Somatisasi Paranoid Faktor Individu

5 Gangguan Panik Merupakan serangan yang datangnya mendadak, tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dikendalikan. Ketika mengalaminya seseorang akan merasakan sulit bernapas, gemetar, mual, berkeringat banyak, denyut jantung tidak teratur dan tanda- tanda ketegangan otot lainnya. Kecemasan ini sulit ditelusuri asal usulnya karena itulah sering disebut sebagai timbul tanpa rintangan free floating. Faktor penyebab panik menurut teori Freud, yaitu: 1 Ego berusaha mencegah id menyalurkan nalurinyakeinginannya. Konflik sadar antara id dan ego inilah yang menimbulkan kecemasan menurut teori Freud. 2 Sistem saraf otonom menjadi giat. 3 Faktor bawaan genetika atau stres yang sangat besar seolah sebelumnya sudah dapat memprogramkan pada diri orang ini untuk dikemudian hari mengembangkan gangguan panik tersebut.

c. Somatisasi

Somatisasi adalah keluhan somatik yang majemuk, sering berulang selama bertahun-tahun dan tidak ditemukan kelainan fisik berdasarkan pernyataan medis. Gejala somatik sudah berlangsung sebelum usia 30 tahun dan berjalan kronik serta berfluktuasi. Diagnosis somatisasi dinyatakan berdasarkan kriteria ditemukannya paling sedikit 12 gejala dari 30 gejala berikut menurut DSM IV – TR : 1 Sakit-sakitan orang tersebut selalu merasa menderita sakit pada sebagian besar kehidupannya. Universita Sumatera Utara 2 Gejala psudo neurologik atau konversi. 3 Susah menelan, suara hilang, pelupa, kejang-kejang, susah berjalan, kelumpuhan atau kelemahan otot, hambatan atau gangguan kencing. 4 Gejala gastro intestinal. 5 Sakit perut, mual, muntah, bertahak, kembung, tidak tahan terhadap berbagai bahan makanan, diare. 6 Gejala psikoseksual. 7 Bersikap acuh tak acuh terhadap seks, kurang dan tidak dapat menikmati persetubuhan, rasa sakit dalam persetubuhan. 8 Nyeri nyeri pinggang, nyeri punggung, sakit pada ekstremitas, sakit di genetalia, nyeri waktu kencing dan berbagai keluhan nyeri lainnya. 9 Gejala jantung, paru-paru, sesak nafas, berdebar-debar, sakit dada, pusing.

d. Paranoid

Orang dengan gangguan paranoid ditandai oleh kecurigaan dan ketidakpercayaan pada orang lain dan umumnya berlangsung lama. Mereka menolak bertanggungjawab atas perasaaan mereka sendiri dan melemparkan tanggungjawab pada orang lain. Seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung, dan marah. Gambaran klinis dari gangguan kepribadian paranoid adalah kecenderungan yang pervasif dan tidak diinginkan, dimulai pada masa dewasa awal dan dalam berbagai konteks untuk menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai merendahkan atau mengancam secara sengaja. Dalam situasi sosial, orang dengan gangguan paranoid Universita Sumatera Utara mungkin tampak seperti sibuk dan efisien tetapi mereka seringkali menciptakan ketakutan atau konflik bagi orang lain. Kriteria diagnostik untuk gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki. Hal ini ditunjukkan empat atau lebih hal berikut : 1 Menduga tanpa dasar yang cukup bahwa oranglain memanfaatkan, membahayakan, atau mengkhianati dirinya. 2 Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau relasi kerja. 3 Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya. 4 Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa. 5 Secara persisten menyimpan dendam, tidak memaafkan kesalahan, kerugian dan kelalaian. 6 Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi oranglain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang. 7 Memiliki kecurigaan yang berulang tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual. Universita Sumatera Utara

e. Gangguan Psikotisme