Hasil Pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi X
3
dari variabel adalah 2,109. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat
derajat hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan. Nilai
signifikansi koefisien regresi X
3
dari interaksi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan
tingkat pendidikan menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini
ρ = 0,032 α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap pengusaha kecil untuk
mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan adalah signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam merupakan sikap suka atau tidak suka pengusaha kecil terhadap
stimulus kredit koperasi simpan pinjam. Sikap pengusaha kecil terhadap kredit koperasi simpan pinjam dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi
motivasi usaha, jiwa kewirausahaan dan tingkat pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi Sikap pengusaha kecil untuk
mengambil kredit koperasi simpan pinjam antara lain tingkat bunga kredit, prosedur kredit dan agunan dari koperasi simpan pinjam.
1. Pembahasan pengaruh motivasi usaha terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif motivasi usaha terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi
simpan pinjam. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
ρ = 0,001 lebih kecil dari nilai alpha
=
α 0,05 . Deskripsi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi
simpan pinjam menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha kecil terkategorikan tinggi 27 orang pengrajin71,1 . Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 94,24, median = 95,50, modus = 97, dan standar deviasi = 5,740. Sikap pengusaha kecil yang
tinggi untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam tampak dalam kemampuan pengusaha kecil untuk menganalisis tingkat bunga kredit
koperasi simpan pinjam yang rendah jika dibandingkan dengan lembaga kredit lainnya dan kemampuan pengusaha kecil untuk menganalisis
prosedur pengambilan kredit yang mudah jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.
Deskripsi motivasi usaha menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha kecil terkategorikan pengusaha dengan tingkat motivasi tinggi
17 orang pengrajin 44,7 . Motivasi usaha yang tinggi tampak dari sikap tanggap menghadapi perubahan pasar yang begitu cepat, selalu
melakukan inovasi-inovasi baru demi kelanjutan usahanya, dan sikap tidak takut gagal pada saat mengalami kerugian.
Angka R square adalah 0,273 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,523 x 0,523 = 0,273. R square bisa disebut koefisien
determinasi, yang dalam hal ini berarti 27,3 dari variasi sikap pengusaha kecil bisa dijelaskan oleh variabel motivasi usaha. Sedangkan
sisanya 100 -27,3 = 72,7 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil
angka R square, semakin lemah hubungan kedua variabel. Dalam hal ini berarti hubungan antara motivasi usaha dengan sikap pengusaha kecil
adalah lemah. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal bahwa ada
pengaruh positif antara motivasi usaha terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam. Kebutuhan akan dana
merupakan salah satu kekurangan yang dialami oleh pengusaha kecil sehingga ia termotivasi untuk mengambil kredit di koperasi simpan
pinjam. Dengan demikian jika motivasi seseorang untuk berusaha tinggi untuk mencapai tujuan usaha maka sikap pengusaha kecil untuk
mengambil kredit koperasi juga tinggi. 2. Pembahasan pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap sikap pengusaha kecil
untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif jiwa
kewirausahaan terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
koperasi simpan pinjam. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistic yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
ρ = 0,040 lebih kecil dari nilai alpha
=
α 0,05 . Deskripsi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi
simpan pinjam menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha kecil terkategorikan tinggi 27 orang pengrajin71,1 . Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 94,24, median = 95,50, modus = 97, dan standar deviasi = 5,740. Sikap pengusaha kecil yang
tinggi untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam tampak dalam kemampuan pengusaha kecil untuk menganalisis tingkat bunga kredit
koperasi simpan pinjam yang rendah jika dibandingkan dengan lembaga kredit lainnya dan kemampuan pengusaha kecil untuk menganalisis
prosedur pengambilan kredit yang mudah jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. 21 orang pengrajin 55,3 terkategorikan
tinggi Deskripsi jiwa kewirausahaan menunjukkan bahwa sebagian besar
pengusaha kecil terkategorikan pengusaha dengan jiwa kewirausahaan tinggi 17 orang pengrajin44,7 . Jiwa kewirausahaan yang tinggi
tampak dari kepercayaan diri akan keberhasilan usahanya, mempunyai tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan, kesediaan tanggung jawab
resiko, waktu dan uang, dan mempunyai kreativitas, fleksibilitas dan inovasi yang tinggi.
Angka R square adalah 0,112 adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,334 x 0,334 = 0,112. R square bisa disebut koefisien
determinasi, yang dalam hal ini berarti 11,2 dari variasi sikap pengusaha kecil bisa dijelaskan oleh variabel jiwa kewirausahaan.
Sedangkan sisanya 100 -11,2 = 88,8 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan
semakin kecil angka R square, semakin lemah hubungan kedua variabel. Dalam hal ini berarti hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan sikap
pengusaha kecil adalah lemah. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal bahwa ada
pengaruh positif antara jiwa kewirausahaan terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam. Pengambilan risiko
berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri. Artinya, semakin besar keyakinan seseorang pada kemampuan sendiri, maka semakin besar
keyakinan orang tersebut akan kesanggupan untuk mempengaruhi hasil dan keputusan, dan semakin besar pula kesediaan seseorang untuk
mencoba apa yang menurut orang lain sebagai risiko Suryana,2000:17. Dengan demikian jika jiwa kewirausahaan seseorang tinggi maka sikap
pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi juga tinggi. 3. Pembahasan pengaruh tingkat pendidikan terhadap sikap pengusaha kecil
untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif tingkat
pendidikan terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
koperasi simpan pinjam. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
ρ = 0,032 lebih kecil dari nilai alpha
=
α 0,05 . Deskripsi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi
simpan pinjam menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha kecil terkategorikan pengusaha kecil dengan tingkat pendidikan tinggi 27 orang
pengrajin71,1 . Hasil penelitian ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 94,24, median = 95,50, modus = 97, dan standar deviasi =
5,740. Sikap pengusaha kecil yang tinggi untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam tampak dalam kemampuan pengusaha kecil untuk
menganalisis tingkat bunga kredit koperasi simpan pinjam yang rendah jika dibandingkan dengan lembaga kredit lainnya dan kemampuan
pengusaha kecil untuk menganalisis prosedur pengambilan kredit yang mudah jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.
Deskripsi tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha kecil terkategorikan pengusaha dengan tingkat pendidikan
tinggi 14 orang pengrajin36,8 . Tingkat pendidikan pengusaha kecil yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh
oleh pengusaha kecil. Pada umumnya orang-orang sependapat bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai oleh seseorang
maka semakin luas wawasan serta pengetahuannya pada suatu bidang tertentu sesuai dengan tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh.
Selain itu juga semakin tinggi tingkat pendidikan pengusaha kecil maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengusaha kecil tersebut akan semakin mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk mengembangkan usahanya. Pengusaha kecil dengan
pendidikan SLTA akan memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang lebih mantap dibandingkan dengan
pengusaha kecil yang berpendidikan SD atau SLTP. Angka R square adalah 0,122 adalah pengkuadratan dari koefisien
korelasi, atau 0,349 x 0,349 = 0,122. R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 12,2 dari variasi sikap
pengusaha kecil bisa dijelaskan oleh variabel motivasi usaha. Sedangkan sisanya 100 -12,2 = 87,8 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. R
square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square, semakin lemah hubungan kedua variabel. Dalam hal ini
berarti hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap pengusaha kecil adalah lemah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal bahwa ada pengaruh positif antara tingkat pendidikan terhadap sikap pengusaha kecil
untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam. Semakin tinggi tingkat pendidikan pengusaha kecil maka pengusaha kecil tersebut akan semakin
mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk mengembangkan usahanya. Pengusaha kecil dengan pendidikan SLTA akan memiliki pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang lebih mantap dibandingkan dengan pengusaha kecil yang berpendidikan SD atau SLTP.
Sikap tanggap menghadapi perubahan pasar yang begitu cepat, selalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan inovasi-inovasi baru demi kelanjutan usahanya, dan sikap tidak takut gagal pada saat mengalami kerugian. Dalam hubungannya dengan
sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam, tingkat pendidikan sangat berpengaruh. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka besar kemungkinan juga bahwa pengusaha kecil akan mengambil kredit di koperasi simpan pinjam. Dengan tingkat pendidikan
yang tinggi, seorang pengusaha kecil mempunyai cara pandang kedepan guna pengembangan usahanya.
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN