Tujuan pendidikan menurut para pakar

pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya H.Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001:98 . Masing-masing negara mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang lain. Demikian juga masing-masing orang mempunyai bermacam-macam tujuan pendidikan, yaitu melihat kepada cita-cita, kebutuhan dan keinginan H.Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001:98.

4. Tujuan pendidikan menurut para pakar

Tujuan pendidikan menurut beberapa tokoh dapat dijelaskan sebagai berikut H.Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001:133 : a. Socrates Tujuan pendidikan adalah mengembangkan daya pikir sehingga memungkinkan orang untuk mengerti pokok-pokok kesusilaan. b. John Milton Tujuan pendidikan adalah persiapan untuk kehidupan yang sebenarnya di dunia nyata ini. c. Jean Jacques Rousseau Tujuan pendidikan adalah mengembangkan pembawaan anak itu menurut alamnya. d. John Locke Tujuan akhir pendidikan adalah pembentukan watak, perkembangan manusia sebagai kebulatan moral, jasmani dan mental. e. Aritoteles Tujuan pendidikan adalah membuat kehidupan rasional. Individu bersama-sama dengan orang-orang lain hendaknya tingkah lakunya selalu dipimpin oleh akal. Dalam penelitian ini yang dimaksud pendidikan adalah pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dan dengan pendidikan tersebut dapat ditingkatkan kemampuan, kecerdasan, ketrampilan, dan pengetahuannya. Berkaitan dengan sikap, telah diungkapkan oleh Aristoteles bahwa pendidikan membuat kehidupan rasional. Individu bersama- sama dengan orang-orang lain hendaknya tingkah lakunya selalu dipimpin oleh akal. Dari pengertian tersebut jelas bahwa pendidikan dapat membentuk sikap tertentu seseorang melalui nilai-nilai yang diterimanya.

D. SIKAP Attitude 1. Pengertian Sikap

Telah banyak definisi sikap yang telah dikemukakan oleh para ahli. Dari kesemuanya itu dapat dimasukkan ke dalam salah satu di antara tiga kerangka pemikiran Saifuddin Azwar,1988:3. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone beliau ini perintis di bidang pengukuran sikap dan Charles Osgood. Menurut mereka sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau memihak ataupun perasaan tidak mendukung objek tersebut Berkowitz. Ahli lain seperti Gordon Allport beliau terkenal di bidang psikologi sosial dan psikologi kepribadian, mempunyai konsepsi tentang sikap yang lebih kompleks. Menurut Allport, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara- cara tertentu. Pengertian ini mengandung kecenderungan potensial untuk bereaksi apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada teori kognitif. Menurut kelompok ini, suatu sikap merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif, yang berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Pembentukan sikap seringkali tidak disadari oleh orang yang bersangkutan, akan tetapi sikap bersifat dinamis dan terbuka terhadap kemungkinan perubahan dikarenakan interaksi seseorang dengan lingkungan di sekitarnya. Sikap hanya akan ada artinya bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditampakkan dalam bentuk pernyataan perilaku, baik perilaku lisan maupun perilaku perbuatan. Kondisi lingkungan dan situasi di suatu saat dan di suatu tempat tidak disangsikan lagi pengaruhnya terhadap pernyataan sikap seseorang sehingga apa yang dinyatakan seseorang sebagai sikapnya secara terbuka tidak selalu sesuai dengan sikap hatinya yang sesungguhnya. Sikap dikatakan sebagai respon. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individu. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu disadari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk-positif atau negative-menyenangkan atau tidak menyenangkan-suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia adalah sifat diferensialnya. Artinya suatu stimulus yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk reaksi yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu reaksi yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya stimulus yang serupa. Karena itulah, kemudian disadari bahwa perilaku manusia tidak dapat diprediksi atau diramalkan dengan kepastian yang tinggi. Selalu ada bagian perilaku yang tak dapat diperkirakan terjadinya. Faktor yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus yang diterimanya yaitu berbagai faktor penting seperti hakikat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI stimulus itu sendiri, latar belakang pengalaman idividu, motivasi, dan sebagainya, adalah sikap individu ikut memegang peranan penting dalam menentukan bagaimanakah reaksi seseorang terhadap lingkungan. Pada gilirannya, lingkunganm secara timbal balik akan mempengaruhi perilaku. Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap. Dengan berbagai faktor di dalam maupun di luar diri individu akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampakkan oleh seseorang.

2. Karakteristik Sikap

Dokumen yang terkait

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam Terhadap Pengembangan usaha Mikro dan Kecil di Kota Padangsidimpuan.

30 148 79

Analisis Pengaruh Kredit Perbankan, Lama Usaha Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Omset Pengusaha Kecil Rotan Di Kecamatan Medan Barat Medan

0 16 96

Tinjauan Hukum Terhadap Pemberian Kredit Kepada Pengusaha Kecil Dan Koperasi Di Pertamina UPPDN I Medan

0 17 129

Sintesis Kebijakan Pengembangan Pengusaha Kecil dan Koperasi

0 5 5

Profil Kewirausahaan Pengusaha Kecil Batik, Resiko Usaha dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Pengusaha dalam Mengambil Resiko

1 33 195

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 4 13

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 2 12

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PENGUSAHA KECIL ANALISIS PEMBERIAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PENGUSAHA KECIL (Survey Pada Nasabah PD. BPR- BKK se-Kabupaten Rembang).

0 1 14

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kecil Koperasi Simpan Pinjam Putri Manunggal Kecamatan Pulokarto di Kabuapten Sukoharjo.

0 11 14

Pengaruh motivasi usaha, jiwa kewirausahaan dan tingkat pendidikan terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam : studi kasus pada pengusaha kecil di Koperasi Kredit ``Karsani`` Minggir Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 3 193