Kematangan Karier KAJIAN PUSTAKA

orang lain mengharapkan kesempurnaan jika berhasil sekali, kurangnya kemampuan untuk menetapkan prioritas, tidak tahu tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memutuskan, berharap orang lain yang akan membuat keputusan, belum memiliki pengalaman dalam membuat keputusan karier, tidak mau mengorbankan kenyamanan untuk kepentingan kedepan, takut orang lain menolak keputusan yang telah dibuat, selalu berpikir bahwa saya tidak dapat melakukannya atau perasaan tidak percaya diri, dan percaya bahwa keputusan yang telah dibuat tidak aka nada yang peduli, Http.www.counseling.ilstu.educareer, diakses tanggal 30 mei 2016. Upaya mengatasi permasalahan yang menghambat kematangan karier adalah dengan meningkatkan kapasitas diri dalam pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan karier dan tahapan perkembangan karier. Pilihan karier membutuhkan proses yang komplek untuk dipikirkan, membutuhkan waktu dan usaha. Lebih dari itu menentukan pilihan karier merupakan salah satu kesempatan dan biasanya masuk pada kondisi yang tidak pasti. Mengatasi permasalahan kematangan karier melalui usaha:1. Mengenali persoalan yang dihadapi, 2. Mengenali penyebab utama persoalan, 3. Memformulasikan pada alternatif atau pilihan strategi penyelesaian yang tepat, 4. Memprioritaskan pilihan-pilihan penyelesaian permasalahan, dan 5. Mengevaluasi hasil yang dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Upaya Peningkatan Kematangan Karier Individu yang memiliki kematangan karier yang tinggi akan mendapatkan kesuksesan dan kepuasan dalam karier. Mereka memiliki kesadaran akan proses keputusan karier, seringkali berpikir akan alternatif karier atau analisa karier yangtepat, menghubungkan antara pengalaman yang dimiliki dengan tujuan yang akan datang, memiliki kepercayaan diri dalam menentukan keputusan karier, komitmen dalam membuat pilihan karier, dan mampu menyeimbangkan antara harapan dengan tuntutan realitas. Upaya dalam meningkatkan kematangan karier sangat penting bagi siswa. Pengarahan maupun kurikulum atau proses bimbingan menjadi kebutuhan mutlak untuk mencapai tugas perkembangan karier tersebut. Menurut Herr and Enderlein Darell F. Powell dan Luzzo, 1998: 147, kurikulum untuk meningkatkan kematangan karier diolah dengan tepat sehingga mampu memberikan pengaruh pada tingkat IQ siswa, berbagai tingkat sosial ekonomi dan berbagai pengetahuan karier yang umum dimiliki siswa. Evaluasi mengenai kurikulum dengan kematangan karier perlu disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dalam karier. Penyusunan strategi dalam peningkatan kematangan karier harus disesuaikan dengan kondisi siswa. Upaya untuk mencapai sasaran hasil yang maksimal dalam kematangan karier, menurut Gonzalez 2008: 764, ada lima bidang yang perlu dikembangkan antara lain: a. Pengetahuan diri. Siswa harus menjadi individu yang potensial dengan memahami: bakat, kecakapan dan kemampuan, konsep diri dan penghargaan diri, kepribadian, kemampuan akademik, pengalaman belajar dan kerja, minat, tingkat harapan, motivasi, nilai kehidupan, gaya hidup dan sebagainya. Semua karakteristik ini seharusnya sesuai dengan pilihan karier. b. Informasi studi, profesi dan karier. Siswa tidak hanya membutuhkan informasi mengenai diri mereka, tetapi juga tentang lingkungan dimana mereka tinggal. Mereka juga membutuhkan informasi mengenai pilihan pendidikan yang lain jenjang pendidikan, pilihan professional jenjang karier, dan pilihan karier jenjang sosial tenaga kerja. Mereka membutuhkan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan. c. Proses dalam menentukan keputusan karier. Melalui pengetahuan mengenai diri, pendidikan dan pengembangan profesional, siswa akan menentukan keputusan karier yang tepat. Mereka seharusnya dipersiapkan dalam menentukan keputusan karier melalui pertimbangan berbagai aspek tersebut. d. Transisi menuju dunia kerja. Siswa dipersiapkan dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus. Mereka membutuhkan strategi untuk menentukan keputusan karier yang tepat. Karier yang sesuai dengan jurusan yang mereka tekuni, dan mereka membutuhkan pengetahuan mengenai kebiasaan atau kewajiban sebagai tenaga kerja. e. Perencanaan karier. Siswa seharusnnya dipersiapkan untuk menentkan perencanaan karier berpedoman pada karakteristik pribadi, pengalaman studi dan pengalaman kerja. Perencanaan karier akan membuat siswa teguh pendirian dalam pendidikan dan karier. Kematangan karier bukan sesuatu hal yang mudah dan dapat dicapai secara cepat, tetapi kematangan karier merupakan suatu proses yang perlu dikembangkan. Salah satu peran guru pembimbing adalah membantu siswa dalam menyelesaikan mengenai karier. Peningkatan kematangan karier siswa dapat dicapai jika ada peran serta pihak sekolah terutama guru pembimbing dalam membuat pedoman dalam proses bimbingan dan konseling.

