4. Nilai – nilai hakiki kewirausahaan
Dari beberapa ciri kewirausahaan di atas, ada beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
a. Percaya diri self-confidence Dalam praktik sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap
dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Menurut Zimmerer,
seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
Suryana,2000:15. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif, dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan,
ketekunan, kegairahan, dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Keberanian yang tinggi dalam mengambil risiko dan perhitungan yang matang yang dibarengi dengan optimisme harus
disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan keberanian mengambil risiko dalam menghadapi suatu
tantangan dipengaruhi oleh keperayaan diri. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan sendiri. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, relatif lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu
bantuan orang lain. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Menurut Yuyun Wirasasmita, wirausaha
yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri Suryana,2000:16.
b. Berorintasi pada tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil,
adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk
memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan
menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun, dan
pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berfikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi
Suryana,2000:16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Keberanian mengambil risiko Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulaiberinisiatif.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan
ketimbang usaha yang kurang menantang. Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Situasi risiko yang kecil dan situasi yang tinggi dihindari karena
sumber kepuasan tidak mungkin didapat pada masing-masing situasi tersebut. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah
karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.
Keberanian menanggung risiko tergantung pada:1 daya tarik setiap alternatif; 2 Persediaan untuk rugi; 3 kemungkinan
relatif untk sukses atau gagal. Sedangkan kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh: 1 Keyakinan diri; 2
kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan; 3 kemampuan
untuk menilai situasi risiko secara realistis Suryana,2000:16. Pada paragraf di atas dikemukakan, bahwa pengambil
risiko berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar keyakinan orang tersebut akan kesanggupan untuk
mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk mencoba apa yang menurut orang lain
sebagai risiko Meredith. Jadi, pengambil risiko lebih menyukai tantangan dan peluang. Oleh sebab itu, pengambil risiko ditemukan
pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan Suryana,2000:17.
d. Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol. Ia selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan
merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. e. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia
memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi
pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang
sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang Suryana,2000:17.
f. Keorisinilan: kreativitas dan keinovasian Menurut Yuyun Wirasasmita, nilai inovatif, kreatif dan
fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin
dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik Suryana,2000:18. Ciri-cirinya, adalah:
1 Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
2 Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya. 3 Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan
perbedaan. Menurut Hardvard’s Theodore Levitt mengemukakan
definisi keinovasian dan kreativitas lebih mengarah pada konsep berfikir dan bertindak yang baru. Menurut Levitt, kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru. Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak
sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara- cara baru.
Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian, yaitu :
1 Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada. 2 Hasil kerja sama masa kini untuk memperbaiki masa lalu
dengan cara yang baru. 3 Menghilangkan sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang lebih
sederhana dan lebih baik.
C. TINGKAT PENDIDIKAN 1. Pengertian pendidikan paedagogie
Secara etimologis paedagogie berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN” diterjemahkan
membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak H.Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001:69.
Secara definitif pendidikan paedagogie diartikan oleh para tokoh pendidikan, sebagai berikut H.Abu Ahmadi dan Nur
Uhbiyati, 2001:69: a. John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional sesama manusia.
b. SA.Bratanata dkk Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung
maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya.
c. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada
masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
d. GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
2. Jenis-jenis pendidikan