G. Penetapan Kadar Florotanin Fraksi Etil Asetat Laurencia papillosa
Forskal Graville
Florotanin dalam crude phlorotannin dari fraksi etil asetat dilarutkan dalam aseton 75 secara bertahap, karena selain dapat diekstraksi dengan
alkohol, senyawa polifenol juga efektif ditarik dengan campuran aseton dan air yang juga relatif polar Padda, 2006. Selain itu, kepentingan mengganti pelarut
metanol dengan aseton saat penetapan kadar dengan Folin-Ciocalteau adalah agar tidak ada intervensi absorbansi warna dari pelarut karena alkohol masih memiliki
gugus hidroksil OH yang cukup sensitif untuk mereduksi kompleks asam dalam reagen sehingga blangko juga nantinya akan dapat berwarna kebiruan, hal ini
meningkatkan risiko kesalahan terhadap pembacaan nilai absorbansi analit yang didapat.
Dengan menggunakan persamaan baku Y =
1,265 X + 0,0091 maka diperoleh data h
asil pengukuran kadar florotanin fraksi etil asetat Laurencia papillosa
Forskal Graville menggunakan metode Folin-Ciocalteau, dengan replikasi 3 kali dan masing-masing replikasi dianalisis dengan duplo untuk
mengurangi nilai kesalahan sistematik seperti yang disajikan pada tabel V:
Tabel V. Hasil penetapan kadar sampel florotanin kasar Laurencia papillosa Forskal Graville
Replikasi duplo
Kadar mg PGEg
Χ
mg PGEg 1a
10,60 1b
10,45 10,53
2a 11,10
2b 11,25
11,18 3a
10,90 3b
10,95 10,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kadar florotanin dalam fraksi etil asetat Laurencia papillosa Forskal Graville yang terukur dengan metode Folin-Ciocalteau ini adalah 10,55-11,21 mg
PGEg. Kadar florotanin yang didapat ini diestimasikan sebagai kadar polifenol total yang ekivalen dengan standar floroglusinol karena metode Folin-Ciocalteau
ini tidak spesifik mengukur jenis polimer polifenol tertentu namun sangat sensitif terhadap seluruh senyawa yang memiliki gugus fenolik termasuk florotanin yang
berupa campuran heterogen polifenol dengan tingkat polimer berlainan. Metode ini memiliki keunggulan dalam hal sensitivitasnya mengukur
senyawa-senyawa yang memiliki gugus fenolik hingga tingkat part per million ppm, memiliki reprodusibilitas dan linearitas yang baik, sederhana, hanya
membutuhkan reagen Folin Ciocalteau dan kondisi basa, serta menghasilkan reaksi warna yang relatif cepat dan stabil dalam rentang waktu relatif panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Florotanin dapat diisolasi dari alga merah Laurencia papillosa Forskal Graville untuk diukur dengan metode Folin Ciocalteau.
2. Kadar florotanin dalam fraksi etil asetat Laurencia papillosa Forskal Graville yang terukur dengan metode Folin-Ciocalteau adalah 10,55-11,21 mg
PGEg.
B. Saran
1. Perlu dilakukan analisis terhadap struktur kimia florotanin apa saja yang terkandung dalam fraksi etil asetat dengan spektrofotometer IR dan GC-MS.
2. Perlu dilakukan langkah optimasi kondisi prosedur metode Folin-Ciocalteau dalam skripsi ini seperti pH dan suhu saat reaksi agar diperoleh hasil scan
panjang gelombang maksimum yang sama untuk tiap konsentrasi baku. 3. Perlu dibandingkan validitas metode penetapan kadar dengan metode Folin-
Ciocalteau ini dengan metode analisis senyawa fenolik lainnya seperti dengan AlCl
3
, FAS Ferri Amonium Sitrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI