65
e. Herbert Spencer
Herbert Spencer adalah seorang bangsawan Inggris yang dilahirkan dari keluarga pembangkang. Spencer menerima pendidikan klasik di
rumahnya dan bekerja sebagai seorang juru gambar, kemudian menjadi editor pada majalah “The Economist”. Pandangan Spencer tentang
masyarakat tampaknya dipengaruhi oleh Revolusi Industri dan ekspansi
ekonomi, dari perspektif teori evolusi Darwin. Teorinya sangat banyak berhubungan dengan tipe evolusi organik, seperti halnya teori Comte
tentang pembagian masyarakat menjadi masyarakat statis dan dinamis. Karya-karya utama Spencer di antaranya: 1 Sosial Statics 1850; 2 First
Principle 1862; dan 3 The Study of Sociology 1873. Perhatian utama Spencer adalah melacak atau menemukan proses
evolusi sosial melalui masyarakat secara historis dan sosiologis. Dalam penerapan prinsip-prinsip evolusi biologis terhadap masyarakat merupakan
sesuatu yang tidak begitu mengejutkan. Dengan demikian, analogi organik yang diterapkan pada masyarakat secara langsung dalam kerangka
evolusi. Memahami evolusi organik seperti ini menjadi penting untuk kontrol yang lebih besar terhadap masyarakat yang mengakibatkan korelasi yang
lebih dekat antara kebutuhan-kebutuhan individual dan masyarakat. Seperti juga Comte, Spencer juga menjelaskan tentang teori organik, evolusi, dan
dasar-dasar teori praktis kemasyarakatan yang didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang tertinggi.
Dalam hal sosiologi, Spencer memandang masyarakat sebagai suatu kesatuan dan perkembangan yang utuh, menggambarkan lebih dari
sejumlah bagiannya dan bukunya subjek yang menghilangkan bagian- bagian itu. Hubungan-hubungannya sama dengan hubungan-hubungan
fungsional dan menopang dalam organisme biologis. Dalam hal ini, Spencer merupakan seorang pelopor dari paham fungsionalis strukturalis
kontemporer.
Evolusi Masyarakat. Di waktu spencer belajar tentang gagasan
Darwin ia bertekad untuk mengenakan prinsip evolusi yang tidak hanya pada bidang biologi, melainkan pada semua bidang pengetahuan lainnya.
Proses evolusi masyarakat berawal dari perorangan bergabung menjadi keluarga, keluarga bergabung menjadi kelompok, kelompok bergabung
66 menjadi desa, desa menjadi kota, kota menjadi Negara, Negara menjadi
perserikatan bangsa-bangsa. Dalam bukunya yang berjudul First Principles 1862 ia mengatakan
bahwa kita harus bertitik tolak dari The low of the persistence of force yaitu perinsip ketahanan kekuatan. Artinya siapa yang kuat dialah yang menang
dalam masyarakat. Teori Spencer mengenai evolusi masyarakat merupakan bagian dari teorinya yang lebih umum mengenai evolusi
seluruh jagat raya. Dalam bukunya Social Statics masyarakat disamakan dengan suatu organisme. Maksud Spencer mengatakan bahwa
masyarakat adalah organisme itu, dalam arti positivistis dan deterministis. Semua gejala sosial diterangkan berdasarkan suatu penentuan oleh hukum
alam. Hukum yang memerintah atas proses pertumbuhan fisik badan manusia, memerintah juga atas proses evolusi sosial.
Menurut Spencer, masyarakat adalah organisme yang berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab
anggotanya, dan dibawah kuasa suatu hukum Latar belakang dari adanya gerak evolusi ini ialah lemahnya semua benda yang serba sama. Misalnya,
dalam keadaan sendirian atau sebagai perorangan saja manusia tidak mungkin bertahan. Maka ia merasa diri didorong dari dalam untuk
bergabung dengan orang lain, supaya dengan berbuat demikian ia akan dapat melengkapi kekurangannya.
Spencer membedakan empat tahap evolusi masyarakat: 1 Tahap penggandaan atau pertambahan Baik tiap-tiap makhluk
individual maupun tiap-tiap orde sosial dalam keseluruhannya selalu bertumbuh dan bertambah.
2 Tahap kompleksifikasi. Salah satu akibat proses pertambahan adalah makin rumitnya struktur organisme yang bersangkutan. Struktur
keorganisasian makin lama makin kompleks. 3 Tahap pembagian atau diferensiasi. Evolusi masyarakat juga
menonjolkan pembagian tugas atau fungsi, yang semakin berbeda- beda. Pembagian kerja menghasilkan pelapisan sosial stratifikasi.
Masyarakat menjadi terbagi kedalam kelas-kelas sosial. 4 Tahap pengintegrasian. Dengan mengingat bahwa proses diferensiasi
mengakibatkan bahaya perpecahan, maka kecenderungan negatif ini
67 perlu dibendung dan diimbangi oleh proses yang mempersatukan.
Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi, yang bersifat alami dan spontan-otomatis. Manusia sendiri tidak perlu
mengambil inisiatif atau berbuat sesuatu untuk mencapai integrasi ini. Sebaiknya ia tinggal pasif saja, supaya hukum evolusi dengan
sendirinya menghasilkan keadaan kerjasama yang seimbang itu. Proses pengintegrasian masyarakat berlangsung seperti halnya
dengan proses pengintegrasian antara anggota-anggota badan fisik Indonesia.
Perbedaan Masyarakat Militan Versi Industrial. Spencer juga
membuat pengelompokan tipe-tipe masyarakat berdasarkan ciri-ciri mereka. Ia membedakan antara dua bentuk kehidupan bersama, yakni
masyarakat militaristis dan masyarakat industri. Dalam masyarakat militaristis orang bersikap agresif, Mereka lebih suka merampas saja
daripada bekerja produktif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kepemimpinan atas tipe masyarakat ini berada di tangan orang yang kuat
dan mahir di bidang peperangan atau pertempuran. Ia mempertahankan kekuasaanya dengan tangan besi, senjata dan melalui takhayul.
Masyarakat industri adalah masyarakat dimana kerja produktif dengan cara damai diutamakan di atas ekspedisi-ekspedisi perang.
Spencer memakai kata “industri” bukan untuk teknologi melainkan dalam
arti kerja sama spontan bebas demi tujuan damai. Ciri-cirinya adalah demokrasi, adanya kontrak kerja yang mengganti sistem budak, liberalisme
dalam hal memilih agama, ada otonomi individu. Spencer berpendapat bahwa evolusi masyarakat industri ada kaitanya dengan sel-sel kelamin
manusia yang sedikit demi sedikit mengalami perubahan dan peningkatan mutu. Menurut hemat spencer, kedua tipe masyarakat bertentangan satu
terhadap yang lain dalam arti bahwa mereka saling menolak. Dengan teori ini Spencer menjadi penyambung lidah zaman yang amat optimisme
terhadap itikad baik individu. Dalam bukunya The Man Versus The State, Spencer menarik beberapa kesimpulan dari tesisnya, bahwa masyarakat
industry harus dilihat sebagai pembebasan manusia dari cengkeraman negara dan agama, yang kedua-duanya bersifat absolutistis.
68
Survival of The Fittest. Pada tahun 1850 Herbert Spencer
mengenalkan Survival of The Fittest dalam buku Sosial Static, dia yakin bahwa kekuatan power hidup manusia adalah sarana untul menghadapi
ujian hidup serta menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan social maupun fisik. Seleksi alam ‘yang kuatlah yang menang’ menjadi prasyaarat
manusia menuju puncak kesempurnaan dan kebahagiaan. Survival of The
Fittest merupakan istilah yang digunakan oleh Spencer untuk menunjuk pada perubahan yang terjadi di dalam dunia sosial. Dalam hal ini ungkapan
tersebut sebenarnya digunakan untuk menunjuk pada proses seleksi alam, akan tetapi Spencer menerima pandangan seleksi alam juga terjadi di
dalam dunia sosial. Spencer menerima pandangan ini karena ia merupakan seorang Darwinis sosial. Jadi ia meyakini pandangan evolusi
bahwa dunia tumbuh semakin baik. Dengan demikian, dunia harus dibiarkan begitu saja; campur tangan pihak luar akan memperburuk situasi
ini. Jadi jika tidak dihambat oleh intervensi eksternal, orang yang kuat akan bertahan hidup dan berkembang biak, sementara yang lemah pada
akhirnya akan punah.
Darwinisme sosial menggambarkan bahwa perubahan dalam
masyarakat berlangsung secara evolusioner lama yang dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak dapat diubah oleh perilaku manusia. Individu menjadi
poros utama perubahan. Meski masyarakat dapat dianalisis secara struktural, namun individu pribadi adalah dasar dari struktur sosial, karena
Spencer memandang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai hakikat manusia secara inkoporatif. Struktur sosial dibangun untuk
memenuhi keperluan anggotanya. Teori Spencer mengedepankan perjuangan hidup dan karenanya sangat cocok dengan perkembangan
kapitalisme, liberalisme, dan individualisme.
6. Penutup