Prinsip-prinsip GCG. Analisis Hukum Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Daerah (Studi Pada Pt. Perkebunan Sumatera Utara)

jawab sosial BUMN terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan disekitar BUMN. d. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional. e. Meningkatkan investasi nasional. f. Mensukseskan program privatisasi. Dari tujuan dan manfaat di atas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan GCG akan selalu melindungi kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan perusahaan dan selalu melaksanakan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan perekonomian perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan publik kepada perusahaan tersebut.

3. Prinsip-prinsip GCG.

Menurut Forum of Corporate Governance in Indonesia FCGI terdapat lima prinsip utama yang penting dalam Corporate Governance yaitu, Transparansi Transparency, Akuntabilitas Accountability, Pertanggungjawaban Responsibility, Kemandirian Independency dan Keadilan Fairness. 44 Tranparency merupakan pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, 44 I Nyoman Tjager,Antonius Alijoyo, Humprhrey R. Jemat dan Bambang Sumbodo, Corporate Governance, Tantangan dan Kesempatan Bagi Komuniatas Bisnis Indonesia, Jakarta: PT Prenhallindo, 2003, hlm 50 Universitas Sumatera Utara perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang saham stakeholders. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi accounting system yang berbasiskan standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan Information Technology IT dan Management Information System MIS untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, mengembangkan enterprise risk management yang memastikan bahwa semua risiko signifikan telah diidentifikasi, diukur, dan dapat dikelola pada tingkat toleransi yang jelas; mengumumkan jabatan yang kosong secara terbuka dan hal-hal yang menjadi hak pemegang saham untuk diketahui. 45 Accountability dimaksudkan sebagai prinsip yang berimplikasi pada kewajiban hukum para Direksi, yakni diisaratkan untuk menjalin hubungan yang berbasiskan kepercayaan dengan pemegang saham dan perusahaan. Direksi tidak boleh memiliki kepentingan pribadi dalam mengambil keputusan dan bertindak 45 Ibid, hlm77-79 Universitas Sumatera Utara secara aktif, baik dan berdasarkan pada informasi yang diperoleh secara menyeluruh. 46 Prinsip akuntabilitas juga menegaskan adanya jaminan bahwa perusahaan akan menghormati segala hak para stakeholder, adanya kesempatan bagi para stakeholder untuk mendapatkan ganti rugi yang efektif atas pelanggaran hak-hak mereka, dibukanya mekanisme pengembangan prestasi bagi pihak stakeholder yang berkepentingan dan adanya akses bagi semua pihak untuk informasi yang relevan. 47 Prinsip akuntabilitas ini diwujudkan antar lain 48 1. Dengan menyiapkan laopran keuangan dengan akurat, : 2. Tepat pada waktunya dan dengan cara yang tepat, 3. Mengembangkan komite audit dan resiko untuk mendukung fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris, 4. Mengembangkan dan merumuskan kembali fungsi dan peran internal audit sebagai mitra bisnis strategis berdasarkan best practices, 5. Menangani segala bentuk perselisihan, 6. Penegakan hukum dalam perusahaan melalui sistem penghargaan dan sanksi, 7. Penggunaan external auditor yang berbasis pada profesionalisme. 46 Hasnati, Peranan Komite Audit dalam Organ Perseroan Terbatas dalam Kerangka Good Corporate Governance, Yogyakarta: FH UII Press, 2004, hlm 69 47 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Good Corporate Governance, Yogyakarta: Total Media, 2007, hlm 83 48 Wahyono Darmabrata dan Ari Wahyudi, “Implematasi Good Corporate Governance dalam Menyikapai Bentuk-Bentuk Penyimpangan Fiduciary Duty Direksi dan Komisaris Perseroan Terbatas” Jurnal Hukum Bisnis ,Vol 22, No 6, Tahun 2003, hlm 30 Universitas Sumatera Utara Responsibility, Prinsip ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan kewajiban sosial perusahaan sebagai bagian dari masyarakat. Perusahaan dalam memenuhi pertanggung jawabannya kepada para pemegang saham dan stakeholder harus sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku, sehingga perusahaan harus menjunjung hukum yang berlaku seperti peraturan ketenaga kerjaan, perpajakan, kesehatan, larangan peraktek monopoli serta persaingan usaha yang tidak sehata. 