tantangan-tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia sekarang dan ke depan”
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Serpong, 20 Januari 2010
Berdasarkan pembahasan pada Bab I dan Bab II maka pada Bab III, disampaikan pemikiran tentang situasi yang dihadapi
beserta gagasan pemecahan masalah untuk masing-masing bidang fokus. Dari pemikiran tersebut dirumuskan tema riset dan
pengembangan yang perlu dilakukan, mula-mula secara garis besar kemudian dijabarkan ke dalam rincian topik riset . Keseluruhan topik
untuk jangka waktu lima 5 tahun disajikan dalam bentuk matriks topik riset, dilengkapi dengan deskripsi tentang target yang
diinginkan dicapai pada tahun 2014. Guna memeriksa keberhasilan pencapaian target, disertakan pula indikator yang dapat digunakan.
Demikian pula untuk melihat kesesuaian dan kesinambungan program terhadap rencana jangka panjang disertakan pada capaian
2025.
Sesuai dengan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek 2010-2014 dalam Bab I, arah kegiatan riset lebih ditujukan
pada hasil yang dekat dengan penerapan, produk yang lebih lekas dapat dilibatkan dalam proses produksi. Ini selaras dengan salah
satu arah pembangunan iptek dalam RPJMN 2010-2014 yaitu meningkatkan pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk
peningkatan perekonomian nasional. Oleh karena itu indikator keberhasilan pencapaian target sering dituliskan sebagai
dihasilkannya prototip, terwujudnya produksi, peningkatan jumlah, dan sebagainya.
Meskipun demikian, sesuai dengan sifat riset sebagai pekerjaan ilmiah, indikator lain yang penting untuk digunakan ialah
publikasi, baik nasional maupun internasional. Salah satu sasaran pembangunan iptek dalam RPJMN 2010-2014 adalah
meningkatnya kemampuan nasional yang ditunjukkan dalam bentuk publikasi di jurnal ilmiah internasional. Di pihak lain perlu pula
diperhatikan apakah dari kegiatan riset dihasilkan paten, lisensi, spin-off, dan sebagainya. Dalam Rencana Strategis Kementerian
Riset dan Teknologi terdapat target untuk menghasilkan 1.000 publikasi internasional dan 1.000 paten. Hal-hal ini kiranya perlu
mendapatkan perhatian dalam menyimak agenda dari setiap bidang fokus yang disajikan dalam Bab III ini.
Guna meningkatkan efek konkrit dari hasil riset yang dicapai, telah dipersiapkan pula dari setiap bidang fokus satu atau
beberapa Topik Unggulan. Yang diartikan di sini ialah topik besar yang memberikan dampak luas yang positif, direncanakan untuk
dilaksanakan atas dasar penugasan. Pencantumannya dalam ARN dimaksudkan agar peneliti yang bidangnya bersesuaian mengetahui
dan dapat melakukan persiapan secara memadai.
3.1 KETAHANAN PANGAN 3.1.1 Latar Belakang