14
3. Sesuai dengan pluralitas pengguna iptek yaitu pemerintah, industri dan masyarakat, diperlukan pelibatan aktivitas
organisasi yang dapat mengidentifikasi kebutuhan nyata dan gagasan inovatif dari masyarakat, mengikut-sertakan
partisipasi komunitas, melakukan sosialisasi, hingga pada pengawalan atau penyertaan agar supaya manfaat iptek dan
inovasi dapat dirasakan secara penuh oleh masyarakat.
4. Institusi pemerintahan dan regulasi yang berlaku, yang akan menentukan kondusif atau tidaknya lingkungan bagi
tumbuhnya suatu usaha baru, atau bagi pengenalan, pengujian dan adopsi suatu iptek baru;
5. Interaksi antara perusahaan, organisasi iptek, organisasi
masyarakat dan institusi pemerintahan, merupakan proses fundamental yang memungkinkan peningkatan kapasitas
dan kinerja sistem inovasi. Interaksi ini dapat difasilitasi atau ditingkatkan intensitasnya melalui institusi yang berfungsi
sebagai intermediator.
Struktur pokok dari sistem inovasi diperlihatkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur Pokok dari Sistem Inovasi
.
Dalam tataran implementasi, pengembangan Iptek di Indonesia diharapkan dapat memenuhi berbagai tujuan yaitu a
membangun kemandirian bangsa guna menciptakan sistem pertahanan keamanan; b mendorong pertumbuhan ekonomi guna
meningkatkan daya saing nasional dalam rangka mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan, serta memajukan
kesejahteraan umum; c mempercepat tercapainya kemajuan bangsa dan kesejahteraan kehidupan rakyat melalui pelayanan
teknologi bagi publik maupun melalui keikut-sertaan masyarakat; dan d menciptakan pembangunan berkelanjutan dalam rangka
menangani masalah lingkungan global seperti pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup. Untuk itu perlu
dibangun sebuah sistem yang mengatur hubungan antara unsur- unsur yang mampu menyediakan iklim yang mendorong inovasi
yang dikenal sebagai sebuah Sistem Inovasi Nasional.
Sistem inovasi yang dikembangkan hendaknya sesuai dengan karakteristik sosial budaya setempat sehingga akan
menyuburkan proses peningkatan nilai tambah bisnis dan ekonomi added value pada berbagai tingkatan sejak lokal, regional,
maupun nasional, menguatkan nilai terintegrasi integrated value, memperbesar modal sosial social capital bagi pemajuan sosial
budaya dalam masyarakat, yang secara timbal-balik dapat memperkuat sistem inovasi.
Sistem inovasi yang kuat dapat berperan dalam berbagai aspek, antara lain: memenuhi kebutuhan pelayanan; meningkatkan
standar hidup; menciptakan dan memperluas kesempatan kerja, membentuk dan meningkatkan keunggulan daya saing;
meningkatkan produktivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi; menciptakan dan memperluas pasar daerah, nasional dan
internasional.
Belajar dari pengalaman negara lain, salah satu keberhasilan mengembangkan sistem inovasi adalah dengan
memperkuat basis iptek dan kemampuan industri dalam negeri yang berdampak pada perbaikan ekonomi dan sosial budaya,
terutama berkaitan dengan kemampuan untuk menyediakan alokasi dan pemanfaatan sumber daya dan kapabilitas secara efektif dan
berkembangnya economic and knowledge spillover dalam masyarakat yang pada gilirannya dapat melindungi kepentingan
15
kehidupan manusia secara utuh termasuk pertahanan dan keamanan negara, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup,
serta mengantisipasi dan menanggulangi bencana pada berbagai sektor dan pada tataran pemerintahan nasional maupun daerah.
2.3. Fungsi Agenda Riset Nasional