9 Gangguan seksual.
10 Pikiran-pikiran tentang kematian, bunuh diri.
Ciri kepribadian depresi tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Seorang baru dikatakan mengalami gangguan depresi jika gangguan tersebut sudah
mengganggu fisik dan psikis sehingga mengganggu fungsi dalam kehidupannya sehari-hari, di rumah, di tempat kerja ataupun di lingkungan sosialnya.
b. Kecemasan Ansietas
Kecemasan merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan mental. Mengacu pada Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder Text
Revision DSM IV – TR, secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam : 1
Gangguan Cemas Anxiety Disorder 2
Gangguan Cemas Menyeluruh Generalized Anxiety Disorder GAD 3
Gangguan Panik Panic Disorder 4
Gangguan Phobia Phobic Disorder 5
Gangguan Obsesif-Kompulsif Obsessive-Compulsive Disorder Menurut Freud ada dua sebab timbulnya kecemasan diantaranya adalah
adanya bahaya yang berasal dari dunia nyata misalnya terjebak dalam lift dan adanya kesadaran akan datangnya hukuman yang berkaitan dengan pelampiasan
dorongan seperti seksual dan tindakan amoral lainnya yang pada dasarnya di larang oleh norma agama.
Teori kecemasan mengartikan kecemasan sebagai konflik yang tidak disadari, Freud yakin bahwa kecemasan neurotis merupakan akibat dari konflik yang
Universita Sumatera Utara
tidak di sadari antara impuls id dengan kendala yang telah di tetapkan oleh ego dan super ego. Kecemasan sebagai respon yang disadari artinya seseorang tidak
memfokuskan pada konflik yang terjadi tetapi lebih fokus pada bentuk asosiasi kecemasan tersebut. Kecemasan sebagai akibat kurang kendali, orang mengalami
kecemasan bila menghadapi situasi yang tampak berada di luar kendalinya.
1 Gangguan Cemas
Tidak semua orang yang mengalami stresor psikososial akan menderita gangguan cemas. Hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya. Ciri kepribadian
pencemas antara lain tidak tenang, cemas, gugup, tidak percaya diri, khawatir berlebihan, menyalahkan oranglain, mudah tersinggung, serta ragu dalam mengambil
keputusan.
2 Gangguan Cemas Menyeluruh General Anxiety Disorder
Secara klinis gejala cemas menyeluruh dan menetap paling sedikit berlangsung selama 1 satu bulan dengan manifestasi tiga dari empat kategori
gejala sebagai berikut : a
Ketegangan Motorik yaitu gemetar, nyeri otot, letih, kurang rileks, kening berkerut, kelopak mata bergetar, muka tegang, gelisah, tidak
dapat diam, mudah kaget. b
Hiperaktivitas Saraf Otonom yaitu keringat berlebih, jantung berdebar, rasa dingin, telapak tangan kaki basah, mulut kering, pusing,
kesemutan, rasa mual, rasa aliran panas atau dingin, sering buang air
Universita Sumatera Utara
seni, diare, rasa tidak enak di ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah atau pucat, denyut nadi dan nafas yang cepat pada waktu istirahat.
c Rasa Khawatir Berlebihan yaitu cemas, khawatir, takut, berpikir
bayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang lain. d
Kewaspadaan Berlebih yaitu mengamati lingkungan secara berlebihan, susah konsentrasi, susah tidur, merasa ngeri, mudah tersinggung dan
tidak sabar.
3 Gangguan Phobia
Gangguan phobik adalah salah satu bentuk kecemasan yang didominasi oleh gangguan alam pikir phobia. Phobia adalah ketakutan yang menetap dan tidak
rasional terhadap suatu objek, aktivitas atau situasi tertentu yang menimbulkan keinginan mendesak untuk menghidarinya. Selain itu, Menurut Meitchati 2008,
phobia adalah ketakutan yang tidak dapat terkendalikan, tidak normal kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebabnya
Perasaan takut ini yang tidak masuk akal, orang yang mengalami gangguan tersebut sebenarnya menyadari akan keadaan tetapi ia tidak dapat membebaskan diri
dari ketakutannya itu. Jenis phobia menurut DSM IV - TR, yaitu: a
Phobia sederhana atau spesifik Phobia terhadap suatu obyekkeadaan tertentu seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
b Phobia sosial Phobia terhadap pemaparan situasi sosial seperti takut jadi
pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
Universita Sumatera Utara
c Phobia kompleks Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka
misalnya di kendaraan umummall orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang
semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil juga dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.
Adapun jenis-jenis dari phobia adalah sebagai berikut : a
Acrophobia Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi. b
Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
c Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
d Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar
e Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada
dalam makanan. f
Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat g
Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing. h
Entomophobia Melissophobia: Ketakutan pada serangga. i
Galeophobia Ailurophobia Gatophobia: Takut akan kucing. j
Gamaphobia: Takut akan perkawinan k
Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua. l
Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
Universita Sumatera Utara
m Hydrophobia Iyssophobia: Takut pada air.
4 Gangguan Obsesif-Kompulsif
Obsesi adalah suatu bentuk kecemasan yang didominasi oleh pikiran yang terpaku persistence dan berulang kali muncul recurrent. Sedangkan kompulsi
adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sebagai konsekuensi dari pikiran yang bercorak obsesif tadi. Secara klinis menurut DSM IV – TR, kriteria diagnostik
gangguan obsesif-kompulsif adalah sebagai berikut : Obsesi adalah gagasan, pikiran, bayangan yang berulang-ulang dan menetap,
yang bersifat ego-distonik, yaitu tidak dihayati berdasarkan kemauan sendiri tetapi sebgai pikiran yang mendesak kedalam kesadaran dan dihayati sebagai sesuatu hal
yang tidak masuk akal atau tidak disukai. Ada usah-usaha untuk tidak menghiraukannya atau menekannya.
Kompulsi adalah perilaku yang berulang yang nampaknya mempunyai tujuan, yang ditampilkan menurut aturan tertentu atau dengan cara stereotipik.
Tingkah laku ini bukan merupakan tujuan akhir tapi dimaksudkan untuk menghasilkan atau sebaliknya mencegah suatu peristiwa atau situasi yang akan
datang. Perbuatan ini dilakukan dengan rasa kompulsi subjektif dan disertai oleh keinginan untuk melawan kompulsi itu pada tahap awal. Orang yang bersangkutan
umumnya mengetahui bahwa perbuatannya tidak masuk akal dan tidak memperoleh kesenangan atau kepuasan ketika melakukan aktivitas tersebut walaupun dapat
menurunkan ketegangan.
Universita Sumatera Utara
5 Gangguan Panik
Merupakan serangan yang datangnya mendadak, tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dikendalikan. Ketika mengalaminya seseorang akan merasakan sulit
bernapas, gemetar, mual, berkeringat banyak, denyut jantung tidak teratur dan tanda- tanda ketegangan otot lainnya. Kecemasan ini sulit ditelusuri asal usulnya karena
itulah sering disebut sebagai timbul tanpa rintangan free floating. Faktor penyebab panik menurut teori Freud, yaitu:
1 Ego berusaha mencegah id menyalurkan nalurinyakeinginannya. Konflik
sadar antara id dan ego inilah yang menimbulkan kecemasan menurut teori Freud.
2 Sistem saraf otonom menjadi giat.
3 Faktor bawaan genetika atau stres yang sangat besar seolah sebelumnya sudah
dapat memprogramkan pada diri orang ini untuk dikemudian hari mengembangkan gangguan panik tersebut.
c. Somatisasi