GCG Perusahaan Terbuka di Pasar Modal.

B. Pengaturan GCG di Indonesia

1. GCG Perusahaan Terbuka di Pasar Modal.

Dalam strategi pengembangan umum pasar modal Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam disadari salah satu penyebab rentannya perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap gejolak perekonomian adalah lemahnya penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan. 54 Kondisi tersebut ditandai dengan laporan yang minimal tentang kinerja keuangan perusahaan, khususnya tentang kewajiban utang-piutang, tidak ada Direktur independen dan diragukannya independensi auditor. Agar Good Corporate Government dapat dimengerti dan diterapkan dengan baik. Perlu dicermati kajian yang dilakukan oleh Organization For Economic and Development OECD terhadap prinsip-prisip utama corporate governance. Pengkajian tersebut sampai pada suatu kesimpulan yang cukup representif sebagai consensus internasional bahwa corporate governance yang efektif meliput aspek Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness. 55 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal UUPM beserta peraturan pelaksananya memberikan perlindungan kepada pemegang saham publik secara lebih besar hal ini sejalan dengan prinsip transparansi dalam Good Corporate Governance, prinsip ini antara lain diatur pada aturan tersebut antara lain : 54 Adrian sutendi,op.cit, hlm 59 55 Ibid,hlm 59 Universitas Sumatera Utara 1. Memperoleh metode yang aman dalam pendaftaran kepemilikan dan pengalihan sahamnya. Pasal 48 dan Pasal 49 UUPM, memungkinkan pemegang saham memperoleh kenyamanan dan keamanan dalam mendaftarkan sahamnya dengan memperbolehkan perusahaan melimpahkan kewenangan pengadministrasian, pemindahan kepemilikan, penyerahan atau penerimaan efek kepada Biro Administrasi Efek. 2. Mendapatkan informasi yang relevan tentang perseroan secara tepat waktu dan mudah hal ini diatur didalam Pasal 85 sampai dengan Pasal 89 UUPM, dimana dalam pasal tersebut diatur kewajiban bagi emiten atau perusahaan publik untuk memberikan informasi kepada publik termasuk kepada pemegang saham mengenai keadaan perseroan baik secara berkala, ataupun insidentil dalam hal terjadi peristiwa materiil yang menyangkut perusahaan. 3. Perlindungan pemegang saham dari setiap pihak yang karena kepemilikan atau kedudukannya mengendalikan perusahaan. Pasal 87 UUPM diatur bahwa Direktur atau Komisaris emiten atau perusahaan publik wajib melaporkan kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas saham. Aspek kewajaran terutama ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada pemegang saham minoritas dari kecurangan, self dealing, atau ketidakwajaran lainnya. Aspek transparansi dimaksudkan untuk meningkatkan keterbukaan informasi mengenai kinerja perusahaan dengan penyebaran informasi yang akurat dan tepat waktu. Aspek akuntabilitas dimaksudkan untuk menciptakan system kontrol yang efektif di antara direksi, manajer, auditor dan pemegang saham. Adapun aspek Universitas Sumatera Utara tanggung jawab dimaksudkan tanggap terhadap stakeholders dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Sedangkan aspek kemandirian Independensi dimaksudkan akar pengelolaan benar-benar dilakukan secara mandiri tanpa pengaruh dan tekanan dari berbagai pihak dalam mencapai tujuan perusahaan kecuali melaksanakan pengelolaan perusahaan sesuai dengan Rencana kerja yang telah resmi ditetapkan baik dalam jangka panjang ataupun rencana kerja setiap tahunnya. Agar aspek penting GCG tersebut dapat diterapkan dengan baik terutama pada perusahaan terbuka di Indonesia perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 56 1. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan Penyempurnaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, khususnya untuk perusahaan terbuka perlu dilakukan, antara lain penyederhaanaan proses dan tata cara Rapat Umum Pemegang Saham, mengakomodasi hal pemegang saham untuk mengajukan materi dan agenda RUPS, penggunaan hal itu, perlu pula pengungkapan besarnya gaji anggota dewan komisaris dan direksi, governance structures dan kebijakan dalam laporan tahunan perusahaan terbuka dan pembentukan komite audit yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kegiatan manajemen, pelaporan dan hal-hal yang berkaitan dengan audit perusahaan. Disamping itu, dipandang perlu melakukan pengkajian lebih lanjut untuk menyempurnakan beberapa ketentuan seperti pengalihan kepemilikan, penerbitan sahan tanpa 56 Ibid, hlm 81 Universitas Sumatera Utara nominal, penyederhanaan proses pendirian dan perubahan anggaran dasar perseroan. 2. Sosialisasi dan Implementasi Good Corporate Governance Mengingat konsep corporate governance belum memasyarakat dalam dunia usaha di Indonesia, dipandang perlu untuk mensosialisasikan corporate government tersebut kepada para pelaku pasar modal regulator dan Self Regulatory Organization SROs. Sosialisasi ini diperlukan guna memberikan pemahanan yang komprehensif mengenai corporate governance kepada pihak- pihak tersebut. Selanjutnya setelah sosialisasi perlu diikuti dengan implementasi corporate governance agar pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan baik. Untuk itu, dipandang perlu membentuk semacam pusat kajian corporate governance yang berfungsi antara lain memberikan konsultasi dan evaluasi terhadap ketaatan dalam menerapkan good corporate governance khususnya bagi perusahaan terbuka di Indoensia.

2. GCG Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di Lingkungan Int

3 148 90

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Implementasi Prinsip Kehati-Hatian Dalam Penerapan Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara

35 350 429

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Go public di Indonesia

1 38 81

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Coorporate Governance) Terhadap Peningkatan Pendapatan Karyawan Di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

1 44 73

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129