Meningkatkan Motivasi Karyawan Motivasi

dipenuhi. Faktor ini timbul dari luar diri seseorang ekstrinsic, umumnya berasal dari organisasi tempatnya bekerja. Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya menggunakan kreativitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Dengan kata lain, pekerja merasa puas dan termotivasi dalam bekerja. Namun sebaliknya, mereka yang lebih terdorong oleh faktor- faktor ekstrinsik cenderung melihat kepada apa yang diberikan organisasiperusahaan kepada mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi. Dengan kata lain, pekerja merasa puas tetapi belum tentu termotivasi dalam bekerja. Berikut faktor-faktor dari teori motivasi-pemeliharaan atau teori motivasi-higienis atau teori dua faktor, yang sebenarnya pararel pada teori hirarki kebutuhannya Maslow. Handoko 2003 : 256. Hal ini terlihat pada Tabel 2.1 : Tabel 2.1 Faktor-Faktor Pemuas dan Pemeliharaan dalam Kerja Faktor Pemuas intrinsik Faktor Pemeliharaan ekstrinsik Prestasi Kebijakan dan administrasi perusahaan Pengakuan Kualitas pengendalian teknik supervisi Pekerjaan kreatif dan menantang Kondisi kerja Tanggung jawab Hubungan kerja Kemajuan dan peningkatan Status pekerjaan Keamanan kerja Penggajian Sumber : Handoko 2003 : 259

2.2.4 Meningkatkan Motivasi Karyawan

Menurut Munandar 2008 : 342 ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Peran Pemimpin Atasan Ada dua cara pokok untuk meningkatkan motivasi kerja, yaitu bersikap keras dengan memaksakan tenaga kerja untuk bekerja keras atau dengan memberikan ancaman dan memberi tujuan yang bermakna bersama-sama dengan tenaga kerja yang bersangkutan ditemukan tujuan-tujuan yang bermakna, sesuai dengan kemampuannya, yang dapat dicapai melalui prestasi kerjanya yang tinggi. 2. Peran Diri Sendiri Dalam diri sendiri perlu mengubah diri menjadi tenaga kerja dengan motivasi kerja yang proaktif. 3. Peran Organisasi Berbagai kebijkan dan peraturan perusahaan dapat menarik atau mendorong motivasi kerja seorang tenaga kerja. Gugus Kenadali Mutu GKM merupakan kebijakan yang dituang dalam berbagai peraturan yang mendasari kegiatan dan yang mengatur pertemuan pemecahan masalah dalam kelompok kecil, khususnya kelompok pekerja. Gunawan 2013 menjelaskan ada lima cara dalam meningkatkan motivasi karyawan, antara lain : 1. Memotivasi Karyawan dengan Membangun Kepuasan. Motivasi karyawan berkaitan dengan tingkat kepuasan karyawan, dalam hal ini hanya bisa didapatkan dengan lingkungan kerja yang menyenangkan. Universitas Sumatera Utara 2. Memotivasi Karyawan melalui Apresiasi. Manajer yang cerdas dapat meningkatkan motivasi karyawannya dengan memberikan perhatian secara personal. Hal ini dapat beryoa tepukang di punggung, catatan tulisan tangan, atau komentar singkat. 3. Memotivasi Karyawan melalui Pengakuan Umumnya karyawan akan melakukan apapun untuk pengakuan dan mereka akan dengan senang hati melakukan hal tersebut tanpa bayaran. Pengakuan dalam hal ini dapat berupa kesempatan untuk mendapatkan nama mereka di dinding employee of the month, menerima piala di sebuah jamuan tahunan atau melihat nama mereka dalam buletin perusahaan. 4. Memotivasi Karyawan melalui Inspirasi Inspirasi dalam memotivasi karyawan ini datang dari kepemimpinan seorang atasan. Pemimpin yang dapat memberikan inspirasi dapat memotivasi karyawannya. 5. Memotivasi Karyawan melalui Kompensasi Beberapa karyawan termotivasi oleh uang, setidaknya untuk kebutuhan dasar mereka. Meningkatkan motivasi melalui kompensasi ini dapat diterapkan dalam bentuk kenaikan gaji, bonus kinerja, komisi, bagi hasil, atua sejumlah manfaat tambahan seperti mobil, liburan dan hadiah lainnya. Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Motivasi dalam Praktek Manajerial