variabel stres kerja sebagai variabel bebas terhadap motivasi kerja sebagai dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat pada PT Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung
Pamela Tebing Tinggi. Penelitian ini dilakukan pada karyawan pelaksana bagian tanaman dengan sampel yang berjumlah 89 orang.
Teknink analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis jalur melalui regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa
secara simultan stress kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja melalui motivasi.
Sihombing 2012 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Indah Mandiri Sari Medan.” Penelitian ini
dilakukan pada karyawan lapangan dengan sampel yang berjumlah 36 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa variabel stres kerja berpengaruh terhadap karyawan secara stimultan yaitu 36,3 sedangkan sisanya 67,7 dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain.
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting.
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tiga variabel yaitu terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel indipenden terdiri dari stres, dan motivasi sedangkan
variabel dependennya adalah kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Semua kondisi pekerjaan dapat menyebabkan stres, tergantung reaksi atau sikap karyawan bagaimana menghadapinya. Cooper dan Straw 2005 : 8 menjelaskan stres yang
dialami oleh karyawan ini dapat dilihat melalui beberapa hal seperti : 1 kepuasan kerja rendah, 2 kinerja menurun, 3 kehilangan semangat, 4 komunikasi tidak lancar, 5
pengambilan keputusan jelek, 6 kreatifitas dan inovasi kurang, 7 serta bergulat pada tugas – tugas yang kurang produktif. Suprihanto 2003:63 menjelaskan stres pada taraf tertentu
terkadang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Namun stres yang berlebihan ataupun terlalu sedikit akan membuat kinerja seseorang yang tidak optimal. Oleh karena itu,
diperlukan motivasi untuk tetap menjaga semangat kerja dan kepedulian pada hasil kerja yang efektif, terintegrasi dengan upaya untuk mendapatkan kinerja yang baik.
Stanford dalam Mangkunegara 2009 : 93 menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Herzberg dalam
Handoko 2003 : 259 menjelaskan bahwa motivasi terdiri dari dua faktor, yaitu : Faktor Intrinsik pemuas dan Faktor Ekstrinsik pemeliharaan. Motivasi diberikan dengan tujuan
menciptakan semangat kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Mathis 2009 : 378, kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain: 1
Kuantitas Kerja, 2 Kualitas Kerja, 3 Pemanfaatan waktu, dan 4 Kerjasama. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa stres merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini seperti yang terlihat dalam penelitian Susanto 2011, Sihombing 2012 dan Siregar 2012 yang menyimpulkan bahwa
stres kerja memiliki hubungan dengan kinerja. Hal ini juga dijelaskan oleh Suprihanto
Universitas Sumatera Utara
2003 : 64 bahwa kinerja dapat mengalami penurunan oleh karena stres yang sangat tinggi maupun rendah. Kinerja juga dipengaruhi oleh motivasi yang diberikan kepada
karyawan. Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Herzberg sebelumnya, yaitu faktor pemuas ataupun faktor intrinsik. Faktor ini muncul dari
dalam diri seseorang yang apabila telah terpenuhi maka ia akan terdorong secara intrinsik dan akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya menggunakan
kreativitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat.
Dengan demikian jelas sekali bahwa stres kerja memiliki hubungankaitan dengan kinerja karyawan. Kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh adanya motivasi
yang diberikan kepada karyawan. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian
ini yang dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Stres dan Motivasi Terhadap Kinerja
Stres X
1
Motivasi X
2
Kinerja Karyawan Y
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis