H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum Sugiyono, 2008: 29. Perhitungan yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan
variabel media pembelajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa adalah perhitungan PAP tipe II.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi
normal maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Rumus yang digunakan untuk menguji normalitas adalah rumus Kolmogorov
Smirnov Sugiyono 2000: 255 D = maksimum
| |
Keterangan : D = Deviasi Maksimum
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen adalah sama dengan nol Ghozali, 2006 : 91. Untuk mendeteksi multikoliniearitas dengan
menganilisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan variance inplation faktor VIF.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2006:105. Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan bantuan program SPSS 16.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah
ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Pada penelitian ini uji autokorelasi yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson DW-test, uji Durbin Watson digunakan
untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi
dan tidak ada variabel lag di antara variabel independenGhozali, 2006:95 . Perhitungan uji autokorelasi diperoleh dengan bantuan
program SPSS. Hipotesis yang diuji adalah:
H0: tidak ada auto korelasi r=0 HA: ada autokorelasi r
≠0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau
negative Tolak
No decision Tolak
No decision Tidak ditolak
0 d dl ≤ d ≤ du
4 – dl d 4 4 – du
≤ d ≤ 4 – dl du d 4 - du
4. Uji Hipotesis
a. Untuk melakukan pengujian hipotesis pertama dan kedua yaitu
apakah ada hubungan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar dan apakah ada hubungan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar digunakan teknik analisis product moment yaitu :
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ Keterangan :
r = Koefisien
korelasi x
= Variabel bebas y
= variabel terikat ∑xy = jumlah hasil kali x dengan y
N = jumlah sampel
Untuk menguji signifikansi dari korelasi r antara variabel bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5 digunakan rumus uji-t
dengan derajat kebebasan atau db = n-2. Sudjana 1996:275 yaitu:
T =
√ √
Keterangan : r =
koefisien korelasi
n = jumlah anggota sampel
t = harga test yang dicari
kriteria pengujian hipotesis menggunakan langkah sebagai berikut: Ho : µ = 0 tidak ada hubungan antar variabel
Ha : µ ≠ 0 ada hubungan antar variabel
Kriteria pengujian dengan rumus yaitu Ho diterima apabila
dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya apabila maka Ha diterima. Sedangkan kriteria pengujian
dengan rumus Ho diterima apabila dan Ha ditolak.
Tetapi sebaliknya apabila maka Ha diterma.
Koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan sebagai berikut Sugiyono, 2010:257
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Korelation Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 0,1000 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
b. Untuk menguji hipotesis penelitian ketiga yaitu apakah ada
hubungan antara penggunaan media pembelajaran, motivasi belajar dengan prestasi belajar akan digunakan teknik analisis regresi
ganda adalah sebagai berikut: 1
Membuat persamaan garis regresi Y= a +
+ Keterangan
: Y =
Variabel terikat
prestasi belajar a
= harga Y ketika harga X= 0 harga konstan b
= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang
didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + aah garis naik, dan bila - maka arah garis turun
x = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu
2 Mencari koefisien korelasi antara Y dengan prediktor
, dengan rumus :
=
∑
∑
Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel Y dan variabel
a = koefisien variabel bebas = koefisien variabel bebas
∑ = Jumlah perkalian
dan Y ∑
= Jumlah perkalian dan Y
= kuadrat variabel terikat = variabel bebas 1 media pembelajaran
= variabel bebas 2 motivasi belajar
53
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Singkat Sekolah
1. Identitas Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 2 Sendawar
a. Sejarah Sekolah Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 2 Sendawar
didirikan atas SK Mendikbud RI no 291O1999 tanggal 20 oktober 1999 dengan nama saat pertamakali didirikan adalah Sekolah
Menengah Umum SMU N 1 Barong Tongkok kemudian berganti nama menjadi SMU N 1 Linggang Bigung selanjutnya menjadi
SMA N 1 Linggang bigung dan yang terakhir adalah SMA N 2 Sendawar sampai sekarang ini. Kepala sekolah pertama SMA N 2
Sendawar adalah Drs. Wasis Setyo Budiono dan yang memimpin saat ini adalah Franklin S.Pd. M.Si yang bertugas sejak tahun 2006
sampai dengan sekarang ini sesuai dengan SK Bupati Kutai Barat nomor 424K.7232006 tanggal 1 november 2006. SMA N 2
Sendawar merupakan sekolah di wilayah Kalimantan Timur yang membuka 2 jurusan yaitu IPA dan IPS.
b. Identitas Sekolah Nama Sekolah
: SMA Negeri 2 Sendawar Linggang bigung Alamat
Sekolah : Jln. Jendral Ahmad Yani, Linggang
Bigung.