Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

46 Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel kompetensi guru ekonomi dan motivasi belajar ekonomi tampak dalam tabel berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Parameter Status Kompetensi guru ekonomi 0, 949 0,6 Reliabel Motivasi belajar ekonomi 0, 878 0,6 Reliabel Tabel 3.6 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel kompetensi guru adalah reliabel keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s Alpha 0,6.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Menurut Purwanto Sulistyastuti 2007:94, analisis deskripstif adalah teknik analisis yang memberikan informasi hanya mengenai data yang diamati dan tidak bertujuan menguji hipotesis serta menarik kesimpulan yang digeneralisasikan terhadap populasi, sedangkan menurut Kountur 2003:104, penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner dideskripsikan dengan penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score 47 lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada persentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tabel 3.7 Nilai Persentil PAP Tipe II Nilai Persentil Kategori Kecendrungan Variabel 81-100 Sanggat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Cukup 46-55 Rendah 46 Sangat rendah PAP tipe II pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, oleh karena itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: 48 Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor rendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Kompetensi Guru Ekonomi Jumlah pertanyaanpernyataan = 36; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 36 = 180 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 36 = 36 Skor: 36 + 81 180-36 = 152,64 dibulatkan 153 36 + 66180-36 = 131,04 dibulatkan 131 36 + 56 180-36 = 116,64 dibulatkan 117 36+ 46 180-36 = 102,24 dibulatkan 102 36 + 0 180-36= 36 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut: Tabel 3.8 Rentang Kompetensi Guru Ekonomi No. Interval Skor Kategori 1. 153 - 180 Sangat Tinggi 2. 131 - 152 Tinggi 3. 117 - 130 Cukup 4. 102-116 Rendah 5. 36 - 101 Sangat Rendah 49 b. Variabel Motivasi Belajar Ekonomi Jumlah pertanyaanpernyataan = 15; jumlah opsi = 5 Skor tertinggi = 5; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 15 = 75 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 15 = 15 Skor: 15 + 81 75-15 = 63,6 dibulatkan 64 15 + 66 75-15 = 54,6 dibulatkan 55 15 + 56 75-15 = 48,6 dibulatkann 49 15+ 46 75-15 = 42,6 dibulatkan 43 15 + 0 75-15 = 15 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut: Tabel 3.9 Rentang Motivasi Belajar Ekonomi No Interval Skor Kategori 1 64-75 Sangat Tinggi 2 55-63 Tinggi 3 49-54 Cukup 4 43-48 Rendah 5 15-42 Sangat Rendah 2. Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Kriteria pengujian data adalah jika nilai Asymptotic Sig. 2- tailed α 0,05 maka data berdistribusi normal. 50 3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan a. Hipotesis Hipotesis I H 01 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Ha1 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Hipotesis II H 02 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. H a2 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. b. Taraf Nyata Significant Level Taraf nyata Significant Level adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya Basilius, 2015: 37. Taraf nyata dilambangkan dengan alpa α, semakin tinggi taraf nyata yang digunakan , semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang diuji. Besarnya taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5. 51 c. Daerah Kritis Pengujian Daerah kritis pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol H o dengan cara membandingkan hasil uji statistik dengan nilai kritis nilai alpa tabel dan distribusinya, Basilius, 2015: 37. Hipotesis nol H o diterima apabila hasil uji statistiknya berada di luar nilai kritisnya. Sebaliknya, apabila hasil uji statistiknya berada dalam nilai-nilai kritisnya maka hipotesis nol H o ditolak. d. Rumus Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-square x 2 , langkah-langkah yang digunakan untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut: 1 Mencari Nilai Chi-Square x 2 Uji Chi- Square x 2 digunakan untuk menguji perbandingan variabel. Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-squre x 2 adalah sebagai berikut Siregar, 2010: 231: = Keterangan: f o : Frekuensi Observasi f e : Frekuensi yang diharapkan x 2 : Chi-Square 52 jika frekuensi harapan f e tidak diketahui maka dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut: f e = keterangan: f o : Frekuensi Observasi f e : Frekuensi yang diharapkan n : jumlah data 2 Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig 0,05 maka H o diterima. Hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajat asosiasi. Jika H a, diterima artinya menunjukkan pengaruh koefisien kontingensi C maka langkah selanjutnya adalah mencari derajat asosiasi. 3 Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Apabila H a diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka koefisien kontingensi C dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum C max dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut Sudjana, 2002: 282: 53 C max = rasio = CC max Keterangan: C : koefisien kontingensi C max : koefisien kontingensi maksimum : koefisien Chi-Square m : jumlah minimum antara baris dan kolom n : banyaknya sampel secara umum kriteria rasio C C max adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Rasio C C max C C max Interpretasi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi 0,60 – 0,799 Tinggi 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Untuk mencari Chi-Square hitung dan koefisien kontingensi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. e. Perhitungan Chi-Square Persyaratan perhitungan Chi – Square yang harus dipenuhi pada tabel kontingensi menurut Siregar 2004:296 adalah frekuensi yang diharapkan dibawah Ho, setiap sel tidak boleh kurang dari 1, tidak boleh lebih dari 20, dan sel-sel matriks berfrekuensi harapan kurang dari 5. 54 Apabila terjadi hal yang demikian dianjurkan agar baris atau kolom kategori yang berdekatan digabungkan, sehingga frekuensi harapan pada sel-sel gabungan lebih besar dari 5. f. Penarikan Kesimpulan Hipotesis Jika nilai Sig α = 0,05, maka Ha diterima. Artinya ada pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05 maka Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 55

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Pada awalnya, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikenal dengan nama Sekolah Guru Agama Katolik SGAK, yang didirikan pada bulan April 1942 dan dikelola oleh Prater-prater Yesuit. Akan tetapi, pada tanggal 1 Agustus 1942, SGAK diserahkan kepada bruder-bruder FIC, yang pusatnya di Jalan Dr. Sutomo 4 Semarang. Kehadiran bruder-bruder FIC untuk mengabdikan diri pada karya pendidikan, pengajaran, pembinaan kristiani. Dalam proses perkembangannya, sekolah-sekolah yang dikelola oleh para bruder FIC bernaung di bawah Yayasan Pangudi Luhur yang didirikan pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaris No. 16, oleh Tan A Sioe. Nama Pangudi Luhur sendiri berasal dari dua kata, yaitu Pangudi dan Luhur yang berarti usaha yang baik. Para bruder FIC melihat karya pendidikan sebagai suatu usahakarya yang baik dan diharapkan orang yang dididiknya juga menjadi orang baik dan mampu berusaha atau mengusahakan hal – hal baik. Karya pendidikan Yayasan Pangudi Luhur di Indonesia adalah sebagai berikut: 56 Tabel 4.1 Jumlah Sekolah di Bawah Yayasan Pangudi Luhur No. Cabang TK SLBB SD SMP SMA SMK 1. Semarang 7 - 6 3 2 2 2. Ambarawa - - 1 1 - - 3. Salatiga - - - 2 - - 4. Surakarta 1 - 2 2 2 - 5. Klaten - - 1 5 - 1 6. Muntilan 1 - 1 1 1 1 7. Yogyakarta 2 - 5 5 2 - 8. Jakarta 2 1 2 1 2 - 9. Ketapang 1 - 1 1 1 - 10. Kalimantan - - 5 2 - - 11. OKU Timur, Sematera Selatan - - - 1 1 - Secara kronologis perubahan-perubahan yang terjadi sebagai berikut: Tahun 1942 : sekolah berdiri dengan nama SGAK putra dikelola Frater-Frater Yesuit. Tahun 1952 : SGAK menempati gedung JL. P. Senopati 16, dikelola para bruder FIC Santa Maria Yang Dikandung Tak Bernoda Tahun 1965 : Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi. Tahun 1973 : Mulai kelas 1 menerima siswa putri, nama menjadi SPG. Tahun 1983 : Menempati gedung di JL. P. Senopati 18 sampai saat ini. Tahun 1987 : SPG memperoleh status DISAMAKAN. 57 Tahun 1989 : SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Tahun 1992 : SMA Pangudi Luhur St. Yusuf memperoleh status DISAMAKAN dengan KS No.476CKep1991 akreditasi 1 Tahun 2003 : Nama SMU diubah lagi menjadi SMA dan digunakan hingga saat ini. Tahun 2005 : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menerima Akreditasi A dari BAN. Tahun 2008 : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menerima Akreditasi A dari BAN Tahun 2013 : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menerima Akreditasi A dari BAN Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta: Tahun 1949 – 1952 : Pater H.Loeff, SJ Pendiri Tahun 1952 – 1957 : Br. Joachim, FIC Tahun 1957 – 1970 : Br. Rodulfus, FIC Tahun 1971 – 1977 : Br. Yustinus Sukirno, FIC Tahun 1978 – 1984 : Drs. Bonifasius sudiyo Dijosusanto Tahun 1984 – 1985 : Aloysius Djatmiko, BA Tahun 1985 – 1987 : Br. Drs. Albertus Maria Sutarno, FIC Tahun 1987 – 1989 : Br. Drs. Yohanes budi Suyanto, FIC Tahun 1989 – 1992 : Br. Alfonsus Marsuki, FIC Tahun 1992 – 1995 : Br. Drs. Stephanus Parno, FIC 58 Tahun 1995 – 1999 : Drs. H.R Sumarsono Tahun 1999 – 2003 : Drs. Sumarinta Stanislaus Tahun 2003 – 2012 : Br. Drs. Herman Yoseph, FIC Tahun 2012 – 2016 : Andreas Mujiyono, S.Pd. Tahun 2016 – sampai sekarang : Drs. Br. Yohanes Sudaryono,M. Pd, FIC.