49 Sejalan dengan itu, Dewan Komisaris sebagai organ pengawas harus melakukan tugas pengawasannya secara efektif terhadap Direksi yang harus mempertanggung jawaban kebijakan yang dibuat atas nama perusahaan, pertanggung jawban yang harus dilaksanakan oleh Direksi merupakan syarat yang harus dijunjung tinggi oleh direksi. 50 Independency, menurut Iman dan Amin, kemandirian adalah sebagai keadaan dimana perusahaan bebas dari pengaruh ataupun tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi. Prinsip ini mengharuskan perusahaan menggunakan tenaga ahli dalam setiap divisi atau bagian dalam perusahaannya sehingga pengelolaan perusahaan dapat dipercaya. Prinsip ini juga mengharuskan perusahaan memiliki kebijakan intern dalam perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Prinsip kemandirian harus dilaksanakan dengan baik agar perusahaan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak dari dalam ataupun 49 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik,op.cit, hlm 84 50 Ibid, hlm 85 Universitas Sumatera Utara dari luar perusahaan tidak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dalam mekanisme korporasi. 51 Fairness, dimaksudkan untuk menjamin hak-hak pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor. Hak-hak pemegang saham yang harus dilindungi menurut prinsip GCG menurut Organization for Economic Co-Operation and Develomentation OECD adalah : 52 1 Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk: . a memastikan metode registrasi saham yang dimiliki, b memindahtangankan saham-sahamnya, c memperoleh informasi secara teratur dan tepat waktu, d berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS, e memilih anggota Komisaris dan Direksi, f memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. 2 Para pemegang saham mempunyai hak untuk berpartisipasi, memperoleh informasi yang cukup, mengambil keputusan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan fundamental perusahaan seperti perubahan otorisasi untuk penambahan saham dan transaksi yang luar biasa untuk mempengaruhi hasil penjualan. 51 Ibid. hlm 86 52 Organization for Economic Co-Operation and Devlomentation OECD “Corporate Governance : A Frame Work for Implementation” , London, September 20,1999. Universitas Sumatera Utara a Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara efektif dan memberikan suara dalam RUPS serta harus diberi informasi tentang aturan-aturan termasuk prosedur pemberian suara dalam pelaksanaan rapat-rapat pemegang saham. b Struktur permodalan dan peraturannya memungkinkan pemegang saham tertentu mendapatkan suatu tingkat pengendalian yang tidak seimbang dengan kepemilikan sahamnya harus diungkapkan. c Pasar untuk pengendalian perusahaan harus dimungkinkan untuk berfungsi secara efisien dan transparan. d Para pemegang saham, termasuk investor institusi harus mempertimbangkan biaya dan manfaat pelaksanaan hak-haknya. Selain hak-hak dasar diatas, Good Corporate Governance juga memastikan perlakuan yang sama terhadap semua pemegang saham, termasuk investor asing dan pemagang saham minoritas, yakni sebagai berikut 53 a semua pemegang saham dengan tingkatan investasi yang sama harus mendapatkan perlakuan yang sama pula, : b transaksi orang dalam insider trading dan penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan orang dalam sendiri harus dilarang, c anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta para menajer harus mengungkapkan setiap kepentingan yang berbentuk hutang atas transaksi atau juga hal-hal yang berpengaruh terhadap perusahaan. 53 Sutendi Adrian. “Good Corporate Governance”, Jakarta: Sinar Grafika,2011, hlm.121. Universitas Sumatera Utara

B. Pengaturan GCG di Indonesia

1. GCG Perusahaan Terbuka di Pasar Modal.

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di Lingkungan Int

3 148 90

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Implementasi Prinsip Kehati-Hatian Dalam Penerapan Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara

35 350 429

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Go public di Indonesia

1 38 81

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Coorporate Governance) Terhadap Peningkatan Pendapatan Karyawan Di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

1 44 73

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129