50
Table 12 Usulan Topik-topik Bimbingan Karier SMK 1 Linggang Bigung, Sendawar
ASPEK INDIKATOR
ITEM TOPIK
METODE SUMBER
Pengetahuan tentang
kelompok kerja
Mengetahui hal
yang menjadi persyaratan dari
pekerjaan yang diinginkan Saya mulai menyiapkan persyaratan
yang dibutuhkan di dunia kerja, baik itu secara nilai akademik maupun
pribadi saya. Persiapan
Karier Ceramah, diskusi,
Tanya jawab Sinurat, R.H. Dj. 2009.
Kumpulan Handout Praktikum BK Karier. Prodi BK USD
Ekplorasi Karier
Menggunakan media
terpercaya sebagai sumber informasi.
Saya senang mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan jurusan saya,
seperti seminar, job fair, dll. Ekplorasi
Karier Ceramah, diskusi,
Tanya jawab, praktek
Sinurat, R.H. Dj. 2009. Kumpulan Handout Praktikum
BK Karier. Prodi BK USD
Mengetahui dunia
kerja lebih luas.
Saya belum mengetahui masa depan jurusan yang saya pilih saat ini.
Ketenagakerjaa n
Ceramah, diskusi, Tanya jawab
Triyono, 2014. Materi layanan klasikal BK bidang karier.
Yogyakarta:Paramita Publishing. Pengambilan
keputusan karier
Menggunakan pemikiran
dan pengetahuan bahwa akan banyak faktor yang
harus dipertimbangkan
dalam memantapkan pilihan karier
Saya kurang percaya diri dalam membuat keputusan
Menentukan pilihan
Ceramah, diskusi, Tanya jawab
http:suryarahadianto.wordpress. com20110212take-it-or-leave-
it
Realisasi Keputusan
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam diri
Saya mempertimbangkan prestasi saya dalam menentukan pilihan pekerjaan
mendatang. Kelebihan dan
kelemahan Ceramah, diskusi,
Tanya jawab Sinurat, R.H. Dj. 2009.
Kumpulan Handout Praktikum BK Karier. Prodi BK USD
Mengetahui cara mengatasi keterbatasan diri.
Saya belum mengetahui alternatif- alternatif pekerjaan lainnya jika saya
tidak diterima ditempat pekerjaan yang saya inginkan.
Pemahaman diri
Ceramah, diskusi, Tanya jawab
Yusuf, S., Nurhudaya dan Ilfiandra. 2004. Pengembangan
Diri: Materi Bimbingan Bagi Siswa. Bandung: UPT LBK UPI.
Perencanaan karier
Membuat perencan-aan
karier sesuai dengan jurusan yang di tekuni di SMK
Saya sudah mulai mempersiapkan surat lamaran pekerjaan.
Rencana setelah lulus
SMK Ceramah, diskusi,
Tanya jawab, Latihan
Rintyastini, Yulia dan Charlotte, 2014. Bimbingan dan konseling
SMA , Jakarta: Penerbit Erlangga.
Berdasarkan 7 item yang masuk kategori sedang dan rendah penulis mengusulkan topik-topik bimbingan karier. Item yang masuk dalam
kategori tinggi boleh jadi perlu ditingkatkan agar lebih matang, akan tetapi dalam penelitian ini penulis hanya mengutamakan pada lima item yang
masuk dalam kategori sedang dan rendah. Usulan topik-topik bimbingan ini merupakan jawaban dari pertanyaan
dalam rumu
san “butir-butir kematangan karier manakah yang teridentifikasi capaian skornya rendah untuk usulan topik-topik bimbingan
yang sesuai guna meningkatkan kematangan karier siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016?”.Usulan topik-topik
bimbingan karier disajikan dalam tabel 12 di atas.
B. Pembahasan hasil penelitian “Tingkat kematangan karier dari siswa-
siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 20152016 ”
Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar dalam tabel 9, terdapat 6 siswa 13,3 yang memiliki kematangan karier sangat tinggi. Terdapat
27siswa 60 yang memiliki kematangan karier tinggi. Terdapat 11siswa 24,4 yang memiliki kematangan karier sedang. Terdapat 1 siswa 2,2
yang memiliki kematangan karier rendah, serta tidak terdapat siswa yang memiliki kematangan karier sangat rendah. Paparan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa 60 kelas XIISMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 20152016memiliki tingkat
kematangan karier yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ini sejalan dengan pendapat Super Winkel dan Hastuti, 2004: 633 yang menyatakan bahwa “ Indikasi kematangan vokasional karier adalah
kemampuan untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggung jawab, serta kesadaran akan segala factor internal dan eksternal yang harus
dipertimbangkan dalam membuat pilihan jabatan atau pemantapan diri dalam suatu jabatan”. Dalam konteks ini siswa belum sampai pada tahap
pemilihan jabatan, tetapi baru dalam tahap membuat perencanaan dan memilih studi lanjut atau pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Berdasarkan pendapat Super di atas, dapat dikatakan bahwa para siswa ini sudah tampak yakin bahwa jurusan yang mereka tekuni saat ini sudah
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki untuk memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti. Pada awalnya peneliti berasumsi bahwa tingkat kematangan karier siswa kelas
XII SMK 1 Linggang Bigung, Kutai Barat tahun 20152016 kurang matang dalam bidang kariernya. Ternyata dugaan itu kurang tepat terbukti dari
hasil penelitian yang menunjukan bahwa sebagian besar para siswa tingkat kematangan kariernya tinggi.
