Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DATA
mereka berada di sekolah. Selain itu guru menanamkan nilai- nilai positif kepada siswa dengan memberikan contoh dan teladan bagi para siswa.
Selain itu masyarakat menempatkan guru dalam kedudukan yang terhormat. Masyarakat masih menganggap guru sebagai orang yang bisa
memberikan teladan yang baik bagi masyarakat. Guru masih dipercaya oleh masyarakat dalam mendidik anak-anak di sekolah. Guru juga hadir
sebagai pemecah masalah bukan hanya di lingkungan sekolah saja, guru juga menjadi pemecah masalah di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
masyarakat masih menempatkan guru pada posisi yang dihormati. Berdasarkan kesamaan peran inilah yang mungkin menyebabkan
persamaan persepsi siswa mengenai profesi guru di tinjau dari jenis kelamin siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Y Ratna Indarti 1997
menemukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siwa terhadap profesi guru. Penelitian tersebut mengambil sampel pada SMA Tiga Maret untuk
siswa kelas II. Hasil yang serupa juga diungkapkan oleh FR. Ary Irmawati 2007 bahwa tidak ada perbedaan persepsi berdasarkan jenis kelamin
siswa.
2. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang dibantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh program SPSS dengan hasi Sig 2-tailed = 0,000 a = 0,05. Adanya dugaan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa yang tinggi dan rendah
memiliki berbeda mengenai profesi guru ternyata didukung oleh data. Hal ini mungkin disebabkan cara pandang orang tua yang
berpendidikan tinggi dan rendah berpengaruh terhadap siswa. Kemampuan orang tua untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih menjadi pemicu
semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh pada kehidupan seseorang. Semakin tinggi
pendidikan yang dicapai seseorang, akan memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang dalam hal ini adalah orang tua. Bukan hanya
berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan dan status di
masyarakat. Semua orang tua menginginkan anaknya menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari mereka. Dengan pendidikan yang tinggi
diharapkan dapat memperoleh penghasilan yang jauh lebih banyak. Orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kehidupan yang berkecukupan.
Memiliki kendaraan pribadi, rumah pribadi dan mampu mencukupi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan jaman. Hal tersebut tidak
dapat terwujud apabila pekerjaannya adalah guru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa gaji guru jumlahnya sedikit. Sudah banyak bukti bahwa
bekerja sebagai guru tidak dapat hidup dengan mewah. Oleh karena itu orang tua tidak akan mengarahkan anaknya untuk menjadi guru.
Pola asuh seperti itu menumbuhkan kesan bahwa profesi guru adalah profesi yang selalu berada dalam keluh kesah, kemiskinan,
kesusahan, kesukaran dan ketidak berdayaan. Kecenderungan orang tua dalam meremehkan profesi guru secara tidak langsung diwariskan kepada
anaknya yang mengakibatkan anak juga menganggap profesi guru adalah profesi yang kurang baik. Penelitian ya ng sejenis yang dilakukan oleh Ch.
Ririn Kurniawati 2002 menemukan bahwa ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan tingkat pendidikan orang tua.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang dibantu oleh program SPSS dengan hasi Sig 2-tailed = 0,698 a = 0,05. Adanya
dugaan bahwa orang tua siswa yang memiliki pekerjaan sebagai guru dan bukan guru akan memberikan pandangan yang berbeda mengenai profesi
guru ternyata tidak didukung oleh data. Hal ini diduga karena latar belakang pekerjaan orang tua yang
tidak telalu jauh berbeda, semua orang tua menanamkan nilai- nilai kebaikan pada pekerjaan yang dianggap baik. Orang tua tidak akan
mengajarkan hal- hal negatif dalam menilai pekerjaan disekitar mereka dalam hal ini adalah profesi guru. Orang tua yang baik akan mengajarkan
pada anaknya bahwa semua pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada sesama manusia dan kepada Tuhan sang pencipta adalah baik
adanya. Keteladanan seorang guru akan selalu dilihat dimanapun ia berada baik di lingkunga n sekolah maupun di luar sekolah.
Guru juga memiliki sikap yang adil, jujur dan dapat dijadikan teladan meskipun ada sebagian guru yang tidak dapat dan tidak baik untuk
dijadikan teladan bagi orang lain. Guru memperlakukan muridnya sama, orang tua mengajarkan untuk menghormati guru karena guru merupakan
pengganti orang tua saat siswa berada di sekolah. Orang tua sadar bahwa guru membantu mereka dalam mewujudkan keberhasilan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Apabila tidak ada guru siapa yang akan mengajarkan anak-anak caranya membaca, menulis, berhitung
dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Oleh karena itu masyarakat sebagai orang tua siswa memberikan
tempat yang terhormat pada profesi guru. Kerjasama yang berhasil dibina oleh guru dan orang tua siswa memberikan nilai positif pada profesi guru.
Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada siswa dalam memberikan persepsi mengenai profesi guru. Siswa akan meniru apa yang dilakukan
oleh orang tua, dalam hal ini yaitu cara pandang orang tua dalam memberikan persepsi mengenai profesi guru.
Hal inilah yang diduga menyebabkan tidak adanya perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang
tua. Penelitian yang sejenis mendapatkan hasil yang sama yang dilakukan
oleh Ch. Ririn K 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43