Merokok perokok atau pernah merokok 2. Tidak Merokok tidak pernah merokok Variabel Terikat Dependent Variable

penggantian setiap hari 2. Sesuai standar selalu pakai saat bekerja, sesuai spesifikasi masker debu, dilakukan penggantian setiap hari SkalaUkur : Ordinal

e. Kebiasaan Merokok

Definisi : Kebiasaan merokok adalah keadaan dimana merokok merupakan suatu aktivitas yang rutin dilakukan oleh responden. Alat Ukur : Kuesioner Cara Ukur : Wawancara Hasil Ukur : Kebiasaan merokok dikelompokkan sebagai berikut :

1. Merokok perokok atau pernah merokok 2. Tidak Merokok tidak pernah merokok

SkalaUkur : Ordinal

f. Suhu

Definisi : Suhu udara rata-rata di lingkungan kerja saat dilakukan pengukuran. Alat Ukur : Thermometer Cara Ukur : Pengukuran Hasil Ukur : 1. Tidak sesuai NAB Universitas Sumatera Utara 2. Sesuai NAB

g. Kelembaban

Definisi : Rata-rata kelembaban udara di lingkungan kerja saat dilakukan pengukuran. Alat Ukur : Hygrometer Cara Ukur : Pengukuran Hasil Ukur : 1. Tidak memenuhi syarat 2. Memenuhi syarat SkalaUkur : Ordinal

2. Variabel Terikat Dependent Variable

a. Kapasitas Vital Paru Responden

Definisi : Kapasitas Vital Paru adalah jumlah udara maksimal yang dapat diekspirasi sesudah inspirasi maksimal Alat Ukur : Spirometer Cara Ukur : Spirometri Hasil Ukur : 1. Tidak Normal 2. Normal Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengukuran

1. Kuesioner Kuesioner disiapkan oleh peneliti. Kuesioner digunakan pada kegiatan wawancara dengan pekerja untuk mengetahui karakteristik pekerja seperti umur, tinggi badan, berat badan, masa kerja, kebiasaan merokok dan kondisi penggunaan APD. 2. Pengukuran

a. Pengukuran Konsentrasi Debu

a.1 Lokasi dan Titik Pengukuran Pengukuran konsentrasi debu di lingkungan PKS dilakukan pada 8 area kerja yaitu : Stasiun Penerimaan TBS, Stasiun Perebusan Sterilizer, Stasiun Penebah Treshing, Stasiun Kempa Pressing, Stasiun Pemurnian Minyak Clarifier, Stasiun Pembangkit Tenaga Power Plant, Stasiun Pembangkit Uap Boiler dan Stasiun Pengolah Biji Kernel Plant. Adapun lokasi titik pengukuran konsentrasi debu adalah seperti pada gambar 3.1 pada lampiran 2. a.2 Alat Ukur Pengukuran kadar debu menggunakan alat High Volume Air Sampler merek EPAM milik Balai K3 Medan. Kondisi alat dipastikan sudah memiliki sertifikat kalibrasi yang masih berlaku. Universitas Sumatera Utara Pengukuran kadar debu di lokasi studi dan analisa kadar debu ini dilakukan oleh petugas Laboratorium Balai K3 Medan. a.3 Prosedur Pengukuran Prinsip pengukuran kadar debu adalah partikel debu ditangkap dengan filter debu yang sudah diketahui beratnya serta volume udara yang dipompa dengan alat High Volume Air Sampler. Kemudian filter setelah dipompa ditimbang lagi, selisih beratnya dapat dihitung sebagai kadar partikel debu. Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut : a. Filter diameter 10 µm dikeringkan dalam inkubator 110 b. Filter tersebut dipasang pada Filter Holder. C, kemudian didinginkan dalam exicator selama 15 menit, lalu ditimbang beratnya = A gram c. Dipasang slang pada Filter Holder dan dihubungkan dengan inlet pada vacum pump. d. Tripot didirikan pada lokasi sampling dengan ketianggian 1,5 m dan Filter Holder dipasang pada tripot. e. Vacum pump dihidupkan dengan cara mengatur tombol ke posisi on. f. Flow meter diatur dengan kecepatan 10 liter udara per menit. g. Pengambilan sampel selama 120 menit t. Setelah selesai filter dilepas dengan menggunakan pinset dan dimasukkan kedalam amplop dan dihindarkan adanya kontaminasi. Universitas Sumatera Utara h. Kemudian filter fiber glass dibawa di laboratorium, keringkan dalam inkubator 110 Perhitungan : C, dinginkan dalam exicator 15 menit, kemudian ditimbang Beratnya =B gram a.4 Waktu Pengukuran Setiap area kerja dilakukan 3 kali pengukuran pada waktu yang berbeda yaitu pagi pada pukul 09.00-11.00 WIB, Sore pada pukul 15.00-17.00 WIB dan malam pada pukul 21.00-23.00 WIB.

b. Pengukuran Kapasitas Vital Paru

b.1 Lokasi Pengukuran Pengukuran KVP pekerja ini dilakukan langsung di PKS Rambutan bertempat di Kantor PKS dimaksud. b.2 Alat Ukur Pengukuran kapasitas vital paru pekerja menggunakan Spirometer merek Datospir Sibelmed milik Kantor Balai K3 Medan. Kondisi alat dipastikan sudah memiliki sertifikat kalibrasi yang masih berlaku. Pengukuran KVP ini dilakukan di lokasi studi oleh Petugas Laboratorium Balai K3 Medan. B-A t x Q mgm3 = Konsentrasi Debu Universitas Sumatera Utara b.3 Prosedur Pengukuran Pengukuran KVP dilakukan mengacu kepada prosedur pengoperasian Spirometri sbb:  Siapkan alat dan kalibrasi harus dilakukan sebelum pemeriksaan dimulai  Kondisi responden dalam keadaan sehat  Beri petunjuk dan demonstrasikan manuver, yaitu pernafasan dalam dihembuskan melalui mulut tanpa ada udara melalui hidung dan celah bibir mengatup pada mouth pieces.  Atur Spirometer untuk mengukur FEV dan FEV1  Lakukan pernafasan biasa sebanyak 3 kali dengan menghisap sekuat dan sebanyak mungkin lalu dihembuskan sekuat-kuatnya.  Diambil nilai terbaik dari ketiga hasil pengukuran tersebut. Sebelum pengukuran dilakukan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Posisi tubuh saat pengukuran 2. Waktu istirahat minimal 1 jam sebelum pengukuran dilakukan. 3. Tidak sedang dalam perawatan dokter yang berhubungan dengan penyakit gangguan pernafasan 4. Tidak merokok minimal 1 jam sebelum pengukuran Universitas Sumatera Utara b.4 Waktu Pengukuran Pengukuran Kapasitas vital paru pekerja dilakukan pada siang hari yaitu pada pukul 14.00 WIB sampai selesai. Waktu ini adalah waktu yang paling tepat, karena seluruh pekerja pabrik baru selesai menjalani istirahat makan siang selama 2 jam. c. Pengukuran Suhu lingkungan kerja menggunakan alat Heat Stress Meter Quest Temp 36 . Hal ini dilakukan pada lokasi pengambilan sampel debu. Pengukuran suhu di setiap area kerja dilakukan 3 kali pengukuran pada waktu yang berbeda yaitu pagi pada antara pukul 09.00-11.00 WIB, Sore pada pukul antara 15.00-17.00 WIB dan malam pada pukul antara 21.00- 23.00 WIB. d. Pengukuran Kelembaban lingkungan kerja menggunakan alat Heat Stress Meter Quest Temp 36 pada titik pengambilan yang sama dengan sampel debu. Setiap area kerja dilakukan 3 kali pengukuran pada waktu yang berbeda yaitu pagi pada pukul 09.00-11.00 WIB, sore hari pada pukul 15.00-17.00 WIB dan malam hari pada pukul 21.00-23.00 WIB. Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Kegiatan pengolahan data meliputi : a. Penjumlahan Menjumlah adalah menghitung banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. b. Koreksi Koreksi adalah proses membenarkan atau menyelesaikan hal-hal yang salah atau kurang jelas. c. Pemberian Kode coding Semua variabel diberi kode terutama data klasifikasi, untuk mempermudah pengolahan. Pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan. d. Penyusunan Data Tabulating Penyusunan data tabulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis dengan program SPSS .

3.7.2 Analisis Data

Data dianalisis dan diinterpretasikan dengan menguji hipotesa menggunakan program komputer SPSS dengan langkah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Analisis Univariat