Strategi Manajemen Stres Stres

2. Psikologis Stres yang berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan dan kekuatiran yang terus menerus yang disebut stres kronis. Stres kronis sifatnya menggrogoti dan menghancurkan tubuh, pikiran dan seluruh kehidupan penderitanya secara perlahan- lahan. 3. Intreaksi Interpersonal Orang yang sedang stres akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak dalam kondisi stres. Oleh karena itu sering salah persepsi dalam membaca dan mengartikan suatu keadaan, pendatap dan penilaian, kritik, nasehat, bahkan perilaku orang lain. Orang stres sering mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Pada tingkat stres yang berat, orang bisa menjadi depresi, kehilangan rasa percaya diri dan harga diri.

2.1.5 Strategi Manajemen Stres

Stres yang terjadi didalam pekerjaan dapat diatasi oleh tiap individu. Namun banyak individu yang mengatasi stresnya dengan cara yang salah. Contoh : mengatasi stres dengan merokok, tidur berlebihan, mengkonsumsi obat-obatan atau minuman keras secara berlebihan. Pada kenyataannya masalah kesehatan yang akan dihadapi karena penanganan stres yang kurang tepat ini, justru membawa penderita kepada stres yang lainnya. MTD Training dalam bukunya Managing Stress 2010 : 28 mengatakan bahwa menjagamerawat diri sendiri dengan baik merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi stres dalam kehidupan. Hal ini dapat dimulai dengan melakukan hal positif seperti berolahraga, makan teratur dan tidur yang cukup. Dengan demikian tubuh akan menjadi lebih nyaman hingga dapat mengatasi stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi stres yang berhubungan dengan pekerjaan, diantaranya : 1. Remove the stressor, yaitu mengatasi stres dengan mengalihkan stressor tersebut. Misalnya, orang yang jenuh dengan rutinitas jam kerja, dapat mengalihkan stressor tersebut dengan berusaha mencari profesi yang menawarkan fleksibilitas jam kerja seperti konsultan, trainer, dosen, event management, dan sebagainya. 2. Withdraw from stressor, yaitu mengatasi stres dengan keluar dari situasi yang menyebabkan stres tersebut, baik untuk sementara ataupun seterusnya. Strategi menarik diri keluar dari situasi stres ini merupakan upaya untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran, sehingga dapat menemukan penyelesaian yang paling tepat untuk situasi stres tersebut. 3. Change Stress Perception, yaitu strategi meminimalkan stres dengan mengubah persepsi terhadap stres yang semula dianggap sebagai suatu hambatan, menjadi suatu tantangan. Misalnya, seseorang yang baru saja mengalami demosi, apabila ia tidak dapat mengatasi stresnya, maka ia akan larut dalam kesedihannya yang mengakibatkan kinerjanya tak kunjung membaik, hingga terancam tuk dikeluarkan dari perusahaan. Namun apabila ia mampu merubah persepsinya terhadap situasi stres tersebut dan berusaha meningkatkan kinerjanya untuk membuktikan bahwa ia tidak pantas didemosi, maka ia mungkin akan dipromosikan kembali atau justru mendapat posisi yang lebih tinggi dari posisinya semula sebelum didemosi. 4. Control the Consequences of Stress, yaitu strategi dimana seseorang mengendalikanmengontrol akibat yang ditimbulkan oleh stres tersebut. Strategi ini seringkali melibatkan pihak luar seperti psikolog atau counselor dalam membantu Universitas Sumatera Utara penanganan stres. Ada beberapa program yang digunakan untuk melatih dan membantu seseorang untuk dapat mengendalikan akibat yang ditimbulkan oleh stres. Misalnya employee assistance programs EAPs yang merupakan suatu pelayanan konseling yang diberikan perusahaan kepada karyawan dan beberapa terapi fisik seperti berenang, senam pernafasan dan sebagainya juga sering digunakan untuk membatu karyawan dalam menghadapi stressor. 5. Receive Social Support, merupakan strategi yang menuntut pihak luar secara total dan sukarela untuk membantu orang yang sedang mengalami stres. Strategi ini cukup sulit dilakukan karena pihak luar tersebut harus mampu mendukung penderita stres agar mampu bangkit dari situasi stres yang ia hadapi. Dukungan keluarga, pasangan hidup, teman, kolega dan sebagainya sangat membantu seseorang untuk dapat bangkit dari situasi stres yang dialaminya.

2.2 Motivasi