Isolasi Florotanin Kasar HASIL DAN PEMBAHASAN

sampel serbuk Laurencia papillosa Forskal Graville menunjukkan hasil positif mengandung senyawa polifenol, seperti tabel II berikut. Tabel II. Hasil uji kandungan senyawa polifenol Laurencia papillosa Forskal Graville Warna sebelum reaksi Warna sesudah reaksi Kuning pucat Biru gelap di bagian tengah +

3. Uji tanin zat samak

Penambahan NaCl 2 dimaksudkan untuk menghilangkan protein agar tidak terjadi reaksi positif palsu sehingga jika terjadi endapan protein maka disaring. Kemudian filtrat alga diberi gelatin jika hasil positif akan membentuk endapan karena tanin mampu menyamak kulit. Terbentuknya endapan menunjukkan adanya tanin yang inkompatibel dengan gelatin dalam HCl atau NaCl. Tanin memiliki afinitas yang kuat terhadap gelatin sehingga gelatin mengalami presipitasi Thomas Frieden, 1923. Alasan dilakukan uji tanin karena secara kimia tanin dan florotanin mirip sehingga florotanin dapat memberikan hasil positif juga terhadap uji tanin. Hasil pengamatan sampel serbuk Laurencia papillosa Forskal Graville menunjukkan hasil positif mengandung senyawa tanin, ada sedikit endapan putih di dasar.

C. Isolasi Florotanin Kasar

Serbuk alga yang ditimbang sebesar 40,004 g untuk selanjutnya diekstraksi dengan cara sokhletasi. Proses sokhletasi dilakukan sampai pelarut metanol pengekstraksi jernih untuk memastikan semua senyawa yang relatif polar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat ditarik dalam ekstrak metanol. Total lama proses sokhletasi selesai dilakukan selama 34 jam dan 5 menit ditandai dengan jernihnya metanol yang menyari serbuk alga di tabung sokhlet. Setelah selesai, hasil sokhletasi diuapkan pelarutnya dengan menggunakan vacuum rotary evaporator sampai volume yang kecil 110 dari volume mula-mula agar diperoleh ekstrak yang lebih pekat konsentrasinya. Ekstrak metanol pekat ditambahkan metanol hasil kondensasi vacuum rotary evaporator hingga diperoleh 60 mL ekstrak metanol agar diperoleh proses fraksinasi dengan komposisi pelarut yang konstan. Selanjutnya ekstrak metanol ditambah 120 mL kloroform, dan 45 mL air. Terjadi pemisahan 2 lapisan antara lapisan atas dengan berat molekul BM lebih ringan yakni fraksi metanol-air yang membentuk ikatan hidrogen dan lapisan bawah adalah kloroform. Metanol-air lebih mudah menarik fraksi relatif polar seperti florotanin sehingga yang diambil adalah lapisan atas. Alasan pemilihan pelarut metanol karena metanol memiliki gugus hidroksil yang memungkinkan membentuk ikatan hidrogen intramolekuar dengan gugus hidroksil yang ada pada senyawa fenolik dan meningkatkan kelarutan polifenol dalam pelarut metanol. Sementara pelarut non polar seperti kloroform, digunakan untuk membuang lipid pada ekstrak metanol Padda, 2006. Selanjutnya lapisan atas diekstraksi dengan etil asetat sebanyak dua kali agar semua fraksi florotanin dapat ditarik dengan lebih sempurna mengingat proses penarikan secara berulang jauh lebih efektif dibandingkan dengan sekali penarikan dengan volume penyari lebih besar sekaligus. Florotanin yang dapat ditarik dalam fraksi etil asetat dikumpulkan dan diuapkan etil asetatnya sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diperoleh florotanin kasar yang akan menjadi analit untuk ditetapkan kadar polifenol totalnya dengan menggunakan reagen fenolik Folin-Ciocalteau.

D. Dasar Reaksi Kolorimetri dengan Folin-Ciocalteau

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metformin HCl dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet

21 160 39

Optimasi dan Penetapan kadar pada Betametason dan Deksklorfeniramin maleat dengan Metode Spektrofotometri Derivatif dalam Campuran Tablet

8 51 142

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Penetapan kadar formaldehid pada tahu yang dijual di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri uv-vis disertai kolorimetri menggunakan pereaksi nasih

3 18 97

Penepatan kadar medroksiprogesteron asetat (MPA) dalam plasma secara in vitro dengan kroma tografi cair kinerja tinggi (KCKT)

1 9 84

Penetapan kadar boraks pada mie basah yang beredar di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri UV-VIS mengunakan pereaksi kurkumin

6 68 93

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron

0 5 100

Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata K.Schum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli dengan metode disc diffusion.

4 24 70