Identitas Responden Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

BAGIAN I Identitas Responden

1. Nama : 2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Sekolah di : 4. Kelassemester : 5. Pekerjaan orang tua Bapak : Ibu : Coret yang tidak perlu BAGIAN II LOCUS OF CONTROL No Pernyataan a Saya merasa tertekan jika menerima hukuman telalu banyak. 1 b Saya mengalami kesulitan jika orang tua terlalu memanjakan saya. a Ketidakberuntungan saya merupakan nasib atau suratan takdir. 2 b Ketidakberuntungan saya diakibatkan oleh kesalahan yang saya buat. a Salah satu alasan terjadinya perselisihan dikarenakan kita tidak mau memahami orang lain. 3 b Dalam kehidupan bersama akan selalu terjadi perselisihan meskipun kita berusaha keras untuk mencegahnya. a Sepanjang hidup, saya pasti mendapatkan penghargaan yang layak. 4 b Walaupun saya sudah bekerja keras, seringkali saya tidak dihargai orang lain. a Menurut pendapat saya, guru selalu bertindak adil. 5 b Saa menyadari bahwa nilai yang saya capai merupakan hasil kerja keras saya. a Tanpa dapat menguasai diri, saya tidak dapat menjadi pemimpin yang benar. 6 b Orang cakap yang gagal menjadi pemimpin adalah orang yang tidak mampu memanfaatkan peluang. a Meskipun saya berusaha keras dalam menjalin hubungan, beberapa orang tetap tidak menyukai saya. 7 b Orang yang tidak dapat menjadikan orang lain senang dengan dirinya berarti tidak tahu bagaimana hidup bersama dengan orang lain. a Faktor keluarga berperan penting dalam pembentukan pribadi saya. 8 b Berdasarkan pengalaman hidup, saya dapat menentukan apa yang saya inginkan. a Berdasarkan pengalaman saya, satiap saya mendapatkan firasat tentang sesuatu pasti akan terjadi. 9 b Nasib atau suratan takdir tidak akan mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan. a Jika saya belajar dengan sungguh-sungguh, maka saya dapat mengerjakan tes dengan jujur. 10 b Banyak soal yang tidak saling berhubungan, sehingga saya merasa sia-sia untuk belajar. a Kesuksesan adalah hasil dari kerja keras. 11 b Mendapatkan pekerjaan yang baik tergantung pada waktu dan tempat yang tepat. a Pendapat siswa bisa mempengaruhi guru atau kepala sekolah dalam proses pembelajaran. 12 b Pengelolaan sekolah hanya dapat dijalankan oleh sebagian orang, sedangkan warga sekolah lain tidak dapat melakukannya. a Ketika saya membuat rencana, saya yakin bahwa orang bisa melakukannya. 13 b Tidaklah bijaksana membuat perencanaan yang terlalu jauh, karena hal tersebut sia-sia. 14 a Ada orang-orang tertentu yang sama sekali tidak baik. b Ada sesuatu yang baik pada diri setiap orang. a Apa yang saya dapatkan tidak ada hubungannya dengan keberuntungan. 15 b Seringkali saya melempar koin dalam memutuskan sesuatu. a Siapa yang bisa menjadi ketua OSIS tergantung pada siapa yang cukup beruntung berada pada tempat tersebut. 16 b Membuat orang melakukan sesuatu dengan benar tergantung pada kemampuannya, tidak ada hubungannya dengan kemujuran. a Sebagian besar dari kita adalah korban kemajuan zaman yang tidak dapat kita kendalikan. 17 b Dengan berperan aktif dalam kehidupan masyarakat kita dapat mengendalikan kejadian-kajadian di sekitar kita. a Kita sering tidak menyadari bahwa kehidupan ditentukan oleh semacam keberuntungan. 18 b Tidak ada sesuatu hal yang disebut “keberuntungan”. a Kita harus berani mengakui kesalahan yang kita perbuat. 19 b Hal yang paling baik adalah menutupi semua kesalahan yang kita perbuat. a Tidaklah mudah untuk mengetahui apakah orang betul-betul menyukai saya. 20 b Seberapa baik perbuata saya kepada orang lain, menentukan seberapa banyak teman saya. a Seiring berjalannya waktu, hal-hal buruk dan baik akan seimbang. 21 b Sebagian besar kegagalan saya adalah akibat dari ketidak-mampuan, ketidak-tahuan, kemalasan ataupun ketiga-tiganya. a Dengan usaha yang sungguh-sungguh, ketidak-jujuran bisa dihindarkan. 22 b Saya tidak dapat menghapus praktek-praktek ketidak-jujuran yang terjadi. a Sya kurang dapat memahami bagaimana guru memberikan penilaian. 23 b Terdapat kaitan langsung antara seberapa keras saya belajar dengan nilai yang saya peroleh. a Ketua OSIS mengharapkan anggotanya untuk memutuskan sendiri apa yang harus mereka kerjakan. 24 b Ketua OSIS membuat sesuatu yang jelas bagi angotanya akan apa yang harus mereka kerjakan. a Bagaimanapun kerasnya saya belajar, hanya ajakan mempunyai sedikit pengaruh terhadap hasil ujian akhir. 25 b Saa tidak percaya akan adanya kemujuran atau kegberuntungan yang saya peroleh dalam hasil ujian akhir. a Saya akan mempunyai banyak teman jika saya ramah dengan orang lain. 26 b Percuma membuat orang lain senang, kalau mereka menyukai saa mereka akan tetap menyikai saa walaupun saya tidak berusaha. a Saya akan menyukai kegiatan-kegaitan yang menekankan kerja keras dan disiplin. 27 b Kekompakan kelompok belajaar saya menentukan prestasi yang akan dicapai. a Apa yang terjadi pada diri saya adalah akibat dari apa yang telah saya lakukan. 28 b Kadang saya merasa bahwa saya tidak mempunyai control atas arah hidup saya. a Seringkali saya tidak memahami mengapa guru bertindak sesuai kehendak dan kepentingan mereka sendiri. 29 b Secara pribadi saya ikut bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

BAGIAN III KULTUR KELUARGA

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta.

0 0 320

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo.

0 1 294

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh jenis kelamin locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 276

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta - USD Repository

0 0 263

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 0 292

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul, Yogyakarta - USD Repository

0 1 280

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar : survei pada siswa-siswi kelas 3 SMP Negeri dan swasta di Kota Madya Yogyakarta - USD Repository

0 0 318