Isolasi Florotanin Kasar Optimasi Metode Kolorimetri dengan Folin-Ciocalteau

3. Uji Kualitatif Senyawa Fenolik

a. Uji pendahuluan Sebanyak 1 mL filtrat alga ditambah 10 mL air, dipanaskan selama 30 menit. Larutan disaring dengan kapas. Larutan berwarna kuning sampai merah menunjukkan adanya senyawa yang mengandung kromofor dengan gugus hidrofilik. Jika ditambah KOH, warna larutan kuning sampai merah menjadi lebih pekat. b. Uji polifenol Sebanyak 1 mL filtrat alga ditambah 3 tetes pereaksi besi III klorida. Jika terjadi warna hijau-biru menunjukkan adanya polifenol. c. Uji tanin zat samak Sebanyak 1 mL filtrat alga ditambah 1 mL NaCl 2 . Bila terjadi suspensi endapan disaring melalui kertas saring. Filtrat alga ditambah 5 mL larutan gelatin 1 . Terbentuknya endapan warna putih menunjukkan adanya tanin.

4. Isolasi Florotanin Kasar

Serbuk alga ditimbang sebanyak 40 g. Kemudian serbuk dimasukan ke dalam kantong khusus untuk sokhlet dan dimasukan dalam labu sokhlet. Setelah itu diberi pelarut metanol sebanyak 2 kali sirkulasi 1 sirkulasi = 70 mL dalam tabung sokhlet. Proses sokhletasi dilakukan sampai tetesan pelarut jernih dengan suhu 100-120 C. Setelah selesai, hasil sokhletasi diuapkan pelarutnya dengan menggunakan vacuum rotary evaporator sampai volume PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang kecil 110 dari volume mula-mula dan ditambahkan kembali pelarut metanol hingga diperoleh 60 mL ekstrak metanol, kemudian ditambahkan 120 mL kloroform, dan 45 mL air dalam corong pisah. Corong pisah digojog perlahan dan didiamkan hingga memisah dan membentuk 2 lapisan. Lapisan atas dan lapisan bawah yang terbentuk dipisahkan, selanjutnya lapisan atas diekstraksi dalam corong pisah dengan etil asetat masing-masing sebanyak 75mL. Kumpulkan fraksi etil asetat, selanjutnya diuapkan, dan diperoleh ekstrak yang merupakan florotanin kasar.

5. Optimasi Metode Kolorimetri dengan Folin-Ciocalteau

a. Pembuatan larutan uji dan larutan standar i. Pembuatan larutan intermediet floroglusinol Ditimbang dengan cara seksama 0,05 g standar floroglusinol, kemudian dilarutkan ke dalam aseton 75 sampai volume 50,0 mL. Buat seri konsentrasi 0,005; 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; 0,05; dan 0,06 ppm sebanyak 10,0 mL dengan pelarut aseton 75 . ii. Perlakuan fraksi etil asetat alga merah Ditimbang dengan cara seksama 0,05 g fraksi polifenol, kemudian dilarutkan ke dalam aseton 75 hingga volumenya 50,0 mL. b. Penetapan Operating Time OT Pipet 0,5 mL larutan intermediet 0,03 ppm dan dimasukkan ke dalam labu takar 50,0 mL yang mengandung 2,5 mL pereaksi fenol Folin-Ciocalteau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang telah diencerkan dengan akuades 1:1. Didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,5 mL Na 2 CO 3 1,9 M, dicampurkan sampai volume 50,0 mL dengan akuades. Operating time diukur dengan spektrofotometer visibel. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang teoritis hasil reaksi floroglusinol dengan Folin Ciocalteau 750 nm. c. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum maks Pipet 0,5 mL larutan intermediet 0,01; 0,03; dan 0,06 ppm dan masukkan ke dalam labu takar 50,0 mL yang mengandung 2,5 mL pereaksi fenol Folin-Ciocalteau yang telah diencerkan dengan akuades 1:1. Didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,5 mL Na 2 CO 3 1,9 M, dicampurkan sampai volume 50,0 mL dengan akuades. Campuran tersebut diinkubasi pada suhu kamar selama OT pada 15 menit pertama dan 15 menit kedua, campuran tersebut divortex selama 30 detik. Kemudian campuran reaksi disentrifus dengan kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Kemudian ketiga larutan tersebut di-scanning pada rentang panjang gelombang 400-900 nm dengan spektrofotometer visibel untuk melihat panjang gelombang maksimumnya.

6. Validasi Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metformin HCl dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet

21 160 39

Optimasi dan Penetapan kadar pada Betametason dan Deksklorfeniramin maleat dengan Metode Spektrofotometri Derivatif dalam Campuran Tablet

8 51 142

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Penetapan kadar formaldehid pada tahu yang dijual di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri uv-vis disertai kolorimetri menggunakan pereaksi nasih

3 18 97

Penepatan kadar medroksiprogesteron asetat (MPA) dalam plasma secara in vitro dengan kroma tografi cair kinerja tinggi (KCKT)

1 9 84

Penetapan kadar boraks pada mie basah yang beredar di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri UV-VIS mengunakan pereaksi kurkumin

6 68 93

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron

0 5 100

Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata K.Schum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli dengan metode disc diffusion.

4 24 70