Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas Perkembangan Karier

kompetensi dalam menentukan pilihan kariernya sendiri secara tepat. Sikap tersebut juga mendukung individu untuk menentukan keputusan kariernya secara tepat. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier Menurut Donal E. Super Winkel dan Hastuti, 2010: 632, kematangan karier remaja diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: a. Perencanaan karier Career planning Kegunaan dari perencanaan yang matang ialah meminimalkan kemungkinan kesalahan yang berat dalam memilih berbagai alternatif-alternatif yang tersedia.Hasil dari perencanaan ialah keputusan tentang sesuatu yang telah dipilih secara sadar.Kunci bagi perencanaan yang matang dan keputusan yang bijaksana terletak dalam pengelolaan informasi tentang diri sendiri dan lingkungan hidupnya Winkel dan Hastuti, 2010: 685-687. b. Eksplorasi karier Career exploration Kemampuan individu dalam mengenal dunia kerja dan diri sendiri secara lebih luas dan secara lebih mendalam, menyadari pentingnya perencanaan masa depan, serta memahami kaitan antara rasa tanggung jawab dalam bekerja dengan kemajuan masyarakat dalam era pembangunan. c. Proses membuat keputusan karier Processes of decision-maining Kemampuan individu dalam menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat perencanaan karier. Konsep ini didasari pada tuntutan untuk membuat keputusan karier, dengan asumsi apabila individu tersebut mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karier maka diharapkan mereka juga mampu membuat keputusan karier yang tepat baginya. d. Informasi tentang dunia karier World of work information Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat fields of occupation , mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan level of occupation, mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jeniscorak pekerjaan tertentu. e. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai Knowledge of preferred occupational group Kemampuan dalam mengenal berbagai bidang dan jenis pekerjaan sehingga individu itu mampu memutuskan pekerjaan yang lebih disukai dan sesuai dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya. f. Realisasi keputusan karier Realisation Kemampuan individu dalam mempertimbangkan pilihan kariernya yang sesuai dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya.Oleh karena itu, individu perlu membuat perencanaan karier untuk meminimalisir keterbatasan dan melihat peluangkesempatan karier yang sesuai dengan dirinya. 3. Hambatan dalam Kematangan Karier Hambatan kematangan karier yang dikemukakan oleh Rosenthal Smedley, 2003: 110, menunjukkan karakteristik kemampuan belajar rendah, konsep diri rendah, dan individu yang bertipe belajar pasif. Gejala ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki kematangan karier dari segi afektif yang rendah. Oleh sebab itu individu yang memiliki permasalahan dalam belajar mengakibatkan kematangan kariernya juga rendah. Penyebabnya dalam kematangan karier membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung untuk meningkatkan kapasitas yang diperlukan dalam menentukan pilihan karier. Permasalahan dari segi emosional dan belajar juga berpengaruh terhadap kematangan karier Smedley, 2003: 108. Hambatan lain yang muncul menurut Pusat Layanan Konseling Mahasiswa, Universitas Negeri Illinois 2005, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seorang siswa gagal dalam membuat pilihan karier. Siswa takut akan kegagalan, takut sukses karena berpikiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI orang lain mengharapkan kesempurnaan jika berhasil sekali, kurangnya kemampuan untuk menetapkan prioritas, tidak tahu tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu memutuskan, berharap orang lain yang akan membuat keputusan, belum memiliki pengalaman dalam membuat keputusan karier, tidak mau mengorbankan kenyamanan untuk kepentingan kedepan, takut orang lain menolak keputusan yang telah dibuat, selalu berpikir bahwa saya tidak dapat melakukannya atau perasaan tidak percaya diri, dan percaya bahwa keputusan yang telah dibuat tidak aka nada yang peduli, Http.www.counseling.ilstu.educareer, diakses tanggal 30 mei 2016. Upaya mengatasi permasalahan yang menghambat kematangan karier adalah dengan meningkatkan kapasitas diri dalam pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan karier dan tahapan perkembangan karier. Pilihan karier membutuhkan proses yang komplek untuk dipikirkan, membutuhkan waktu dan usaha. Lebih dari itu menentukan pilihan karier merupakan salah satu kesempatan dan biasanya masuk pada kondisi yang tidak pasti. Mengatasi permasalahan kematangan karier melalui usaha:1. Mengenali persoalan yang dihadapi, 2. Mengenali penyebab utama persoalan, 3. Memformulasikan pada alternatif atau pilihan strategi penyelesaian yang tepat, 4. Memprioritaskan pilihan-pilihan penyelesaian permasalahan, dan 5. Mengevaluasi hasil yang dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis faktor kemampuan perencanaan karier siswa SMA(studi deskriptif pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas XII tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 0 120

Tingkat kematangan karier mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 2

Tingkat kemandirian pilihan karier siswa SMK (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 134

Kematangan karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta : studi deskriptif tingkat kematangan karier pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier.

0 1 139

Kesiapan siswa untuk berwirausaha (studi deskriptif kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri I Sedayu tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 8 104

Kematangan karier siswa SMA (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran 20162017 dalam memasuki dunia Perguruan Tinggi dan implikasinya pada usulan topik top

0 1 106

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN KESIAPAN SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA MEMASUKI DUNIA KERJA.

0 1 119

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105

DESKRIPSI KEMATANGAN KARIER SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bim

0 0 109