F. Bimbingan Karier Topik-topik Bimbingan Karier

1. Pengertian Bimbingan Karier Dalam kamus bahasa Inggris Guidance bimbingan dikaitkan dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai berikut: menunjukan jalan showing the way; memimpinleading; menuntun conducting; memberikan petunjuk giving instruction; mengatur regulating; mengarahkan governing; memberikan nasihat giving advice. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Prayitno 2004: 99 mengatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Menurut Herr Manrihu, 1988: 15, bimbingan karier ialah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses- proses, teknik-teknik, atau layanan-layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya. Winkel Hastuti 2004: 114 Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatanprofesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Jika disesuaikan dengan penelitian ini, poin terakhir sudah tepat untuk siswa-i SMK, karena siswa-i setelah lulus dari sekolah kejuruan akan memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga perlu adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesiapan yang matang dan mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang akan ditekuni. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah upaya yang dilakukan oleh ahli dalam membantu peserta didik memahami dirinya, mengenal potensi, kesiapan, dan mampu bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, sehingga peserta didik tersebut dapat mencapai kematangan karier dalam hidupnya. 2. Topik-topik Bimbingan Karier Secara umum yang melandasi pendampingan karier siswa SMK adalah “persiapan dan kematangan karier”.Siswa SMK harus diberikan topik-topik bimbingan karier yang menyangkut mengenai pengenalan dunia kerja, kesiapan karier dan diri sendiri.Salah satu sumber untuk mengetahui topik-topik bimbingan yang sesuai adalah dengan melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh konselor sekolah Winkel Hastuti, 2004: 585.Topik-topik bimbingan karier, ditentukan dari hasil skor responden terhadap item-item yang diajukan oleh konselor pada lembar observasinya, yaitu sangat matang, matang, dan kurang matang. Dalam pemberian bimbingan, bisa dilakukan secara kelompok maupun individual. Winkel Hastuti 2004: 102, menyatakan bahwa, setiap satuan kelas pada tingkat kelas tertentu dapat menerima “pelajaran bimbingan” pada jam tertentu, sesuai dengan ketentuan dalam jadwal pelajaran group guidance class. Oleh sebab itu sasaran bimbingan karier dari penelitian ini adalah kelompok kelas bimbingan klasikal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, variable penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas, reabilitas, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dan digunakan untuk meneliti populasi tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistic Sugiono, 2013: 8, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang Tingkat Kematangan Karier pada Siswa SMK Studi Deskriptif Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XIITahun 20152016 dalam Memasuki Dunia Kerjadan Impliksinya pada Layanan Topik-topik Bimbingan Karier.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : SMK 1 Linggang Bigung, Sendawar, Kalimantan Timur 2. Waktu : 5 Maret 2016

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMK1 Linggang Bigung Sendawar tahun ajaran 20152016. Penelitian menggunakan 2 Kelas yaitu XII Administrasi Perkantoran dan XII Teknik Komputer.Semua siswa kelas XII SMK 1 Linggang bigung menjadi subjek penelitian. Berdasarkan hal tersebut, data subjek penelitian sebagai berikut: Tabel 1 Data subjek penelitian siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung No. Kelas Hadir 1 XII Administrasi Perkantoran 27 2 XII Teknik Komputer 18 Total 45

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Kueisioner adalah sekumpulan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan padasubyek penelitian Arikunto, 2013.Kuesioner kematangan karier disusun sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh dosen pembimbing.Item kuesioner ada yang tertutup dan ada yang terbuka pertanyaan terbuka pada bagian akhir alat. Item kuesioner yang tertutup ada yang favorable yaitu item yang menunjukan adanya kematangan karier dan ada yang unfavorable yaitu item yang menunjukan tidak adanya kematangan karier. Kuesioner yang disusun dalam penelitian ini untuk mengungkap tingkat kematangan karier siswa SMK kelas XII1 Linggang Bigung, Sendawar, yang usianya berkisar 15-17 tahun.Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek kematangan karier yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa SMK kelas XII. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis faktor kemampuan perencanaan karier siswa SMA(studi deskriptif pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas XII tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 0 120

Tingkat kematangan karier mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 2

Tingkat kemandirian pilihan karier siswa SMK (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 134

Kematangan karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta : studi deskriptif tingkat kematangan karier pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier.

0 1 139

Kesiapan siswa untuk berwirausaha (studi deskriptif kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri I Sedayu tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 8 104

Kematangan karier siswa SMA (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran 20162017 dalam memasuki dunia Perguruan Tinggi dan implikasinya pada usulan topik top

0 1 106

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN KESIAPAN SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA MEMASUKI DUNIA KERJA.

0 1 119

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105

DESKRIPSI KEMATANGAN KARIER SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bim

0 0 109