43 sosial dapat dijawab. Karena itu, sebelum berbicara tentang teori-teori
sosiologi, maka ada baiknya diuraikan secara singkat tentang apa itu teori, fungsi teori, pentingnya studi teori sosiologi, serta pengklasifikasian teori
sosiologi.
2. DEFINISI DAN FUNGSI TEORI
Apa yang dimaksud teori? Turner dan Kornblum Sunarto, 2000: 225 menjelaskan hal-hal yang terkait dengan teori. Menurut Turner teori
merupakan proses mental untuk membangun ide sehingga ilmuwan dapat menjelaskan mengapa peristiwa itu terjadi. Sedangkan Kornblum
mengemukakan bahwa teori merupakan seperangkat jalinan konsep untuk mencari sebab terjadinya gejala yang diamati. Dalam proses pencarian
sebab ini, para ilmuwan membedakan antara faktor yang dijelaskan dengan faktor penyebab.
Menurut Soerjono Soekanto 2000: 27, suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta
menurut cara-cara tertentu. Fakta merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Oleh sebab itu dalam bentuk
yang paling sederhana, teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah diuji kebenarannya.
Bagi seseorang yang belajar sosiologi, teori mempunyai kegunaan antara lain untuk Zamroni, 1992: 4:
1 sistematisasi pengetahuan; 2 menjelaskan, meramalkan, dan melakukan kontrol social
3 mengembangkan hipotesis
3. PENTINGNYA STUDI TEORI SOSIOLOGI
Studi tentang teori-teori sosiologi tidak dimulai di ruang-ruang kelas. Teori bisa lahir dari kehidupan sehari-hari. Sadar atau tidak, dalam kehidupan
keseharian, semua orang berteori, yakni dengan memberikan interpretasi atas kenyataan-kenyataan tertentu.
Sebagai pengkaji sosiologi, kita berkesempatan untuk mengamati realitas sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Suatu aktivitas yang
44 mesti dilakukan, hal ini sebagai landasan kegiatan yang lain, untuk dapat
melakukan analisis secara baik social observer. Hasil pengamatan yang teratur digunakan sebagai alat analisis atas
peristiwa, situasi tertentu yang terjadi di sekitar kita maupun yang ada di luar sana. Pada kesempatan ini seorang pengkaji sosiologi melakukan analisis
berdasarkan perspektif-perspektif yang dipilihnya, bahkan sampai pada teori yang dibangunnya social analitical.
Setelah kegiatan analisis barulah ditingkatkan pada kegiatan kritik. Maksudnya pengkaji sosiologi dapat mengkritik realitas kemasyarakatan
berdasarkan hasil pengamatan dan analisisnya. Kritik ini tentu diarahkan kepada suatu situasi atau keadaan masyarakat yang dicita-citakan untuk
kebaikan bersama social critical. Untuk mempercepat terwujudnya realitas masyarakat yang dicita-
citakan inilah diperlukan rekayasa sosial social engeneering. Dalam rekayasa sosial ini seorang pengkaji sosiologi membutuhkan power, kekuatan
dan kekuasaan untuk mengajak baik secara persuasif maupun rekayasa.
4. KLASIFIKASI TEORI SOSIOLOGI