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Tujuan satuan pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sesuai dengan yang tertuang di dalam visi misinya, adalah sebagai berikut: 1. Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki visi : “Terbentuk pribadi beriman, berbudi pekerti luhur, cerdas, terampil dan terbuka dalam menghadapi tantangan zaman.” 2. Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Dalam upaya mewujudkan visi SMA Pangudi Luhur, misi yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang beriman b. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang berbudi pekerti luhur c. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang cerdas d. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terampil e. Mendampingi peserta didik menuju pribadi yang terbuka menghadapi tantangan zaman 59

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tahun ajaran 20162017 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP atau Kurikulum 2006, dengan rincian sebagai berikut: 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran yaitu: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, 60 termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain. Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Pangudi Luhur Santu Yusup Yogyakarta merupakan pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan bahasa Jawa dengan mendasarkan pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 64KEP2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib di SekolahMadrasah dan Surat Edaran Gubernur DIY nomor 423.50912 tertanggal 29 Maret 2005. 3. Pengaturan Alokasi Waktu dan PemanfaatanTambahan Jam Pada Struktur Kurikulum SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta Pada struktur kurikulum SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta memuat semua mata pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Standar Isi dan Kebijakan YayasanSMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta dan berdasarkan surat edaran Yayasan Pangudi Luhur Pusat nomor: S1398YPLIX2011 tentang pelajaran Agama Katolik, menegaskan bahwa sesuai dengan Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur adalah Pendidikan Agama Katolik. Struktur kurikulum SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta, pengaturan alokasi waktu dan penambahan empat jam pelajaran pada setiap tingkat dalam setiap program. Dari struktur kurikulum yang ada, SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta pada Tahun Pelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DI KOTA PATI

6 129 187

“PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajar

0 0 20

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajara

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENGARUH KOMPETENSI GURU, IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

1 2 45

Hubungan kompetensi guru Ekonomi dengan motivasi dan prestasi belajar siswa.

0 7 192

Pengaruh kompetensi guru Ekonomi terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 167

Hubungan kompetensi guru Ekonomi dengan motivasi dan prestasi belajar siswa

0 25 190

Hubungan motivasi belajar, kebiasaan belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 184

Hubungan motivasi belajar, kebiasaan belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi studi kasus siswa jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 0 182