1. Analisis Univariat
Analisa univariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan prosentase dari tiap variabel dalam skala nominal dan ordinal disertai dengan narasi.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis bivariat yang digunakan untuk
menguji variabel yang berjenis kategorik adalah menggunakan Uji Chi-Square dengan syarat uji Chi-Square terpenuhi. Jika tidak, maka dapat dilakukan dengan
uji alternatifnya yaitu uji Fisher,s Exact. Kriteria hubungan berdasarkan nilai p value yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai signifikansi
α, dengan kriteria jika p value α 0,05 maka ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Jika ada hubungan antar variabel tersebut maka untuk mencari pengaruh dapat diteruskan, dan jika tidak ada hubungan antar variabel, maka analisis
pengaruh tidak dapat diteruskan.
3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat adalah untuk menganalisis variabel bebas yaitu umur, masa kerja, penggunaan APD, kebiasaan merokok, kadar debu, suhu dan kelembaban
yang paling berpengaruh kepada variabel terikat yang diteliti yaitu kapasitas vital paru responden.
Universitas Sumatera Utara
Uji yang dilakukan dalam analisis multivariat ini adalah uji Regresi Logistik Berganda, dengan model :
1 Px =
1 + e
– α + β
1 X
1 + β
2 X
2 + β
3 X
3 +........ β
n X
n
Variabel yang akan dimasukkan kedalam model analisis regresi logistik berganda adalah variabel yang pada analisis bivariat memiliki nilai p 0,25.
3.8 Alur Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
Analisa Data Pekerja di Bagian Produksi
Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Pengukuran Kadar Debu di Lingkungan HVAS
Pengukuran Suhu Lingkungan Kerja Thermometer
Pengukuran Kelembaban Lingkungan Kerja Hygrometer
Karakteristik Responden Wawancara
Pengukuran Kapasitas Vital Paru Responden
Sprirometri
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PT Perkebunan Nusantara III Persero PKS Rambutan adalah salah satu unit usaha pengolahan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara III Persero yang
berkantor pusat di Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan. PKS Rambutan ini berdiri tahun 1983 yang memiliki kapasitas produksi sebesar 30 Ton TBSjam. PKS ini memiliki
jumlah total pekerja sebanyak 179 orang, 73 orang diantaranya bekerja pada area produksi PKS. PT Perkebunan Nusantara III Persero PKS Rambutan ini terletak di
Desa Paya Bagas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai - Sumatera Utara.
PKS Rambutan mengolah TBS tandan buah segar menjadi minyak sawit Crude Palm OilCPO dan inti sawit Palm Kernel dengan proses produksi terdiri
dari 2 shift setiap hari yaitu shift pagi dan shift malam, dengan jam kerja total 12 jam setiap shift.
Lingkungan kerja PKS Rambutan memiliki housekeeping yang baik, terlihat dari kondisi setiap area kerja yang relatif bersih dan tertata rapi. Hal ini didukung oleh
penerapan sistem manajemen mutu, lingkungan dan K3 di PKS tersebut. Seluruh jalan di lokasi PKS yang merupakan akses keluar masuk bahan baku dan hasil produksi
sudah dilapisi aspal sehingga memudahkan proses produksi serta dapat mengurangi tingkat keterpaparan debu terhadap pekerja di PKS Rambutan.
Universitas Sumatera Utara
PKS Rambutan memiliki beberapa tahapan proses pengolahan sawit yang saling terkait, sebagai berikut :
1. Proses Penerimaan Buah
Pada stasiun ini dilakukan proses penerimaan TBS dengan tujuan untuk melakukan sortasi buah, mencatat waktu dan jumlah produk yang masuk dan
dibongkar di loading ramp sesuai dengan kapasitas olah. Area kerja ini adalah lapangan terbuka yang lantainya dicor beton tanpa memiliki atap. Pada saat
melakukan pekerjaan penerimaan TBS, para pekerja terkena sinar matahari langsung, banyak pekerja yang merokok dan semuanya tidak menggunakan
masker saat bekerja.
2. Proses Perebusan Buah Sterilizer
Setelah proses penerimaan buah dari loading ramp, TBS dimasukkan ke dalam lori, kemudian lori dimasukkan ke dalam rebusan Sterilizer untuk direbus.
Fungsi perebusan TBS adalah untuk mematikan enzyme, memudahkan lepasnya brondolan dari tandan, mengurangi kadar air dalam buah, melunakkan mesocarp
sehingga memudahkan proses pelumatan dan pengepressan serta memudahkan
lepasnya kernel dari cangkangnya. Proses perebusan dilakukan selama 85 -95
menit. Untuk media pemanas dipakai steam dari BVP Back Pressure Vessel yang bertekanan 2,8-3 bar.
Area kerja ini adalah ruang terbuka yang memiliki atap dari seng. Lantai kerja sering basah dan licin akibat pengaruh buangan steam dari sterilizer saat proses
Universitas Sumatera Utara
perebusan buah, sehingga menyebabkan area kerja ini agak lembab. Sebagian area kerja ini khususnya yang berdekatan dengan Sterilizer memiliki suhu cukup
tinggi, akibat pengaruh panas dari Sterilizer yang digunakan untuk merebus TBS pada suhu tinggi. Pada area ini ditemukan banyak pekerja yang merokok dan
tidak menggunakan APD masker saat bekerja.
3. Proses Penebahan Tresshing