Operasionalisasi Variabel METODE PENELITIAN

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Sikap

Sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek diukur dengan menggunakan tiga komponen skala sikap, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Adapun indikator dan nomor item dalam operasionalisasi variabel sikap adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Sikap Dimensi Indikator Kognitif Afektif Konatif + - + - + - Prokrastinasi dan efikasi diri Keyakinan pada diri sendiri 1,4 Menunda tugas 2,3 Kecemasan Nilai jelek 5,6 Motivasi belajar dan prestasi Semangat belajar 7,9 8 Ketertarikan dengan kelompok Solidaritas 10,11 Nilai tinggi Keinginan mendapatkan nilai tinggi 12,13 Pikiran negatif Acuh tak acuh 14,15 Harga diri dan kendali diri Mampu mengontrol diri 16,17,18 Perilaku impulsive dan cari perhatian Mengikuti kata hati 19,20 Cari perhatian 21,22 Setiap pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Siregar, 2010:138. Pada kuesioner ini, peneliti memutuskan untuk meniadakan pilihan alternatif jawaban Ragu-Ragu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R, sehingga hanya ada empat pilihan alternatif saja. Hadi 2004, ditiadakannya pilihan alternatif jawaban didasarkan pada: a. Kategori undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum dapat memutuskan, bisa juga diartikan netral. b. Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab di tengah, terutama bagi responden yang ragu-ragu ke arah setuju atau tidak setuju. c. Maksud jawaban SS-S-TS-STS adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden ke arah setuju atau tidak setuju. Pemberian skor pada setiap alternatif pernyataaan adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Penilaian Skala Likert Jawaban Skor Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangar Tidak Setuju 1 4

2. Variabel Motivasi Belajar

Uno 2007 mengungkapkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri sesesorang yang timbul karena rangsangan dari dalam maupun dari luar untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Uno 2007, motivasi belajar timbul karena faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat. Adapun indikator dan nomor item dalam operasionalisasi varibel motivasi belajar adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Dimensi Indikator Nomor Item + - Dorongan Internal 1. Hasrat ingin berhasil 2, 18 1, 3 2. Dorongan dan kebutuhan akan belajar 4, 5, 6 16 3. Harapan dan cita-cita masa depan 13, 19, 22 17 Dorongan Eksternal 4. Penghargaan dalam belajar 7, 9, 20 8 5. Kegiatan yang menarik dalam belajar 10, 11 15 6. Lingkungan belajar yang kondusif 14, 21 12 Setiap pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Siregar, 2010:138. Pada kuesioner ini, peneliti memutuskan untuk meniadakan pilihan alternatif jawaban Ragu-Ragu R, sehingga hanya ada empat pilihan alternatif saja. Hadi 2004, ditiadakannya pilihan alternatif jawaban didasarkan pada: a. Kategori undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum dapat memutuskan, bisa juga diartikan netral. b. Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab di tengah, terutama bagi responden yang ragu-ragu ke arah setuju atau tidak setuju. c. Maksud jawaban SS-S-TS-STS adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden ke arah setuju atau tidak setuju. Pemberian skor pada setiap alternatif pernyataaan adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert Jawaban Skor Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangar Tidak Setuju 1 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari IPK dan moral.

0 0 2

Perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari kepercayaan diri dan lingkungan belajar.

0 0 2

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 144

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perpustakaan Universitas Sanata Dharma ditinjau dari jenis kelamin, semester, program studi : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 153

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Kepuasan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma terhadap kualitas pelayanan dosen (studi kasus pada mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan 2015-2017) - USD Repository

0 1 149