2.4. Kerangka Konsep
Kerangka teoritis yang merupakan kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa definisi konsep dalam penelitian ini adalah dengan variabel bebas variabel
independen atau variabel X yaitu stressor kerja dan variabel terikat variabel dependen atau variabel Y adalah gangguan mental emosional. Ditambahkan pula
variabel pengganggu variabel intervening atau variabel Z dalam penelitian yaitu panas, bising, shift kerja dan sanitasi yang dalam penelitian ini variable Z .
STRESSOR KERJA
1. Ketaksaan peran
2. Konflik peran
3. Beban kerja berlebih
kuantitatif 4.
Beban kerja berlebih kualitatif
5. Tanggungjawab
terhadap orang lain
LINGKUNGAN KERJA
1. Panas
2. Bising
3. Shift Kerja
4. Sanitasi
Stres Kerja Gangguan
Mental Emosional
Universita Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross – sectional yakni data penelitian dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei karena mengambil sample dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data Sugiyono, 2010.
Penelitian cross – sectional adalah untuk menggambarkan dan menganalisis suatu keadaan dalam suatu saat tertentu. Cross – sectional study dilakukan untuk
menganalisis hubungan antara stressor kerja sebagai variabel bebas dan gangguan
mental emosional sebagai variabel terikat.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Asianagro Agung Jaya Kota Tanjungbalai - Asahan dengan pertimbangan bahwa pabrik pengolahan Crude Palm Oil yang
merupakan salah satu tempat kerja yang mempunyai stressor kerja yang
membahayakan pada pekerja Ivancevich, 2006. 3.2.2.
Waktu Penelitian Pengumpulan data dilakukan mulai dari bulan Juni 2013 – Juli 2013.
45
Universita Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang berada di pabrik PT. Asianagro Agung Jaya
yang berjumlah 59 orang pekerja.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh pekerja yang berada di pabrik PT. Asianagro Agung Jaya yang berjumlah 59 orang pekerja.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui wawancara langsung dengan pekerja di pabrik pengolahan Crude Palm Oil PT. Asianagro
Agung Jaya di Kota Tanjungbalai - Asahan. Untuk menilai stressor kerja dilakukan pemeriksaan melalui pengisian kuesioner yaitu Survei Diagnostik Stress SDS.
Sedangkan untuk mengukur gangguan mental emosional diukur dengan Symptom Check List 90 SCL – 90. Data sekunder diperoleh melalui pencatatan berbagai
dokumen dilokasi penelitian yang berkaitan dengan penelitian. Kuesioner Survei Diagnosis Stress ini disunting dari buku Action on Stress
at Work dan telah dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Universita Sumatera Utara
Departemen Kesehatan RI. Kuesioner ini sudah divalidasi dan dinilai cukup akurat serta bisa digunakan di Indonesia.
Pengukuran gangguan mental emosional diukur dengan Symptom Check List 90 SCL – 90. Kuesioner ini bersifat “self rating”. Alat ukur ini sudah divalidasi dan
dinilai cukup akurat sehingga dapat dipercaya untuk dipergunakan di Indonesia dengan nilai sensitifitas 82,92 dan spesifitas 83. Nilai prediksi positif 80 dan
nilai prediksi negatif 84,69. Dari hasil uji validitas diperoleh hasil yang sangat bermakna dimana nilai p untuk semua skala adalah 0,000000. Sedangkan uji
reliabilitas menunjukkan hasil yang cukup baik dengan r total = 0,67, dan nilai tertinggi 0,94 pada skala depresi.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas independen, variabel terikat dependen dan variabel pengganggu intervening
yaitu: 1.
Variabel bebas X yaitu variabel stimulus yang keberadaannya mempengaruhi variabel terikat, dalam hal ini variabel bebas adalah stressor kerja.
2. Variabel terikat Y yaitu variabel yang memberikan reaksi atau respon jika
dihubungkan dengan variabel bebas dan dalam penelitian ini variabel terikat dalam penelitian ini adalah gangguan mental emosional.
Universita Sumatera Utara
3. Variabel pengganggu Z yaitu variabel yang secara konkrit tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan terikat.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Stressor Kerja
Stressor kerja dalam penelitian ini dikelompokkan dalam enam jenis, yaitu ketaksaan peran, konflik peran, beban kerja berlebih kuantitatif, beban kerja berlebih
kualitatif dan tanggungjawab terhadap orang lain. 2.
Stres Kerja Stres kerja dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan kuesioner baku
Survey Diagnosis Stress yang terdiri dari 25 pernyataan yang hasilnya dikategorikan sebagai :
- Stres rendah, bila skor total antara 0 - 9
- Stres sedang, bila skor total antara 10 - 24
- Stres tinggi, bila skor ≥ 25
3. Gangguan Mental Emosional
Penilaian screening terhadap psikopatologi pada responden yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner SCL-90 yang terdiri atas 90 pernyataan.
Dikelompokkan menjadi : 1.
Gangguan mental emosional bila skor total 60 2.
Normal, bila skor total ≤ 60
Universita Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran
Peneliti mengukur variabel X dan Y dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Variabel X dalam penelitian ini diukur dengan skala untuk menilai stressor
kerja yaitu Survei Diagnosis Stress dan Variabel Y dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Symptoms Check List -90 SCL -90.
a. Stressor Kerja
Kuesioner stressor kerja berisi 25 pertanyaan yang mencakup lima jenis stressor kerja yaitu ketaksaan peran, konflik peran, beban kerja berlebih kuantitatif,
beban kerja berlebih kualitatif dan tanggungjawab personal. Penilaian untuk masing- masing stressor kerja dikelompokkan berdasarkan nomor yang yang telah dibuat
sebelumnya dari 25 pernyataan tersebut, yaitu : 1
Skor ketaksaan peran : penjumlahan jawaban nomor 1, 7, 13, 19, dan 25. 2
Skor konflik peran : penjumlahan jawaban nomor 2, 8, 14, 20, dan 26. 3
Skor beban berlebih kuantitatif : penjumlahan jawaban nomor 3, 9, 15, 21, dan 27.
4 Skor beban berlebih kualitatif : penjumlahan jawaban nomor 4, 10, 16,
22, dan 28. 5
Skor tanggung jawab terhadap orang lain : penjumlahan jawaban nomor 6, 12, 18, 24, dan 30.
Penilaian diperoleh dengan cara dijumlahkan masing-masing bagian stressor kerja sehingga didapatkan hasil :
1 Tingkat stres rendah jika total skor 10
Universita Sumatera Utara
2 Tingkat stres sedang jika total skor 10 – 24
3 Tingkat stres tinggi jika total skor ≥ 25
b. Gangguan Mental Emosional