Cara mengumpulkan Analogi dalam Pembelajaran

102 berbagai sumber melalui berbagai cara. Kegiatan mengumpulkan informasi pada mata pelajaran Sosiologi dapat dilakukan melalui: membaca dari sumber lain selain buku teks, mengamati objek atau kejadian, melakukan penelitian langsung dalam masyarakat dan wawancara dengan nara sumber.

a. Cara mengumpulkan

Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara mengumpulkan, yaitu mengumpulkan induktif dan mengumpulkan deduktif. Mengumpulkan secara induktif merupakan cara menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, mengumpulkan data secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan mengumpulkan data secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik. Mengumpulkan data secara deduktif merupakan cara menarik kesimpulan dari fenomena atau atribut yang bersifat umum untuk hal-hal yang bersifat khusus. Contoh: a Mengumpulkan secara induktif dalam kajian sosiologi: di Surabaya ada gerakan buruh yang dipicu oleh minimnya upah minimum regional UMR, di Daerah Istimewa Yogyakarta ada demonstrasi buruh karena tidak mendapatkan jaminan sosial yang layak dan berujung pada tuntutan kenaikan upah minimum regional UMR, di Makasar ada gerakan buruh untuk menuntut kenaikan upah minimum regional UMR, di Papua ada gerakan buruh dengan membakar ban dan orasi untuk menuntut kenaikan upah minimum regional UMR; maka dapat ditarik kesimpulan apabila ada ketidakadilan perhitungan upah minimum regional UMR akan menimbulkan gerakan buruh. b Mengumpulkan data secara deduktif: di Indonesia ada gerakan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional UMR; maka di Jakarta ada gerakan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional UMR; di Papua ada gerakan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional UMR; di Surabaya ada gerakan buruh 103 menuntut kenaikan upah minimum regional UMR; di Palembang ada gerakan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional UMR.

b. Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan siswa adakalanya mengumpulkan data secara analogis. Analogi adalah suatu proses mengumpulkan data dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan. Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya mengumpulkan data secara mendalam . Analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini. Analogi induktifdisusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan. Contoh: Gerakan buruh di Surabaya dipimpin oleh ketua serikat buruh perusaan X, gerakan buruh di Jakarta pemimpinnya adalah ketua organisasi pemuda darah setempat. Kedua gerakan di daerah berbeda tersebut mempunya kesamaan yaitu gerakan buruh daerah selalu ada pemimpinya yang menggerakkan.

c. Hubungan Antar fakta sosial