ke labu. Cairan akan menguap kembali berulang seperti proses sebelumnya Anonim, 1986. Rangkaian alat sokhletasi seperti gambar 2 Evans, 2002.
Gambar 2. Rangkaian alat sokhletasi : A tempat ekstraksi sampel, B tempat solven
Metode sokhletasi mempunyai beberapa keuntungan antara lain, cairan penyari yang dibutuhkan lebih sedikit dan secara langsung hasil yang diperoleh
lebih pekat. Serbuk simplisia disari oleh cairan penyari yang murni maka dapat menyari zat aktif lebih banyak dan penyarian dapat diteruskan tanpa menambah
volume cairan penyari Anonim, 1986.
F. Spektrofotometri Visibel dan Kolorimetri
Spektrofotometer adalah suatu instrumen yang akan memecah radiasi polikromatis menjadi panjang gelombang berbeda. Instrumentasi seluruh
spektrofotometer yang ada: 1 sumber radiasi kontinyu pada tertentu, 2 monokromator untuk memilih berkas sempit dari sumber spektrum, 3 sel sampel,
4 detektor, 5 pembaca respon detektor atau recorder Christian, 2004. Instrumentasi spektrofotometer seperti pada gambar 3 Cairns, 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. Instrumentasi spektrofotometer visisbel
Sumber source untuk daerah tampak, adalah tungsten filament incandescent lamp
. Sel sampel untuk visibel dari gelas atau kuarsa Christian, 2004. Analisis spektroskopi adalah sains untuk menetapkan berapa banyak
substansi yang ada di sampel secara akurat mengukur berapa besar cahaya yang diabsorpsi atau diemisikan oleh atom atau molekul di dalamnya Cairns, 2005.
Senyawa yang dapat menyerap radiasi cahaya tampak adalah senyawa berwarna yang memiliki elektron lebih mudah dipromosikan. Spektrum serapan
elektronik ini dapat digunakan untuk analisis kuantitatif karena jumlah radiasi elektromagnetik yang diserap ada hubungannya dengan jumlah molekul penyerap
Silverstein Murrill, 1991; Skoog et al., 1998, digambarkan sebagai berikut:
T = = 10
-abc
It Io
1
A = log = abc 1
T
2
Keterangan: T = persen transmittan
Io = intensitas radiasi yang datang
It = intensitas radiasi yang diteruskan
A = absorban serapan a = absorbansi molar
b = tebal kuvet c = konsentrasi analit
Mulja Suharman, 1995
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cahaya adalah bentukan radiasi elektromagnetik, disebut demikian karena terdiri atas komponen elektrik dan komponen magnetis yang bergelombang
bersamaan dengan arah tegak lurus dan tegak lurus terhadap arah perjalanan radiasi melewati ruang seperti gambar 4 berikut Cairns, 2005.
Gambar 4. Diagram radiasi elektromagnetik
Panjang gelombang saat mencapai absorbans A tertinggi disebut
maks
dan karakteristik dari bagian kromofor Christian, 2004. Pergeseran
maks
menjadi panjang gelombang lebih panjang dikenal sebagai batokromik atau red shift
karena warna merah berada pada panjang gelombang yang panjang di akhir spektrum visibel. Pada kasus fenol yang merupakan asam lemah, ionisasi
meningkatkan intensitas absorpsi cahaya dan posisi
maks
berpindah ke panjang gelombang lebih panjang. Ini karena ionisasi dan kehilangan atom H sehingga
menghasilkan ion H
+
dengan muatan negatif penuh pada oksigen ion fenoksida, yang dapat berinteraksi dengan cincin lebih efektif dari pasangan elektron bebas
yang ada pada molekul tak terionkan. Gambar 5 menggambarkan proses ionisasi senyawa fenol Cairns, 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5. Ionisasi senyawa fenol
Kolorimetri adalah suatu teknik pengukuran cahaya yang diabsorpsi oleh zat berwarna baik warna yang terbentuk dari asalnya maupun akibat reaksi dengan
zat lain Khopkar, 1990. Pemilihan prosedur kolorimetri untuk menentukan substansi tergantung pada pertimbangan sebagai berikut :
1. metode kolorimetri akan memberikan hasil yang lebih akurat pada konsentrasi rendah daripada titrimetri atau gravimetri.
2. metode kolorimetri sering digunakan pada kondisi di mana tidak ada titrimetri atau gravimetri.
3. metode kolorimetri memiliki beberapa keuntungan dalam hal spesifisitas Vogel, 1978.
Kriteria untuk analisis kolorimetri yang baik adalah : 1. Menghasilkan reaksi warna yang khusus
Reaksi-reaksi yang ada sangat sedikit sekali untuk beberapa substansi tertentu, tetapi justru memberikan warna-warna yang banyak membentuk
kelompok warna tersendiri yang hanya berhubungan dengan substansi khusus.
2. Adanya proporsi yang sesuai antara warna dan konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk kolorimeter visual sangat penting bahwa intensitas warna harus meningkat secara linier dengan konsentrasi substansi yang ditentukan.
3. Stabilitas warna Warna yang dihasilkan harus sama untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Hal ini menerapkan reaksi-reaksi warna yang akan dicapai secara maksimal. Waktu untuk mencapai warna yang maksimal harus cukup lama untuk
mendapatkan pengukuran yang kurat. 4. Reprodusibel
Prosedur kolorimetri harus memberikan hasil yang reprodusibel dalam kondisi yang spesifik.
5. Kejernihan larutan Larutan harus bebas dari pengotor jika pembanding yang dipakai dibuat
dengan standar. Kekeruhan akan menyerap cahaya dengan baik Vogel, 1978.
G. Metode Folin Ciocalteau