6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Banyak pakar media pembelajaran
yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani 1997:2 “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah 1995:136 adalah
“media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya
ditegaskan oleh Purnawati dan Eldarni 2001:4 yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan
pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga terjadi proses belajar”. Menurut Sadiman dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7
mengemukakan, ‘bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan’. Gagne dalam Sadiman
dkk, 1993:1 menyatakan bahwa ‘media pembelajaran adalah
berbagai jenis komponen dan lingkungannya’. Dijelaskan pula oleh Raharjo dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7, bahwa media
pembelajaran adalah ‘wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut’. Garlech
dan ely dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:7 mengatakan,’apabila dipahami secara garis besar, maka media
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap’. Dalam pengertian ini, guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media.
Batasan lain yang dikemukakan juga oleh para ahli tentang media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1 AECT Asosiasi Tekhnologi dan Komunikasi Pendidikan Association of Education and Communication Technology,
1997 memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
menurut Fleming dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:8 adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar
siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan canggih, dapat disebut sebagai media.
2 Heinich dan kawan-kawan dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:9 mengemukakan istilah medium sebagai perantara
yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan pembelajaran dan mengandung maksud-maksud pembelajran maka media itu disebut sebagai
media pembelajaran. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk menjelas makna
pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik dan sempurna. Media pembelajaran
adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar dan mengajar.
Sedangkan menurut Yudhi Mudadi 2010:5 mengatakan bahwa “sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai
penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan danatau
diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran”.
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran