Bentuk-Bentuk Menyontek Motivasi Belajar

8. Perilaku impulsive dan cari perhatian. Orang yang melakukan kegiatan menyontek menunjukkan indikasi mereka selalu mengikuti kata hati impulsive. Begitu pula seseorang yang membutuhkan perhatian cenderung akan melakukan kegiatan menyontek. Hal ini disebabkan mereka ingin diperhatikan dengan mendapatkan nilai yang tinggi.

F. Bentuk-Bentuk Menyontek

Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and Feldman Veronikha, 2004 dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Social Active a. Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung. b. Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang berlangsung. 2. Individualistic-Opportunistic a. Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika ujian sedang berlangsung. b. Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan berlangsung. c. Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain pada saat tes. 3. Individual Planned a. Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas. b. Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung. c. Memanfaatkan kelengahankelemahan guru ketika menyontek. 4. Social Passive a. Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang berlangsung. b. Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya. c. Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang berlangsung.

G. Motivasi Belajar

Mc. Donald dalam Sardiman 2005 mengatakan bahwa “Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.” Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Setiap manusia mempunyai harapan yang akan mendorong mereka melakukan kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan atau harapan disebut dengan perilaku, sedangkan harapan, keinginan dan kebutuhan yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu disebut motif. Uno 2007 mengungkapkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena rangsangan dari dalam maupun dari luar untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Djamarah 2002 mengatakan bahwa dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Sejalan dengan pendapat di atas menurut pandangan Good dan Brophy Uno, 2003 belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri. Winkel 2004 menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis di dalam diri manusia yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan. Misalnya anak yang akan ikut ujian membutuhkan sejumlah informasi atau ilmu untuk membantu dalam ujian, agar memperoleh nilai yang baik. Jika pada saat ujian anak tidak bisa menjawab, maka akan muncul motif anak untuk menyontek karena ingin mempertahankan dirinya agar tidak dimarahi orang tuanya karena memperoleh nilai yang buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Candra Alvianto 2008 pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan. Dari 70 responden, menunjukkan bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi berpretasi pada siswa-siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya. Demikian pula sebalikya, semakin rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tingkat motivasi berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri individu yang dapat menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelansungan kegiatan belajar tersebut dan mendorong perilaku individu untuk belajar. Menurut Uno 2007, motivasi belajar timbul karena faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat. Indikator motivasi belajar yang mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang belajar adalah: 1 adanya hasrat ingin berhasil, 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3 adanya harapan dan cita- cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar, 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

H. Peranan Motivasi dalam Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari IPK dan moral.

0 0 2

Perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari kepercayaan diri dan lingkungan belajar.

0 0 2

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 144

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perpustakaan Universitas Sanata Dharma ditinjau dari jenis kelamin, semester, program studi : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 153

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Kepuasan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma terhadap kualitas pelayanan dosen (studi kasus pada mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan 2015-2017) - USD Repository

0 1 149