Kematangan karier ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi kematangan
karier para siswa, antara lain: Pertama, faktor pendidikan sekolah. Faktor pendidikan sekolah, dalam hal ini pelayanan bimbingan klasikal dalam
bidang karier yang diterima tampaknya dapat membantu siswa mengenal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakteristik diri, memperoleh pemahaman tentang berbagai bidang pekerjaan atau studi lanjut yang akan mereka masuki, mengambil
keputusan karier, dan dalam memilih pekerjaan atau jurusan studi lanjut. Kedua,
faktor pengaruh keluarga. Faktor pengaruh keluarga terutama bantuan dari orang tua. Bantuan orang tua dapat berupa perhatian dan kasih
sayang yang membentuk konsep diri yang positif, dukungan dalam hal studi, dorongan untuk berprestasi, dan informasi tentang pendidikan dan
bidang pekerjaan yang ada di masyarakat. Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa para siswa
sudah memiliki persiapan yang tinggi untuk masuk ke dalam dunia kerja. Nampak dari hasil penelitan dan semua pilihan sudah direncanakan secara
matang dan dipertimbangkan secara realistis. Hasil penelitian siswa kelas XII SMK 1 Lingggang Bigung, Kutai
Barat tahun 20152016ditemukan 24,4 siswa berada pada tingkat kematangan karier sedang. Rendahnya tingkat kematangan karier pada
siswa dapat juga disebabkan faktor individu, faktor keluarga, dan faktor lingkungansekolah. Faktor individu biasanya muncul karena kurang
menyadari bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki. Faktor keluarga adanya kecenderungan siswa merasa tidak dihargai keputusannya,
tidak mendapatkan perhatian khusus, kurangnya bantuan perencanaan karier. Sedangkan faktor lingkungansekolah, bisa jadi siswa kurang
menangkap materi bimbingan, sehingga menjadi tidak efektif bagi mereka dan tujuan pelayanan bimbingan menjadi tidak tercapai atau tidak adanya
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.Ada kemungkinan juga para siswa kurang menangkap maksud dari pernyataan item-item tertentu dalam
kuesioner penelitian ini. Kekeliruan siswa dalam menangkap maksud item akan berpengaruh pada jawabannya. Item-item tersebut boleh jadi tidak
mampu melukiskan keadaan siswa sebenarnya. Dari penjelasan di atas jelas bahwa para siswa ini membutuhkan
bantuan dari pihak lain, yaitu sekolahpembimbing, orang tua yang memungkinkan siswa mampu mempersiapkankematangan karier untuk
menyongsong ke tahap dunia kerja. Adapun tahap yang dapat dilakukan guru pembimbingsekolah dalam menangani masalah ini antara lain
dengan memberikan
pelayanan bimbingan
karier secara
kelompokkonseling kelompok atau konseling karier secara individual. Sedangkan orang tua dapat berupa dukungan dan pemberian informasi yang
tepat mengenai pekerjaan yang sesuai dengan jurusan dan keinginan siswa. Dengan demikan kemungkinan mereka akan memiliki kematangan karier
yang tinggi akan tercapai dan matang dalam persiapan atau perencanaan duniakerja.
55
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran. Kesimpulan yang disajikan dalam bagian ini berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kesulitan yang dialami peneliti serta pengalaman selama menyelesaikan penulisan skripsi.
Saran yang diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang ditujukan kepada pihak yang terkait dan usulan untuk peneliti lain.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1.
tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Tahun Ajaran 20152016 termasuk tinggi dalam hal kariernya. Hal ini
terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa kematangan karier pada siswa mendapat skor60 tinggi.
2. Ditemukan 7 item yang capaian skornya rendah dan diusulkan sebagai
topik-topik bimbingan karier untuk membantu siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung meningkatkan kematangan kariernya.
B. Keterbatasan
1. Peneliti menyadari bahwa kuesioner Kematangan Karier yang disusun
masih jauh dari sempurna, diantaranya adalah kurang tepat dalam pemilihan kata kurang teliti, dan tidak melakukan uji coba kuesioner
terlebih dahulu. 2.
Tempat untuk penelitian yang jauh sehingga peneliti hanya memantau lewat media social atau jejaring sosial, serta waktu untuk penelitian yang
terbatas dengan alasan kelas XII mulai memasuki masa Try Out. 3.
Sulitnya mencari sampel siswa karena beberapa sekolah tidak mau meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dengan alasan fokus ujian.
C. Saran
Berikut ini dikemukakan saran-saran bagi pihak-pihak yang terkait sesuai dengan hasil penelitian
1. Pihak SekolahGuru Pembimbing
Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memiliki kematangan karier yang rendah meski
semua aspek berada dalam kategori tinggi, serta ditemukan item yang memiliki nilai paling rendah. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pihak
sekolah diantaranya: a.
Alangkah baiknya sekolah memiliki guru bimbingan dan konseling, supaya peserta didik mendapatkan layanan dan bimbingan sesuai
dengan kebutuhan siswa di sekolah. b.
Apabila tidak memiliki guru pembimbing di sekolah, setidaknya wali kelas dibekali kemampuan dalam memberikan layanan bimbingan,
sehingga mampu mengatasi permasalahan siswa yang terjadi di sekolah.