c. Kesalahan metode Kesalahan ini dapat disebabkan oleh kesalahan pengambilan
sampel, kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna, atau ikut mengendapnya zat-zat yang tidak diinginkan Day Underwood, 1986.
Kesalahan sistematik dapat dihindari atau diperkecil dengan: 1. Mengkalibrasi instrumen dan melakukan koreksi secara berkala biasanya
tiap 3 bulan atau disesuaikan dengan frekuensi pemakaian alat. 2. Memilih metode dan prosedur standar dari badan resmi.
3. Memakai bahan kimia dengan derajat untuk analisis. 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan analis.
5. Melakukan penetapan blangko atau kontrol dengan zat baku. 6. Melakukan penetapan paralel in duplo atau in triplo.
2. Kesalahan Tidak Sistematik indeterminate errors
Kesalahan tidak sistematik adalah penyimpangan yang tidak tetap dari hasil penentuan kadar dengan instrumen yang disebabkan fluktuasi dari
instrumen yang dipakai derau. Penyebab kesalahan ini tidak dapat ditentukan dan tidak dapat dikontrol maka kesalahan ini disebut juga kesalahan acak
random error Mulja Suharman, 1995.
J. Keterangan Empiris
Penyarian florotanin alga merah dilakukan dengan cara sokhletasi karena hasil dengan cara maserasi didapat ekstrak yang kurang memadai. Selain itu,
florotanin cukup stabil oleh pemanasan dilihat dari sifat fisika-kimia monomernya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
floroglusinol. Florotanin yang ditetapkan kadarnya adalah fraksi etil asetat yang diuapkan pelarutnya dan dianggap sebagai florotanin kasar.
Metode Folin-Ciocalteau dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi gugus-gugus hidroksil fenolik dalam sampel. Metode ini tidak menyediakan data
senyawa fenolik tertentu dalam ekstrak. Metode Folin-Ciocalteau berdasar atas kemampuan mereduksi gugus hidroksil pada fenol sehingga tidak spesifik namun
sangat sensitif untuk mendeteksi semua kandungan senyawa polifenol dalam fraksi etil asetat alga merah yang ingin ditetapkan kadarnya, sehingga yang diukur
adalah kadar total polifenol alga yang ekivalen dengan standar floroglusinol. Dipilih standar floroglusinol karena merupakan unit monomer florotanin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif non-eksperimental karena tidak ada intervensi atau perlakuan terhadap fenomena yang diamati.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah volume cairan penyari untuk mengisolasi florotanin alga merah Laurencia papillosa
Forskal Graville, tempat panen alga di pantai Drini, masa panen pada bulan Mei, komposisi reagen saat analisis.
b. Varibel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah umur alga yang dipanen bukan tanaman budidaya, suhu dan kelembaban ruangan
saat percobaan.
2. Definisi operasional
a. Laurencia papillosa Forskal Graville adalah spesies alga merah yang diambil dari pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta pada bulan Mei.
b. Ekstrak metanol adalah hasil ekstraksi serbuk alga dengan sokhlet menggunakan pelarut metanol sampai jernih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI