Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Variabel Penelitian dan Pengukurannya

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian verificative research dengan metode explanatory survey. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu Mardalis, 1990:26. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan kejelasan atas pengaruh variabel locus of control, kultur keluarga dan kultur sekolah terhadap hubungan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP-SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari- Mei 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Swasta dan SMP Negeri kelas IX yang ada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Objek Penelitian: Objek penelitian ini adalah locus of control, kultur keluarga, kultur sekolah, kecerdasan emosional, dan prestasi belajar.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel locus of control Locus of control merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan diri individu atas penentu hidupnya. Dimensi locus of control meliputi locus of control internal dan locus of control eksternal. Dimensi locus of control didasarkan pendapat dari Rotter yang terdiri dari status-recognition, dominance, independence, protection-dependency, love and affection, dan physical comfort. Berikut disajikan tabel operasionalnya lampiran 1: Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel Locus of Control Dimensi Indikator No. Item 1. Status-recognition pengakuan status. a. Kebutuhan untuk dihargai. b. Ingin dianggap kompeten. c. Kesuksesan dalam berkarya. 4,5,10,14 , 23 2. Dominance dominasi. a. Kebutuhan untuk mengontrol aktivitas orang lain. b. Kebutuhan untuk berkuasa. 3,12,17, 22,24 3. Independence ketidaktergantung an. a. Keyakinan diri. b. Tergantung pada diri sendiriusaha sendiri. 8,9,11, 13,15,18, 21,25,28 4. Protection- dependency perlindungan- ketergantungan. a. Penghindaran terhadap frustasi dengan mencari perlindungan dan keamanan b. Ketergantungan pada orang lain. 1,2,6,7, 19,29 5. Love and affection cinta dan kasih a. Kebutuhan untuk dicintai orang lain 20,26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sayang. b. Kehangatan, perhatian, cinta dan kasih sayang. 6. Physical comfot kenyamanan fisik. a. Kebutuhan akan kepuasan fisik menghindari sakit, mencari kesenangan jasmani. 27 Pengukuran locus of control yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari instrumen yang pernah digunakan Indriantoro 1993 yang bersumber pada penelitian Rotter 1966. Pada penelitian ini, item pertanyaan yang mengukur locus of control terdiri dari 29 pertanyaan. Instrumen dibuat dalam bentuk format pilihan, yaitu pernyataan internal berpasangan dengan pernyataan eksternal. Nilai atau skor nol 0 diberikan untuk pernyataan eksternal yang dipilih, dan skor satu 1 untuk pernyataan internal yang dipilih. Jika total skor locus of control responden tinggi, maka responden tersebut cenderung memiliki internal locus of control, dan sebaliknya jika skor total locus of control resonden rendah, maka responden tersebut cenderung memiliki eksternal locus of control. Pengukuran locus of control pada penelitian didasarkan pada skala nominal. Skor 1= locus of control internal, sedangkan skor 0= locus of control eksternal. 2. Variabel kultur keluarga Kultur keluarga adalah suatu nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakatkeluarga yang merupakan hasil kajianpengalaman yang berlangsung turun temurun. nilai- nilai tersebut terlihat dari adanya pola pikir, sikap, rasa ataupun reaksi atas sesuatu yang terjadi. Kultur keluarga mempunyai beberapa dimensi, yaitu: power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity dan uncertainty avoidance. Masing- masing dimensi dijabarkan dalam bentuk indikator. Selanjutnya setiap indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan. Berikut ini disajikan tabel operasionalnya lampiran 1: Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Kultur Keluarga N o Dimensi Indikator No. Item 1 Power distance a. Ketaatan pada norma dalam keluarga. b. Penghormatan pada orang tua dan orang yang lebih tua sebagai dasar kebaikan. c. Otoritas orang tua berpengaruh terus- menerus sepanjang hidup. d. Ketergantungan. 1 2 3 4 2 Collectivism vs individualism a. Demokrasi dalam keluarga. b. Kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya bersama. c. Mampu mengelola keuangan d. Upacara keagamaan tidak boleh dilupakan. e. Keluarga menjadi tempat bersatunya keluarga. f. Perasaan bersalah jika melanggar peraturan. 5 6 7 8 9 10,11 3 Femininity vs masculinity a. Relasi orang tua dan anak ada jarak. b. Perbedaan peran orang tua. c. Peran wanita lebih rendah dari pria. d. Belajar bersama menjadi rendah hati. 12 13 14 15 4 Uncertainty avoidance a. Toleransi terhadap situasi yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif. b. Keluarga menjadi tempat belajar. c. Kepemilikan aturan. 16 17 18 Pengukuran variabel kultur keluarga didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang ditanyakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 3. Variabel Kultur Sekolah Kultur sekolah adalah suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya kualitas kehidupan sekolah. Kultur sekolah mempunyai beberapa dimensi, yaitu: power distance, collectivism vs individualism, femininity vs masculinity dan uncertainty avoidance. Masing- masing dimensi dijabarkan dalam bentuk indikator yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan. Berikut ini disajikan tabel operasionalnya lampiran 1: Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel Kultur Sekolah No Demensi Indikator No. Item 1 Power distance a. Perlakuan guru terhadap proses pembelajaran b. Proses pembelajaran terpusat pada siswa c. Kesempatan bertanya d. Kebebasan menyampaikan kritik e. Komunikasi dua arah di kelas f. Peran orang tua di sekolah g. Aturan dan norma di sekolah h. Pengembangan kemampuan dan bakat i. Orang tua diuntungkan dengan proses pembelajaran sekolah. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 Collectivism vs individualism a. Kebebasan mengungkapkan pendapat b. Penyelesaian tugas dari guru c. Tingkat peerimaan diri oleh orang lain d. Sikap positif dalam mengerjakan tugas e. Tujuan berprestasi. 10 11 12 13 14 3 Femininity Vs Masculinity a. Suasana kompetisi kelas b. Berorientasi pada prestasi c. Tujuan berprestasi. 15 16 17 4 Uncertainty avoidance a. Tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru b. Kejelasan guru dalam menerangkan c. Kedekatan hubungan antara guru, siswa dan orang tua. 18 19 20 Pengukuran variabel kultur sekolah didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikatornya dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 4. Variabel Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Dimensi kecerdasan emosional meliputi: 1 kesadaran diri, 2 pengaturan diri, 3 motivasi, 4 empati, dan 5 keterampilan sosial. Masing- masing dimensi dibagi menjadi beberapa indikator. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya lampiran 1: Tabel 3.4 Tabel Operasional Variabel Kecerdasan Emosional No. Item No Dimensi Indikator Positif Negatif 1. Kesadaran diri a. Pengenalan emosi diri. b. Mampu mengetahui kekuatan diri. c. Mampu mengetahui keterbatasan diri. d. Yakin pada kemampuan sendiri dan adanya harga diri. 1 3 4 5,6 2 2. Pengaturan diri a. Pengelolaan emosi dan dorongan negatif. b. Menjunjung tinggi norma kejujuran dan integritas. c. Pertanggungjawaban atas kinerja pribadi. d. Mampu menesuaikan diri terhadap perubahan. e. Penerimaan terhadap ide-ide serta informasi baru. 7 8 9 11 12 10 3. Motivasi a. Mampu mendorong diri sendiri untuk menjadi lebih baik. b. Penyesuaian diri dengan suasana kelompokorganisasi. c. Persiapan dalam memanfaatkan kesempatan. d. Kegigihan dalam perjuangan walaupun terjadi kegagalan dan hambatan. 13 14 15 16 4. Empati a. Paham pada perasaan orang lain. b. Tanggap terhadap kebutuhan orang lain. c. Pengertian pada perasaan orang lain. d. Kesiapsediaan melayani. e. Mampu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan orang lain. 17 18 19 20 21 5. Keterampilan sosial a. Mampu untuk melakukan persuasi. b. Pengiriman pesan yang jelas dan meyakinkan. 22 23 c. Mampu membangkitkan inspirasi, memandu kelompok dan orang lain. d. Mampu malakukan perubahan dan mengelolanya. e. Mampu melakukan negosiasi dan pemecahan silang pendapat. f. Mampu menciptakan sinergi dalam kelompok untuk mencapai tujuan. g. Mampu bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama. h. Mampu menumbuhkan hubungan sebagai alat. 24 25 26 27 28,29 30 Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert, yaitu sangat setuju SS=4; setuju S=3; tidak setuju TS=2; dan sangat tidak setuju STS=1. 5. Variabel prestasi belajar Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilaiangka hasil tes yang diberikan oleh guru. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi- informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk raport yang diterima siswa pada akhir semester. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membuat rata- rata nilai raport masing- masing siswa dari kelas 1 dan 2 yang didapat dari sekolah.

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh jenis kelamin locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 276

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318