l. Menyetujui tindakan direksi mengangkat dan memberhentikan Pegawai
BUMD diatur pada pasal 26 ayat 2 . m.
Menunjuk badan yang mempunyai tugas dan kewajiban melakukan pengawasan BUMD atas pekerjaan menguasai dan mengurus BUMD diatur
pada pasal 27 ayat 1. Untuk BUMD yang bentuk badan hukumnya PT seluruh ketentuan yang
mengatur tentang modal dan kekayaan sepanjang tidak diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka pada BUMD tersebut dapat
diberlakukan ketentuan sebagaimana yang ada mengenai modal dan kekayaan BUMD yang ada dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah.
2. Rapat Pemegang Saham BUMD
Sebagaimana perusahaan pada umunya, BUMD yang berbentuk Perusahaan Daerah juga memiliki organ Rapat Pemegang Saham, namun Undang-undang
Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah tidak memberikan rincian yang jelas tentang peran dan fungsi organ tersebut. Keberadaan organ ini bukanlah sebagai
lembaga tertinggi didalam suatu perusahaan sebagaimana yang dianut dalam terminologi Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseoan Terbatas atau
organ yang memiliki wewenang yag tidak dimiliki oleh organ lain yaitu Direksi dan Dewan Komisaris dalam terminologi Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Pada BUMD yang berbadan hukum Perusahaan Daerah fungsi Rapat
Pemegang Saham tidak selalu sebagai pengambil keputusan akhir, Undang-undang
Universitas Sumatera Utara
Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah menegaskan bahwa keputusan Rapat Pemegang Saham pada Perusahaan Daerah harus diambil dengan
permufakatan seluruh pemegang saham yang ada, jika permufakatan tidak tercapai dalam suatu hal yang menghendaki suatu keputusan maka Kepala Daerah memiliki
kewenangan untuk memutus masalah tersebut dengan tetap memperhatikan pendapat pendapat yang berkembang dalam RUPS, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18
Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, yakni : Pasal 18.
a. Tata-tertib rapat pemegang sahamsaham prioritet dan rapat umum pemegang
saham prioritet dan biasa diatur dalam peraturan pendirian Perusahaan Daerah.
b. Keputusan dalam rapat pemegang sahamsaham prioriteit dan rapat umum
pemegang saham prioritet dan biasa diambil dengan kata mufakatan. c.
Jika kata mufakat termaksud pada huruf “b” tidak tercapai maka pendapat- pendapat yang dikemukakan dalam musyawarah disampaikan kepada Kepala
Daerah dari Daerah yang mendirikan Perusahaan Daerah. d.
Kepala Daerah termaksud pada huruf “c” mengambil keputusan dengan memperhatikan pendapat-pendapat termaksud.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengurus BUMD
Pengurusan BUMD dilakukan oleh suatu Direksi, jumlah anggota serta susunan Direksi diatur didalam peraturan daerah yang merupakan peraturan
pendiriannya, pengangkatan anggota Direksi pada BUMD dilakukan oleh Kepala Daerah setelah mendengar pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari
Daerah yang mendirikan Perusahaan Daerah, mengenai pengangkatan anggota Direksi terdapat dua mekanisme, Kepala Daerah memiliki kewenangan untuk
mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi jika modal badan usaha tersebut seluruhnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. Pengangkatan anggota
Direksi BUMD dilakukan dari usulan pemegang saham prioritas, bagi badan usaha yang modalnya sebahagian dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
Dalam menjalankan perseroan Direksi menentukan kebijaksanaan dalam memimpin perusahaan, dengan mengurus dan menguasai kekayaan perusahaan, untuk
pengaturan dan tata tertib serta cara menjalankan pekerjaan tersebut, Direksi secara otonom diberikan kewenangan untuk mengatur tata tertib dan cara menjalankan
perusahan dalam peraturan yang ditetapkan oleh Direksi sebagaimana yang diatur didalam Pasal 15 Undang-undang No 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah.
Dalam pelaksanannya kewenangan yang dimiliki Direksi tersebut dapat dibatasi didalam peraturan daerah tentang pendirian perusahaan milik daerah tersebut,
pembatasan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan sifat dan corak perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Daerah masing-masing, maka sewajarnya batas kekuasaan tersebut diatas ditetapkan dalam peraturan pendirian perusahaan yang bersangkutan.
25
Untuk menjalankan fungsi pengurusan Direksi bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Badan Pengawas, Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Utara Nomor 24 tahun 1985 tentang Perusahaan Daerah Perkebunan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara mengatur Direksi antara lain:
a. Direksi menjalankan pimpinan Perusahaan Daerah sehari-hari berdasarkan
kebijaksanaan yang digariskan oleh Gubernur dan atau Badan Pengawas dengan mengikuti peraturan tata tertib serta tata kerja yang sudah ditetapkan
serta memperhatikan ketentuan yang sudah ditetapkan serta memperhatikan ketentuan peraturan perUndang-undangan yang berlaku. Pasal 10 Perda
pendirian b.
Direksi mengangkat dan memberhentikan pimpinan unit, pegawai perusahaan berdasarkan ketentuan-ketentuan pokok perusahan Pasal 11 Perda pendirian
c. Direksi mewakili perusahan didalam maupun diluar pengadilan dan dapat
menyerahkan kekuasan mewakili tersebut kepada seorang anggota Direksi atau kepada seseorang atau beberapa orang pegawai perusahaan yang khusus
ditunjuk untuk itu ataupun kepada orang atau badan diluar perusahan tersebut. Pasal 14 Perda pendirian
d. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 tiga bulan sebelum tahun buku
berakhir, Direksi harus menyampaikan rencana anggaran perusahaan kepada
25
Penjelasan Pasal 16 Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
Universitas Sumatera Utara
Gubernur untuk disahkan, pengesahannya dilakukan oleh Gubernur diambil setelah mendengar pertimbangan Badan Pengawas atas usulan rencana
anggaran tersebut. Pasal 35 Perda pendirian
4. Pengawas BUMD