Akurasi Presisi Sensitivitas Linearitas

H. Validasi Metode Analisis

Validasi suatu metode analisis adalah proses yang dibuat, dengan penelitian laboratorium agar karakteristik pelaksanaan metode memenuhi persyaratan aplikasi analisis yang diinginkan. Parameter-parameter validitas metode analisis antara lain akurasi, presisi, linearitas, spesifisitas, range, detection limit , dan quantitation limit Anonim, 2005.

1. Akurasi

Akurasi adalah derajat kepercayaan antara nilai yang terukur dan nilai sebenarnya. Nilai sebenarnya yang mutlak sangat sukar diketahui. Definisi yang lebih mungkin mengenai akurasi adalah kesesuaian antara nilai terukur dan nilai sebenarnya yang dapat diterima Christian, 2004. Akurasi dihitung sebagai persentase recovery pengujian sejumlah analit yang diketahui jumlahnya atau sebagai perbedaan antara rata-rata dan nilai sebenarnya yang dapat diterima Anonim, 2005. Menurut Mulja dan Hanwar 2003 akurasi untuk bahan baku 98-102 , sedangkan untuk bioanalisis rentang akurasi 80-120 masih bisa diterima.

2. Presisi

Presisi suatu metode analisis adalah derajat kesesuaian antar hasil percobaan individual ketika metode itu diaplikasikan secara berulang pada sampel yang homogen Anonim, 2005. Presisi bisa diekspresikan sebagai standar deviasi, koefisien variasi, sebagai rentang kepercayaan nilai rata-rata Christian, 2004. Menurut Mulja dan Hanwar 2003, presisi yang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dinyatakan dengan nilai koefisien variasi CV yang 2 untuk kadar analit 98-102 .

3. Sensitivitas

Sensitivitas suatu metode analisis merupakan kemampuan metode analisis untuk memisahkan perbedaan kecil konsentrasi analit. Faktor yang mempengaruhi sensitivitas adalah kemiringan slope kurva baku dan presisi. Jika ada 2 metode analisis memiliki presisi yang sama namun salah satunya memiliki kemiringan kurva baku yang lebih curam maka metode yang disebut terakhir lebih sensitif, dan sebaliknya Skoog et al., 1998.

4. Linearitas

Linearitas suatu metode analisis merupakan kemampuan pada rentang tertentu untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam sampel sehingga memberikan nilai koefisien korelasi yang lebih besar daripada nilai koefisien korelasi pada tabel statistik Mulja Suharman, 1995.

5. Range

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Metformin HCl dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet

21 160 39

Optimasi dan Penetapan kadar pada Betametason dan Deksklorfeniramin maleat dengan Metode Spektrofotometri Derivatif dalam Campuran Tablet

8 51 142

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Penetapan kadar formaldehid pada tahu yang dijual di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri uv-vis disertai kolorimetri menggunakan pereaksi nasih

3 18 97

Penepatan kadar medroksiprogesteron asetat (MPA) dalam plasma secara in vitro dengan kroma tografi cair kinerja tinggi (KCKT)

1 9 84

Penetapan kadar boraks pada mie basah yang beredar di pasar Ciputat dengan metode spektrofotometri UV-VIS mengunakan pereaksi kurkumin

6 68 93

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Penentuan kadar kobal dan merkuri dalam air laut dan sedimen pelabuhan panjang bandar Lampung dengan metode analisis pengaktifan neutron

0 5 100

Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah (Alpina purpurata K.Schum) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli dengan metode disc diffusion.

4 24 70