KULTUR KELUARGA Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

b Ada sesuatu yang baik pada diri setiap orang. a Apa yang saya dapatkan tidak ada hubungannya dengan keberuntungan. 15 b Seringkali saya melempar koin dalam memutuskan sesuatu. a Siapa yang bisa menjadi ketua OSIS tergantung pada siapa yang cukup beruntung berada pada tempat tersebut. 16 b Membuat orang melakukan sesuatu dengan benar tergantung pada kemampuannya, tidak ada hubungannya dengan kemujuran. a Sebagian besar dari kita adalah korban kemajuan zaman yang tidak dapat kita kendalikan. 17 b Dengan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat kita dapat mengendalikan kejadian-kajadian di sekitar kita. a Kita sering tidak menyadari bahwa kehidupan ditentukan oleh semacam keberuntungan. 18 b Tidak ada sesuatu hal yang disebut “keberuntungan”. a Kita harus berani mengakui kesalahan yang kita perbuat. 19 b Hal yang paling baik adalah menutupi semua kesalahan yang kita perbuat. a Tidaklah mudah untuk mengetahui apakah orang betul-betul menyukai saya. 20 b Seberapa baik perbuata saya kepada orang lain, menentukan seberapa banyak teman saya. a Seiring berjalannya waktu, hal-hal buruk dan baik akan seimbang. 21 b Sebagian besar kegagalan saya adalah akibat dari ketidak-mampuan, ketidak-tahuan, kemalasan ataupun ketiga-tiganya. a Dengan usaha yang sungguh-sungguh, ketidak-jujuran bisa dihindarkan. 22 b Saya tidak dapat menghapus praktek-praktek ketidak-jujuran yang terjadi. a Sya kurang dapat memahami bagaimana guru memberikan penilaian. 23 b Terdapat kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dengan nilai yang saya peroleh. a Ketua OSIS mengharapkan anggotanya untuk memutuskan sendiri apa yang harus mereka kerjakan. 24 b Ketua OSIS membuat sesuatu yang jelas bagi angotanya akan apa yang harus mereka kerjakan. a Bagaimanapun kerasnya saya belajar, hanya ajakan mempunyai sedikit pengaruh terhadap hasil ujian akhir. 25 b Saa tidak percaya akan adanya kemujuran atau kegberuntungan yang saya peroleh dalam hasil ujian akhir. a Saya akan mempunyai banyak teman jika saya ramah dengan orang lain. 26 b Percuma membuat orang lain senang, kalau mereka menyukai saa mereka akan tetap menyikai saa walaupun saya tidak berusaha. a Saya akan menyukai kegiatan-kegaitan yang menekankan kerja keras dan disiplin. 27 b Kekompakan kelompok belajaar saya menentukan prestasi yang akan dicapai. a Apa yang terjadi pada diri saya adalah akibat dari apa yang telah saya lakukan. 28 b Kadang saya merasa bahwa saya tidak mempunyai control atas arah hidup saya. a Seringkali saya tidak memahami mengapa guru bertindak sesuai kehendak dan kepentingan mereka sendiri. 29 b Secara pribadi saya ikut bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

BAGIAN III KULTUR KELUARGA

No Pernyataan Pendapat 1. Dalam keluarga saya, orang tua menetapkan aturan-aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. STS TS S SS 2. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga yang dari segi umur lebih muda diharuskan menaruh hormat kepada yang lebih tua. STS TS S SS 3. Orang tua saya adalah orang yang mengendalikan kehidupan setiap STS TS S SS anggota keluarga baik dari aspek ekonomi maupun sosial. 4. Setiap orang dalam keluarga saya benar-benar merasa gembira dan nyaman saat berkumpul bersama-sama dengan orang tua di rumah. STS TS S SS 5. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diberikan kebebasan untuk berpendapat meskipun berbeda dengan yang lainnya. STS TS S SS 6. Dalam keluarga saya, setiap anggota keluarga diharuskan untuk saling mengerti satu sama lain khususnya dalam menggunakan harta yang dimiliki misalnya:kendaraan. STS TS S SS 7. Dalam keluarga saya, orang tua melarang anaknya untuk sekolah sambil bekerja meskipun hal tersebut dimaksudkan hanya untuk sekedar menambah uang saku. STS TS S SS 8. Dalam keluarga saya, setia anggota keluarga diwajibkan untuk datang dalam perayaanpesta yang diselenggaraakan oleh keluarga ataupun oleh kerabat dekat. STS TS S SS 9. Saat ada anggota keluarga yang pulang kerumah, saya tidak merasa nyaman jika belum berjumpa dan berkomunikasi dengan mereka. STS TS S SS 10. Jika saya melanggar aturan yang dibuat oleh orang tua, perasaan bersalah lebih dominan dibandingkan perasaan malu. STS TS S SS 11. Saya akan merasa kehilangan muka dalam keluarga pada saat saya melanggar aturannorma masyarakat. STS TS S SS 12. Dalam keluarga saya, Bapak lebih dominan dalam menetapkan aturan- aturan tentang hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dibandingkan Ibu. STS TS S SS 13. Dalam keluarga, orang tua lebih menaruh perhatian pada anggota keluarga yang lebih mandiri, lebih cerdas, dll daripada kepada anggota yang lain. STS TS S SS 14. Dalam keluarga, anggota keluarga baik laki-laki maupun perempuan memiliki cita-cita masa depan yang tinggi misal: bekerja dengan penghasilan yang besar. STS TS S SS 15. Dalam berhubungan dengan anggota keluarga yang lain, orang tua saya tidak menghendaki adanya perbedaan-perbedaan yang ditampakkan di antara mereka misal: kaya vs miskin, sudah bekerja vs tidak bekerja, dll STS TS S SS 16. Dalam keluarga saya, ketidakpastian dalam pendapatanpenghasilan keluarga dianggap sebagai hal yang tidak mencemaskan. STS TS S SS 17. Setiap anggota dalam keluarga saya akan merasa gelisahtidak nyamanjika salah satu anggota keluarga sedang menghadapi situasi yang beresiko misal: sakit, kecelakaan. STS TS S SS 18. Dalam keluarga saya, aturan-aturan tentang hal baik-buruk diterapkan secara ketat. STS TS S SS

BAGIAN IV KULTUR SEKOLAH

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh jenis kelamin locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 276

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318