3. Motivasi bagi Karyawan dengan Pengetahuan Rendah
Secara umum yang menjadi prioritas dalam menghadapi karyawan berpengetahuan rendah adalah dengan memberikan keterampilan tambahan dan
menciptakan iklim kerja seperti keluarga. Dengan memberikan motivasi seperti ini maka tingkat turn over tenaga kerja akibat kekhawatiran ataupun ketakutan
dalam bekerja dapat berkurang. 4.
Motivasi bagi Tenaga Kerja dengan Pekerjaan yang Berulang-ulang Pekerjaan yang berulang-ulang sering mengakibatkan burnout atau kejenuhan
bagi karyawan. Dalam mengatasi burnout ini, kebanyakan karyawan menginginkan adanya rotasi pekerjaan dalam organisasi. Dengan demikian rasa
kebosanan akan hilang dan iklim kerja yang kondusif tetap terjaga.
2.3 Kinerja
2.3.1 Defenisi Kinerja
Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya diharapkan untuk menunjukkan suatu kinerja yang terbaik yang bisa
ditunjukkan oleh pegawai tersebut. Kinerja yang ditunjukan oleh seorang pegawai tentu saja dipengaruhi oleh berbagai fakor yang penting bagi peningkatan hasil kerja
yang menjadi tujuan dari organisasi atau instansi dimana pegawai tersebut bekerja. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Pada umumnya kinerja dan prestasi kerja adalah pengertian yang sama dimana dipengaruhi oleh
Universitas Sumatera Utara
kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan kerja dari tenaga kerja yang
bersangkutan.
Bernardin dan Russel dalam Ruky 2002 : 15 mengatakan perfomance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during time period.
Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Veithzal 2005 : 15
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang ataupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai
dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan
hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan individual performance dengan kinerja lembaga institutional performance atau
kinerja perusahaan corporate performance mempunyai hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan individual performance baik maka
kemungkinan besar kinerja lembagaperusahaan juga akan baik.
2.3.2 Kriteria Kinerja
Kriteria kinerja merupakan dimensi-dimensi evaluasi penilaian pada kinerja. Mathis 2009 : 378 menyatakan bahwa kriteria pekerjaan job criteria atau dimensi
yang spesifik dari kinerja pekerjaan akan mengidentifikasi elemen yang paling penting dalam pekerjaan tersebut. Kriteria ini dapat dinilai melalui enam hal berikut,
antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Kualitas, menyangkut kesesuaian hasil dengan yang diharapkan. 2. Kuantitas, jumlah yang dihasilkan baik dalam nilai uang, jumlah unit atau
jumlah lingkaran aktivitas. 3. Ketepatan waktu.
4. Efetivitas biaya, menyangkut penggunaan sumber daya secara maksimal. 5. Kebutuhan supervisi, menyangkut perlunya bantuan atau intervensi supervisi.
6. Dampak interpersonal, menyangkut peningkatan harga diri, hubungan baik dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan.
Dwiyanto dalam Pasolong 2006 : 50 menyatakan bahwa terdapat lima kriteria untuk mengukur kinerja karyawan, yaitu sebagai berikut :
1. Produktivitas, bahwa produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur efektivitas pelayanan. Dan pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output 2. Kualitas layanan, maksudnya bahwa kualitas dari pelayanan yang diberikan
sangat penting untuk dipertahankan. 3. Responsivitas, maksudnya bahwa birokrasi harus memiliki kemampuan untuk
mengenali kebutuhan, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan.
4. Responsibilitas, maksudnya bahwa pelaksanaan kegiatan harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dan kebijakan birokrasi baik
yang eksplisit maupun implisit.
Universitas Sumatera Utara
5. Akuntabilitas, maksudnya bahwa seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi tunduk kepada para pejabat.
2.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja