Menurut Suliyanto 2005 : 73, untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, melalui metode glejser dengan menggunakan program SPSS. Melalui metode ini jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolinearitas Menurut Ghazali 2005 : 91 uji asumsi multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas atau disebut independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Sedangkan untuk
mengetahui gejala tersebut dapat dideteksi dari besarnya VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Kriteria pengambilan keputusan:
VIF 5 artinya mempunyai persoalan multikolinearitas VIF 5 artinya tidak terdapat multikolinearitas
Tolerance value 0.01, artinya mempunyai persoalan multikolinearitas Tolerance value 0.01, artinya tidak terdapat multikolinearitas
3.9.4 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahuo seberapa besar pengaruh variabel bebas Stres dan Motivasi terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan pada PT
Sarana Agro Nusantara Unit Belawan. Analisis yang dilakukan menggunakan metode enter dengan bantuan SPSS. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui
apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Identifikasi Determinan R
2
Identifikasi determinan R
2
berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai
koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen.
2. Uji Serempak Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian sebagai berikut : Ho : b
1
, b
2
= 0, artinya secara bersama- sama tidak terdapat pengaruh positif dan siginifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha : b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya
adalah : Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3.
Uji Parsial Uji T Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :
Ho : b
1
= b
2
= 0 artinya secara parsial berpengaruh tidak signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Ha : b
1
≠ b
2
≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah : H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, Situmorang
dkk 2012 : 157. Hal ini juga dipertegas dalam Sugiyono 2008 : 336 dimana : Ho diterima bila nilai sig 0,05
Ha diterima bila nilai sig 0,05
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan