Karl Marx TEORI-TEORI SOSIOLOGI KLASIK

62 tentang metodologi, melainkan karya yang seharusnya dipandang sebagai informasi paling dapat diandalkan perihal apa yang dimaksud Weber dengan verstehen dan perangkat metodologis lainnya. Seperti kita ketahui bahwa fokus Weber pada konteks budaya dan sosio-struktural dari tindakan membawa kita pada pandangan bahwa verstehen adalah alat bagi analisis fenomena sosial level makro.

d. Karl Marx

Dilahirkan pada tanggal 5 Mei 1818 di kota Trier di tepi sungai Rhine, beliau seorang keturunan orang borjuis. Namun, Marx dikenal sebagai penentang kaum borjuis. Buku Karl Marx tentang pertentangan kelas yang terkenal yaitu Das Kapital. Marx adalah motor dari segala perubahan serta kemajuan. Hubungan sosial menurut Marx didasarkan posisi masing-masing terhadap sarana produksi. Teori Dialektika. Suatu pandangan mengenai pertentangan antara tesis dan antitesis titik temunya akan membentuk tesis baru yang bertentangan begitu seterusnya atau pertentangan antara dua kelas yakni kelas yang memiliki dan menguasai alat produksi dan kelas yang tidak memiliki dan menguasai alat produksi, hal ini akan berjalan terus kalau belum terbentuk masyarakat utopia masyarakat sosialis atau komunis. Dinamika Perubahan Sosial. Perubahan masyarakat melalui revolusioner dimulai dari: a Tradisionalproperty: hunting and fishing; b Feodal: tanah sudah mengenal sewa; c Kapitalis: kapital majikan yang menguasai alat-alat produksi dengan buruh di lain pihak; dan d Sosialis: yang mempunyai hak milik adalah negara state. Suatu masa transisi menuju komunis. Pada tahap ini masih ada negara yang mengatur, maka muncul birokrasi rakyat atau diktator ploretariat setelah negara dilebur, maka munculah komunis; e Komunis cita-cita tidak mempunyai kuasa dan yang dikuasai. Masyarakat komunis melihat ini sebagai suatu ideologi yang harus dilaksanakan. Komunis yang melahirkan masyarakat: tanpa kelas, tanpa milik, tanpa kekuasaan dan tanpa perbedaan. Teori Kelas. Yaitu sekelompok orang-orang yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama dalam organisasi produksi. Ada tiga kelas 63 masyarakat menurut Marx yaitu: a Kelas pemilik tanah; b Kelas pemilik modal; dan c .Kelas pekerja. Teori Alienasi. Bahwa kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya tergantung pada kegiatan produktif, dimana orang terlibat dalam mengubah lingkungan fisiknya tetapi sebagai konsekuensinya bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan produksinya itu yang membatasinya sebagai manusia walaupun manusialah yang menciptakan. Empat unsur dasar alienasi adalah: a. Pekerja di dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari aktivitas produksi mereka; b Pekerja tidak hanya teralienasi dari aktivitas produksi tetapi juga dari tujuan aktivitas tersebut produk; c Pekerja dalam kapitalisme teralienasi dari sesama pekerja. d Pekerja dalam masyarakat kapitalis teralienasi dari potensi kemanusian mereka sendiri. Karl Marx 1818-1883 melalui pendekatan materialisme historis percaya bahwa penggerak sejarah manusia adalah konflik kelas. Marx memandang bahwa kekayaan dan kekuasaan itu tidak terdistribusi secara merata dalam masyarakat. Oleh karena itu kaum penguasa yang memiliki alat produksi kaum borjuiskapitalis senantiasa terlibat konflik dengan kaum buruh yang dieksploitasi kaum proletar. Menurut Marx, sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah konflik kelas. Di zaman kuno ada kaum bangsawan yang bebas dan budak yang terikat. Di zaman pertengahan ada tuan tanah sebagai pemilik dan hamba sahaya yang menggarap tanah bukan kepunyaannya. Bahkan di zaman modern ini juga ada majikan yang memiliki alat-alat produksi dan buruh yang hanya punya tenaga kerja untuk dijual kepada majikan. Di samping itu juga ada masyarakat kelas kaya the haves dan kelas masyarakat tak berpunya the haves not. Semua kelas-kelas masyarakat ini dianggap Marx timbul sebagai hasil dari kehidupan ekonomi masyarakat Proposisi utama Marx mengatakan bahwa kapitalisme adalah bentuk organisasi sosial yang didasarkan pada eksploitasi buruh oleh para pemilik modal. Kelas borjuis kapitalis mengambil keuntungan dari para pekerja dan kaum proletar. Mereka secara agresif mengembangkan dan 64 membangun teknologi produksi. Dengan demikian kapitalisme menciptakan sebuah sistem yang mendunia. Sosiologi Marxis tentang kapitalisme menyatakan bahwa produksi komoditas mau tak mau membawa sistem sosial yang secara keseluruhan merefleksikan pengejaran keuntungan ini. Nilai-nilai produksi merasuk ke semua bidang kehidupan. Segala sesuatunya, penginapan, penyedia informasi, rumah sakit, bahkan sekolah kini menjadi bisnis yang menguntungkan. Tingkat keuntungannya menentukan berapa banyak staf dan tingkat layanan yang diberikan. Inilah yang dimaksud Marx bahwa infrastruktur ekonomi menentukan suprastruktur kebudayaan, politik, hukum, dan ideologi. Pendekatan Sosiologi Marxis menyimpulkan mengenai ide pembaruan sosial yang telah terbukti sebagai ide yang hebat pada abad XX, sebagai berikut Osborne, 1996: 50: 1 Semua masyarakat dibangun atas dasar konflik. 2 Penggerak dasar semua perubahan sosial adalah ekonomi. 3 Masyarakat harus dilihat sebagai totalitas yang di dalamnya ekonomi adalah faktor dominan. 4 Perubahan dan perkembangan sejarah tidaklah acak, tetapi dapat dilihat dari hubungan manusia dengan organisasi ekonomi. 5 Individu dibentuk oleh masyarakat, tetapi dapat mengubah masyarakat melalui tindakan rasional yang didasarkan atas premis-premis ilmiah materialisme historis. 6 Bekerja dalam masyarakat kapitalis mengakibatkan keterasingan alienasi. 7 Dengan berdiri di luar masyarakat, melalui kritik, manusia dapat memahami dan mengubah posisi sejarah mereka. 8 Melalui kritik ilmiah dan aksi revolusioner, masyarakat dapat dibangun kembali. Sosiologi Marxis ini selanjutnya dikembangkan oleh tokoh-tokoh abad XX, seperti Gramsci, Adorno, Althusser, dan Habermas. 65

e. Herbert Spencer