PROSES MOTIVASI
Pencapaian tujuan atau frustasi
Mencari tujuan untuk kepuasan kebutuhan
Kebutuhan Manusia
Usaha untuk mencapai
tujuan Pemahaman tujuan untuk
kepuasan kebutuhan Sumber: Ramon.J.Aldag dan Timothy M.Stearns, Management,South-
Western Publishing.Co Cincinnati,Ohio,1987.
2. Teori Motivasi a. Teori Maslow
Dalam hubungannya dengan motivasi kerja Maslow memperkenalkan hirarki kebutuhan pada tahun 1943 dalam artikelnya
A theory of human motivation. Maslow berpendapat bahwa orang memiliki kebutuhan yang mereka perjuangkan untuk dipenuhi, bahwa
kebutuhan mereka kompleks, dan bahwa kebutuhan mereka terus- menerus berubah. Maslow juga mengemukakan suatu hipotesa bahwa
manusia memiliki 5 bentuk kebutuhan yang disusun secara hirarki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kebutuhan fisiologis sebagai dasarnya dan perwujudan pribadi sebagai puncaknya.
Maslow merasa bahwa setelah kebutuhan pada tingkat khusus dalam hirarki tersebut telah terpenuhi, mereka akan kehilangan
kepentingan, sementara kebutuhan pada tingkat selanjutnya yang lebih tinggi akan menjadi yang paling penting. Menurut A. H. Maslow pada
umumnya terdapat lima hirarki kebutuhan manusia Usmara, 2006:18 yaitu :
HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW
Kebutuhan fisiologis Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan akan kasih sayang Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan Aktualisasi diri
Hirarki itu terbagi dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri sebagai berikut:
1 Kebutuhan fisiologis Merupakan kebutuhan paling mendesak dari kebutuhan-
kebutuhan lainnya. Mempunyai arti bahwa dalam diri manusia yang tidak memiliki apapun dalam kehidupannya, kemungkinan
besar motivasi utamanya adalah kebutuhan fisiologis dan bukan kebutuhan lainnya. Kebutuhan fisiologis apabila telah terpenuhi
akan tetap ada sebagai pengatur perilaku. Jika kebutuhan akan rasa lapar telah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan menjadi tidak
penting dalam dinamika individu. Kebutuhan ini meliputi makanan, minuman, seks, dan tidur Usmara, 2006:19.
2 Kebutuhan akan rasa aman Jika kebutuhan-kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka
selanjutnya muncul serangkaian kebutuhan baru yang bisa dikategorikan sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman.
Menurut Maslow kelompok masyarakat yang damai, teratur, dan baik secara umum mampu membuat para anggotanya merasa
cukup aman dari penyerangan, pembunuhan, penindasan dan sebagainya. Seseorang yang sudah merasa aman sebagai tidak lagi
merasa terancam Usmara, 2006:20. 3 Kebutuhan akan kasih sayang
Jika kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah bisa dipenuhi, maka muncul kebutuhan akan kasih
sayang dan kebutuhan mengasihi. Maslow dalam hal ini memberikan tekanan bahwa kasih sayang tidak sama dengan
seksualitas. Hal lain yang tidak boleh diabaikan disini adalah adanya fakta bahwa kebutuhan akan rasa sayang melibatkan bentuk
kasih sayang yang memberi dan menerima Usmara, 2006:21. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Kebutuhan akan penghargaan Istilah penghargaan diri yang memiliki dasar stabil berarti
hal tersebut didasarkan pada hasil pencapaian kemampuan dan penghargaan dari orang lain. Pemuasan atas kebutuhan akan
penghargaan diri mengarah pada perasaan kepercayaan diri, perasaan memiliki nilai, kekuatan, dan kecukupan serta perasaan
berguna dan diperlakukan oleh lingkungannya, namun bila pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan ini terlambat maka akan
muncul sikap rendah diri, sikap lemah, tidak berdaya Usmara, 2006:21.
5 Kebutuhan akan aktualisasi diri Sekalipun semua kebutuhan di atas dipenuhi, individu
mungkin sering merasakan ketidakpuasan atau kegelisahan yang muncul dan berkembang, kecuali jika individu yang bersangkutan
melakukan apa yang sesuai dengan dirinya. Apa yang ingin diwujudkan oleh seseorang maka ia harus mewujudkannya.
Kebutuhan ini menurut Maslow bisa disebut sebagai aktualisasi diri. Istilah ini mengacu pada kebutuhan akan pemenuhan diri atau
dengan kata lain kecenderungan bagi seseorang untuk mengaktualisasikan potensi apa yang dimilikinya Usmara,
2006:22. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Teori Equity Teori keadilan
Teori ini dirumuskan sebagai berikut: M = F Eq OW
Keterangan M
= Motivasi Eq
= Equity, keadilan yang diterapkan pada pekerjaan lain. O
= Outcome, hasil apa yang diberikan orang lain. W
= Wages, gaji yang diterima orang lain.
Teori ini menjelaskan bahwa motivasi merupakan fungsi dari keadilan yang didasarkan hasil output dan wages pendapatan.
Keadilan yang sederhana adalah menerima pendapatan sesuai dengan usahanya. Jika bekerja keras, pendapatannya tinggi. Sebaliknya, jika
bekerja malas, pendapatannya rendah. Tidak adil jika orang yang rajin dengan malas disamakan pendapatannya. Menurut teori ini, seseorang
akan termotivasi bekerja jika ia menikmati rasa keadilan. Prestasi yang akan dipersembahkan tergantung pada persepsinya kepada apa yang
diberikan dan diterima orang lain.
c. Teori David Mc Clelland
Model Mc Cleland’s sangat menekankan perhatian terhadap prestasi achievement. Kebutuhan yang penting, yaitu: achievement.
Artinya adalah adanya keinginan untuk mencapai tujuan lebih baik daripada sebelumnya pencapaian prestasi.
Orang yang dalam hatinya ada perasaan menggebu-gebu untuk meraih prestasi terbaik, akan sangat bergairah dan termotivasi dalam
melaksanakan pekerjaan dan tugasnya. Sebaliknya orang yang tidak ada niat yang kuat untuk meraih prestasi, akan ketinggalan jauh
dibandingkan dengan orang yang termotivasi. Hal ini dapat dicapai dengan cara: Merumuskan tujuan, mendapatkan umpan balik,
memberikan tanggung jawab pribadi, bekerja keras, affiliation, bekerja sama dengan orang lain, membuat kawan di tempat kerja, sosialisasi,
power, kepribadian, pengalaman kerja, dan tipe organisasi ishak arep dan hendri tanjung, 2002:30.
d. Teori Frederich Herzberg
Di sini oleh Fedrick Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah Two-Factor View. Menurut dia, kepuasan manusia terdiri atas dua hal,
yaitu puas dan tidak puas. Selanjutnya Pittsburgh melakukan studi
yang kemudian melahirkan teori Two Factor, yaitu: Motivator. Di sini
ada kepuasan kerja atau perasaan positif. Menurut teori ini kita harus menciptakan dan meningkatkan factor motivator dan mengurangi
faktor hygiene. Untuk meningkatkan motivasi, maka manajer harus menghilangkan ketidakpuasan dan memberikan peluang untuk
pencapaian prestasi, peningkatan dan tanggung jawab Ishak Arep dan Hendri Tanjung, 2002:28.
Dari pengertian-pengertian mengenai motivasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah sesuatu atau hal yang
dapat mendorong seseorang dalam hal ini adalah pengusaha kecil dalam pencapaian tujuan usahanya. Kuat rendahnya motivasi pengusaha kecil
dapat menentukan keputusan pengambilan kredit koperasi simpan pinjam guna pencapaian tujuan usahanya.
3. Ciri-ciri Motivasi menurut RH Wiwoho